Seperti itulah sekarang.
Kehilangan kata-kata untuk sekian kali kuingat.
Karena ingat sedang kehilangan.
Sedikit terusik,
Meski mungkin besok tak sempat lagi kupikirkan.
Aku menghayal sesuatu yang baru lepas, yang terjadi alami dan wajar.
Aku menghayal, ada kertas atau pena
Menggantung di langit kamar, seperti menunggu.
Si kertas melempar sapa. Si pena melempar tanya.
Seakan ragu menyebut nama yang jelas sedang kupikirkan.
Jika kau sudah lupa, aku ini sedang berhayal.
Ragu-ragu sembari terus merasa terusik
Waktu tak banyak, aku akan segera lupa.
Terus terang
Aku tak pernah kenal dengannya.
Hanya saja, (terus terang)
Andai, aku sempat bertemu dengannya.
6 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H