[caption id="attachment_183749" align="aligncenter" width="672" caption="Pic by Ajie Nugroho (KAMPRET)"][/caption]
Kemarin pengumuman STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik), anak tetanggaku tidak lulus dalam ujian test pertama. Lemas dan tidak bersemangat. Sebut saja namanya Ani. Dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti ujian penerimaan mahasiswa baru STIS.
Terbayang jika dia diterima menjadi mahasiswa, sudah sekolah gratis dan tiap bulan diberi uang saku. Selain bebas biaya pendidikan , infonya juga, jika keluar dari STIS langsung jadi PNS. Menarik bukan, di jaman sekarang yang susah mencari pekerjaan, masuk sekolah pemerintah selalu menjadi rebutan. Anggap saja penerimaan mahasiswa ini sebagai ajang penerimaan PNS. Bisa kan?
Ibunya ani sebenarnya menawarkan bagaimana jika ani bekerja dahulu lalu jika nanti tidak lulus test masuk di perguruan tinggi. Bekerja dahulu lalu masuk kuliah di perguruan tinggi yang memiliki kelas malam untuk para karyawan / pekerja. Karena ada saudaranya yang begitu. Selain enak, lulus kuliah ga usah cari pekerjaan lagi (karena sudah bekerja), tinggal pintar-pintar kita untuk merealisasikan ilmu kita di pekerjaan, siapa tahu jadi naik jabatan karena status sudah S1 atau dapat promosi karena ilmu yang kita dapat berguna bagi perusahaan. Bisa juga kan?
Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan jika ingin kuliah sambil bekerja. Ini pengalaman dari adik saya sendiri yang mencoba bekerja sambil kuliah. Yuk di simak dan mohon diberikan masukan …
Membicarakan dengan bos / manager kita bahwa kita ingin melanjutkan sekolah. Dan mohon dukungannya. Jika ada pekerjaan mendadak di sabtu minggu, harus di pilah-pilah mendesak atau tidak pekerjaannya. Jika memang kita harus bekerja di jam kuliah, mohon infokan ke dosen dan teman-teman kuliah.
Dekat dengan dosen pembimbing/ dosen mata kuliah. Setiap mahasiswa pasti memiliki dosen pembimbing akademik. Konsultasikan dengan beliau bahwa anda bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang apa? Yang kadang-kadang diharuskan melakukan pekerjaan luar kota atau lembur di sabtu minggu. Entah itu tugas tambahan atau mengharuskan membuat paper tentang mata pelajaran yang tertinggal.
Dekat dengan teman kuliah. Dekat dalam arti kata kita kenal dan bisa bekerja sama dalam berbagi ilmu jika kita tidak masuk kuliah karena pekerjaan yang urgent. Dan bisa menjadi teman berdiskusi jika kita kesulitan dalam memahami mata kuliah yang diajarkan dosen. Begitu pula sebaliknya.
Diskusikan dengan teman kantor satu departemen, bahwa anda sedang kuliah, dan meminta bantuannya agar menggantikan pekerjaan anda jika ada pekerjaan lembur atau bentrok dengan jam kuliah anda.
Ingat anda harus konsiten dengan keputusan anda untuk bekerja sambil kuliah, karena ada salah satu kenalan saya yang berenti kuliah karena keasikan bekerja. Dengan alasan "Sayang ga dapet uang lembur" yang jumlahnya lumayan sehingga mengakibatkan dia suka bolos kuliah untuk lembur dan pekerjaan lainnya.
Pilihan alternative yang lainnya untuk para pekerja adalah kuliah di Universitas Terbuka, paman saya juga kuliah di UT (Universitas Terbuka) dan Alhamdulillah lulus, intinya ya satu hanya NIAT yang teguh agar kita bisa melaksanakan kuliah se-optimal mungkin dan lulus dengan nilai yang memuaskan.
Soo… bekerja sambil kuliah? Kenapa tidak? Dan tentunya selalu berdoa kepada Tuhan YME agar semua di permudah.
Happy nice weekend :)
133800132599405351
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!