Mohon tunggu...
Mira Trisyani
Mira Trisyani Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Pendidik pada Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Sedang mengikuti pendidikan jenjang S3 pada School of Health Science and Social Work pada University of Portsmouth,United Kingdom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Raceforlife: Berlari Melawan Kanker

8 Juli 2019   19:25 Diperbarui: 8 Juli 2019   19:57 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Race for Life adalah serangkaian acara penggalangan dana, yang diselenggarakan oleh lembaga amal Cancer Research UK Inggris. Rangkaian acara Race For Life ini terdiri dari lomba lari marathon, jogging atau jalan cepat dengan kategori jarak 5 kilometer hingga  10 kilometer. Acara tersebut dilangsungkan untuk menggalang dana bagi penelitian 200 jenis kanker. 

Selama 20 tahun terakhir, lebih dari 8 juta orang telah mengambil bagian dalam Race for Life, dan berhasil menghimpun dana lebih dari 547 juta Poundsterling. Selain lomba lari dan jalan cepat untuk dewasa dan remaja, Race for Life juga menyelenggarakan lomba bertajuk Pretty Mud, sebuah lomba yang khusus untuk diikuti anak-anak.

Cancer Research Race for Life UK kembali dilangsungkan di Kota Portsmouth, Southsea Common pada tanggal 7 Juli 2019 (hari minggu lalu).  Untuk pertama kalinya, pria diizinkan ambil bagian dalam Race for Life ini, yang sebelumnya hanya terbuka untuk wanita. 

Dengan diperbolehkannya anak-anak, remaja dan dewasa ambil bagian dalam helatan yang dilangsungkan di sekitar wilayah pantai indah Southsea, yang menyimpan sejarah Perang Dunia II itu, perhelatan kali ini menjadi ajang paling meriah dari perhelatan serupa di tahun-tahun sebelumnya.

Acara 5k dan 10k yang berlangsung pada hari Minggu 7 Juli, mulai pukul 11 pagi itu, diwarnai semangat dan antusiasme tak hanya dari peserta lomba, melainkan juga dari masyarakat yang sengaja hadir untuk menyaksikan atau berpartisipasi dalam pengumpulan dana.

Dari 3000 wanita yang menjadi peserta dalam Race For Life kali ini, Karrie Blake, 41, seorang atlet lari dari Copnor,United Kingdom, berhasil menjadi peserta yang pertama kali melewati garis finish.

Perlombaan kali ini adalah perlombaan lari pertamanya, setelah tidak berlari selama empat tahun. Kerrie mengikuti perlombaan ini sebagai penghormatan atas wafatnya, Gerry North, sang pelatih semasa ia aktif sebagai atlet, yang meninggal karena kanker prostat pada tahun 2014.

Diselenggarakan oleh Cancer Research UK, Race for Life yang berlangsung di Portsmouth kemarin diperkirakan berhasil menghimpun dana sebesar 400.000 poundsterling. Agenda ini rencananya akan kembali diselenggarakan di kota-kota lain di Inggris, dengan harapan dana yang dihimpun dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bahaya kanker ini dapat terus meningkat secara signifikan.

Pengetahuan masyarakat (awareness) adalah bagian penting dalam pengentasan kanker di Inggris. Agar masyarakat tergugah berpartisipasi, dalam membantu mendanai penelitian secara sukarela, ikut membantu penggalangan dana, atau ambil bagian dalam acara penggalangan dana itu. Cancer Research UK sendiri tidak menerima dana pemerintah, mereka hanya mengandalkan kemurahan hati para donatur untuk mendukung program-programnya. 

Program yang dilakukan oleh Cancer Research UK pada prinsipnya mendukung upaya pencegahan penyakit kanker, mendukung upaya penyembuhan bagi yang telah terjangkiti, serta membantu memberikan advis bagi mereka untuk mengurangi gejala-gejala tak nyaman yang dirasakan secara fisik maupun psikis, bagi pasien-pasien kanker. Beberapa pelajaran yang bisa kita raih dari perhelatan Race for Life itu diantaranya adalah :

Pertama, untuk melawan kanker diperlukan strategi promosi tentang bahaya, pencegahan dan pengobatan kanker secara menarik dan menyeluruh, artinya ditujukan pada segenap lapisan masyarakat, baik anak, remaja, maupun dewasa. Penyelenggeraan event ini masuk kedalam ranah promosi secara tidak langsung yang menarik dalam pengentasan bahaya kanker.

Kedua, untuk melawan kanker diperlukan kebersamaan, artinya komitmen dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga riset, guna mengerahkan masing-masing potensi yang dimiliki dalam pengentasan bahaya kanker. Penyelenggaraan event ini merupakan manifestasi dari salahsatu bentuk kebersamaan tersebut.

Ketiga, pengetahuan terhadap bahaya kanker ini sebaiknya sudah diperkenalkan sedari usia kanak-kanak dan remaja, sehingga upaya preventif bisa digagas lebih dini untuk mengentaskan bahayanya. Penyelenggaraan event yang melibatkan seluruh kelompok usia ini adalah wujud nyata dari upaya pendidikan informal yang digagas melalui Race For Life. 

Mudah-mudahan kegiatan yang dikemas menarik dalam melawan bahaya kanker makin banyak diinisiasi juga di negeri kita tercinta, Indonesia. Mengingat bahaya kanker kian meningkat saja di negeri kita. 

Dalam data Riskesdas, yang dikutip dari situs Depatemen Kesehatan RI, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Data ini menunjukkan bahwasanya masyarakat, pemerintah dan lembaga riset di tanah air harus berlari cepat melawan kanker.

*ditulis oleh Mira Trisyani, pendidik pada Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, dan kandidat Doktor pada Faculty Of Health and Social Work, University Of Portsmouth, UK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun