Mohon tunggu...
Mira Aqila
Mira Aqila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Ingin Berbagi :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Korbankan Yang Lain Untuk Hasil Yang Optimal

12 Juni 2012   02:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_187473" align="aligncenter" width="468" caption="Mode Otomatis plus bliz"][/caption]

Wa........ jambunya berbunga lagi ya bu?

Iya nih mba, cuma sayang, nanti kalau ada jambu 2 atau lebih, harus dibuang semua, disisakan hanya 1,  kalau banyak dalam satu ranting, nanti hasilnya buahnya tidak besar .

====

Gambar diatas adalah gambar bunga pohon jambu bangkok. Jambu bangkok yang sejenis jambu air hanya bentuknya besar/jumbo dibandingkan dengan jambu air biasanya. Rasanya juga sangat manis.

Hanya cara penanamannya menurut saya sedikit aneh. Karena harus merelakan jambu yang masih kecil untuk di buang dan disisakan satu jambu untuk di 'brongkos' agar jambu yang satu tadi menjadi besar dan manis.

Logikanya begini, karena jambu disatu ranting hanya 1 maka semua nutrisi yang diambil dari akar ke ranting itu hanya untuk 1 jambu, tidak terbagi-bagi ke jambu yang lain jika ada banyak jambu dalam satu ranting. #blibet banget nulisnya, tapi ngerti kan? #

====

Filosofi jambu tadi bisa kita ambil hikmahnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya nih, dalam pekerjaan. Banyak orang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi biaya kehidupan yang sehari-hari semakin naik. Itu tidak salah, tetapi mungkin belum bisa optimal.

Contohnya saudara saya menjadi agen salah satu asuransi. Dia sebelumnya seorang ibu rumah tangga biasa, hanya mengurusi anak, suami dan rumah tangga. Tetapi sekarang dia sudah sukses menjadi agen asuransi. Karena anaknya sudah besar-besar, dia FOKUS mengurusi pekerjaannya sebagai agen asuransi. Hasilnya lumayan, bisa beli laptop dan sepeda motor hanya dalam kurun waktu 1tahunan. Hebat bukan?? untuk ukuran ibu rumah tangga loh! Intinya ya harus Fokus dalam 1 bidang.

Saya juga ditawarkan untuk menjadi agen asuransi tersebut,  sepertinya saya belum sanggup. Walaupun sang leader memahami pekerjaan saya yang utama di kantor, dan menjadikan agen asuransi sebagai 'pekerjaan sambilan' atau kata-kata yang kerennya "iseng-iseng berhadiah".

Hanya menurut saya malah membuat saya jadi kurang fokus memikirkan pekerjaan utama saya. Ya, walaupun iseng-iseng juga harus memerlukan target bukan? bisa jadi pikiran saya terbagi antara target dan lain-lain. Jujur, saya tipikal orang yang apa-apa dipikirkan, jadi dari awal sepertinya saya tidak sanggup untuk mempunyai lebih dari 1 pekerjaan karena pasti 'keteteran' dan mungkin bisa berantakan semuanya.

Jadi, lebih baik Fokus di satu pekerjaan kan? untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Kecuali jika anda orang yang hebat bisa menjalankan 2 macam pekerjaan sekaligus. SELAMAT!! Tapi sepertinya jarang orang seperti itu hehehe. Atau anda punya pengalaman menghandle 2 pekerjaan atau bahkan lebih? Yukk sharing disini, sapa tau tipsnya bisa berguna untuk kita semua.

Selamat Pagi dan selamat beraktifitas.

Semoga bermanfaat

13393904951314242206
13393904951314242206

===

Note: tulisan ini untuk WPC makro yang tertunda. Silahkan KLIK DISINI untuk foto-foto makro lainnya :)

3 Gambar disini dalam 1 ranting, tinggal mana yang harus dikorbankan. Sayang bukan?

[caption id="attachment_187474" align="aligncenter" width="618" caption="mode : Otomatis + bliz"]

1339466973382310928
1339466973382310928
[/caption] [caption id="attachment_187475" align="aligncenter" width="600" caption="Mode : manual Makro non bliz"]
13394671271453571653
13394671271453571653
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun