Mohon tunggu...
Arina Miratul Faizah
Arina Miratul Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobiku menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Strategi Pencegahan dan Penanganan Mpox di Indonesia Melalui Pendekatan Masyarakat

30 September 2024   16:11 Diperbarui: 30 September 2024   16:28 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ARINA MIRATUL FAIZAH/191241227

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penyakit Monkeypox atau lebih dikenal sebagai Mpox, merupakan salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Orthopoxvirus. Pada tahun 1958  penyakit Mpox pertama kali ditemukan pada seekor monyet di Denmark. Kemudian pada tahun 1950 ditemukan anak berumur sembilan bulan di Republik Demokratik teridentifikasi terdapat virus monkeypox didalam tubuhnya. Menurut WHO (2022) kasus ini menjadikan pertama kalinya virus monkeypox ditemukan pada tubuh manusia. Penyakit ini memiliki gejala mirip dengan cacar. Kasus Mpox mulai menjadi perhatian global setelah beberapa negara melaporkan peningkatan jumlah infeksi, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini, pendekatan yang berbasis masyarakat sangat penting dalam pencegahan dan penanganan Mpox di Indonesia, mengingat kompleksitas sosial, budaya, serta infrastruktur kesehatan yang ada. Selain itu dibutuhkan juga strategi yang komprehensif, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki tantangan khusus dalam implementasi kebijakan kesehatan. Esai ini akan membahas bagaimana pendekatan masyarakat dapat dioptimalkan dalam strategi pencegahan dan penanganan Mpox, serta tantangan dan solusi yang perlu diterapkan.

Mpox merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2 -- 4 minggu, namun dapat berkembang menjadi berat hingga kematian. Penyakit ini dapat menular ke tubuh manusia melalu berbagai cara diantaranya, terjadi kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Selain itu penularannya dapat melalui droplet, cairan yang keluar dari lesi/ruam kulit, dari plasenta ibu ke anak, dan melaui hubungan seksual. Mpox memiliki gejala seperti demam, Sakit kepala hebat, pembengkakan getah bening, sakit tenggorokan, hidung tesumbat, batuk, dan ciri khas dari penyakit ini adalah munculnya ruam/ lesi pada kulit.

Indonesia masih mengalami tantangan dalam pencegahan dan penanganan penyakit Mpox diantaranya terbatasnya akses kesehatan didaerah terpencil, rendahnya kesadaran edukasi masyarakat, dan mobilitas penduduk yang tinggi. Oleh karena itu sangat di butuhkan pendekatan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Mpox seperti edukasi berbasis masyarakat, perlibatan komunitas dalam deteksi dini serta peningkatan peran posyandu dan puskesmas.

Selain itu perlu juga dilakukan optimalisai kolaborasi lintas sektor sebagai strategi penanganan dan pencegahan penyakit Mpox, dengan cara melakukan kolaborasi dengan organisasi lokal dan lembaga swadaya masyarakat sangat penting untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan Mpox. Tidak hanya itu dalam penguatan penanganan ini harus melibatkan peran pemerintah dalam pembentukan kebijakan kesehatan berbasis komunitas untuk mengoptimalkan pendekatan masyarakat, pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang mendukung peran aktif komunitas dalam pencegahan dan penanganan penyakit menular. Serta memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat pendekatan berbasis masyarakat dalam pemantauan kasus Mpox secara menyeluruh.

Pendekatan berbasis masyarakat merupakan strategi yang sangat penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit Mpox di Indonesia. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam edukasi, deteksi dini, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap wabah penyakit zoonosis seperti Mpox. Penguatan peran posyandu, puskesmas, serta kolaborasi dengan  LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan pemanfaatan teknologi digital akan memaksimalkan efektivitas pendekatan ini. Melalui upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan, Indonesia dapat meminimalisir dampak penyakit Mpox serta melindungi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

KATA KUNCI: MPOX , Pencegahan, Penanganan, Pendekatan Masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Rachman, M. B. A., Kurniasih, A., Sundawijaya, A., & Nuraminah, A. (2023). Penerapan Blok SE-NET Pada Deep Learning Inceptionv3 untuk Meningkatkan Deteksi Penyakit Mpox pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 10(7), 1447-1452.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun