Sekali lagi-- tinta
berkalang nyawa-nyawa
dicelupi pena,
digoreskan
pada kertas rawan.
Dikibas-kibas
menciprat darah sejadi-jadi.
Orang-orang
bersaputangan pilu
merambah harapan-harapan
taru macam tetabuhan
di masing-masing gelisah.
Hari ini, sekian.
Menakar
di angka berapa
hati yang hancur.
Sebagian hidup
sebagian mati.
Sedang,
lampu-lampu sirine
juga
lampu-lampu inapan
terus menyala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!