Mohon tunggu...
Cerpen

Si Kembar

5 Juni 2016   09:08 Diperbarui: 5 Juni 2016   09:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Loh kamu udah masuk? Siapa yang bukain pintu?”

“Aku Sil yang buka. Kenalin..”

“Loh jadi kalian berdua itu saudara kembar?”

Sila menatap Mila. Mila juga menatap Sila. Erik atau Agustian itu ternyata satu orang. Akibat peristiwa itu Erik yang merupakan nama aslinya langsung diminta untuk keluar dan memutuskan hubungan keduanya. Sila dan Mila, pun masuk kamarnya masing-masing. Mereka tidak menyangka bahwa laki-lakinya tersebut adalah orang yang pernah menjalin hubungan dengan saudara kembarnya. Ketika itu juga mereka diam-diaman selama satu minggu. Minggu terakhir liburan, Sila ke kamar Mila. Mereka berdua berpelukkan dansaling meminta maaf, karena tidak terbuka dari awal. Sila yang pertama kenal Erik, merasa bahwa Erik menyimpan sesuatu yang mencurigakan. Namun hal itu tidak dihiraukan, yang akhirnya menjadikan mereka berdua sempat tidak berbicara selama seminggu.

Mila juga meminta maaf agar suatu hari nanti, hal yang demikian rupanya tidak dapat terjadi lagi. Liburan keduanya telah usai. Sila harus kembali lagi ke sekolah pilotnya, dan Mila harus kembali ke Jerman karena memang sekolahnya berada di luar negeri. Pada liburan berikutnya, Mila yang tiba-tiba mengenalkan pasangannya kepada orang tuanya. Sila saat itu belum ujian sehingga belum dapat pulang ke rumahnya. Laki-laki yang dibawa oleh Mila tersebut asal Singapura. Ayah dan Ibu si Kembar sudah membolehkan jika salah satu dari mereka melanjutkan ke hubungan serius.

Yang dapat dipelajari adalah ketika mempunyai sesuatu yang berharga atau bahkan yang kita anggap biasa saja, akan lebih baik jika terbuka terutama kepada saudara kandung. Karena di saat tertentu, apa yang kita anggap tidak penting dapat menjadi penting. Sehingga saling terbuka adalah salah satunya cara untuk memberikan info yang jelas dan tidak menjadi salah paham

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun