Mohon tunggu...
Mira Aqila
Mira Aqila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Ingin Berbagi :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Serba-serbi Kampanye, dari Pengajian ke Jalan-jalan

14 Desember 2013   00:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_298562" align="aligncenter" width="523" caption="Pic By Ira Oemar"][/caption]

Ada berbagai macam cara untuk memperoleh suara dalam Pemilu yang akan diselenggarakan April tahun depan. Mulai dari pemasangan baliho, poster-poster, hingga datang ke perkumpulan-perkumpulan warga seperti pengajian dan arisan.

Kemarin saya datang ke pengajian rutin tiap minggu yang diadakan oleh ibu-ibu di komplek saya. Di pengajian tersebut, ustad yang ceramah tiap minggu berganti-ganti. Tiga minggu dari bapak-bapak komplek yang memang menguasai tentang agama. Dan sebulan sekali, akan ada ustad dari luar yang dibayar untuk ceramah. Ya, itung-itung bersilaturahmi dengan ustad yang lain, tapi satu kota.

Nah, kemarin ada yang beda dengan ustad yang akan berceramah. Dari jauh saya melihat mobil berwarna silver yang sudah ditempeli dengan atribut partai. Tentunya lengkap dengan foto dan no urut. Memang sudah ada kasak-kusuk sebelumnya kalau ustad X yang akan mengisi pengajian, sekalian dengan perkenalan beliau yang akan maju di Pemilu tahun depan.

Dari nama yang tercantum dimobil, gelar yang dimiliki oleh ustad tersebut S.Ag (Sarjana Agama). Ehmmmm.. pintar juga ustad tersebut, sharing agama sekalian kampanye.

Trus, Ceramahnya gimana?

Ceramahnya sih standart, 1 jam ceramah ngalor ngidul, kalau kata ibu-ibu solmate (a.k.a ibu-ibu yang pulang bareng karena 1 blok) "Ceramahnya tak bertema" dan isinya seperti ceramah-ceramah biasanya, maklum info yang diberikan sudah pernah diberikan oleh ustad lain sebelumnya.

Yang berbeda hanya cara beliau memberikan ceramah yang 'heboh' jalan kesana kemari, suara keras, jadi ga pake mic, ditambah dengan nyanyian-nyanyian lucu, ya sebagai penghilang ngantuk.

Tak lupa, di akhir ceramah, beliau minta dukungan, tanpa memberikan visi-misi. Saya pribadi sih, sah-sah saja, terlebih banyak caleg yang tak dikenal diluaran sana. Jadi selama saya belum punya pilihan, kenapa saya ga pilih beliau? ya, minimal sudah pernah tatap muka :D

Lain lagi kampanye yang dilakukan oleh Caleg X. Ia mengajak warga Y untuk bertasmasya jalan-jalan keluar kota. Info ini didapat dari mba yang bantu-bantu dirumah. Ketika saya bertanya kenapa dia tidak ikut jalan-jalan, jawabannya "Ga bu, saya sakit hati, nanti kalau hasil Pemilu nanti tidak sesuai dengan harapan caleg, kita nanti disidang". Waduh!!!!!!!!!!!!!!

Ada-ada saja ya cara caleg untuk memperoleh suaranya... Semoga kalau terpilih nanti bisa istiqomah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun