Mohon tunggu...
Mira Pebriani
Mira Pebriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aquaculture Student Of Padjadjaran University

Seorang Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Pemasaran Bandeng Presto

5 November 2021   11:50 Diperbarui: 5 November 2021   12:10 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh

Junianto (1)  dan Mira Pebriani (2) 

(1)  Dosen Departemen Perikanan_UNPAD

(2)  Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD

Ikan bandeng merupakan ikan yang  dibudidayakan di perairan air payau yang  memiliki nilai gizi tinggi. Ikan bandeng kaya  akan protein serta omega 3 dan sangat bagus untuk masa pertumbuhan. Olahan ikan  bandeng sangat beraneka ragam. Ikan bandeng termasuk ikan yang banyak durinya,  sehingga alternatif olahan ikan bandeng lainnya adalah ikan bandeng duri lunak atau pengolahan ikan bandeng tanpa duri.

Ikan bandeng presto salah satu makanan yang digemari karena duri-duri ikan menjadi sangat lunak dan rasanya tidak terlalu asin.  Dalam pembuatannya, ikan bandeng diawetkan dengan mengukus atau merebus dalam lingkungan beragam dan bertekanan normal dan bertujuan untuk menghambat aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim (Afrianto dan Liviawaty, 1995).

Sudah banyak strategi untuk mencapai hasil penjualan yang tinggi dan telah ditempuh para pengolah bandeng presto, demi memiliki daya saing, Strategi  pemasaran hal penting untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang dipergunakan untuk  melayani pasar sasaran tersebut. Pemasaran merupakan suatu sistem bisnis yang terdiri dari kegiatan perencanaan, penentuan harga, promosi, serta pendistribusian produk yang dapat memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Kebutuhan konsumen akan produk Ikan Bandeng Presto  termasuk ke dalam kebutuhan fisiologis, karena konsumen membutuhkan Ikan Bandeng Presto  untuk kelangsungan hidupnya. Selain itu bandeng presto juga dijadikan oleh-oleh para konsumen untuk diberikan kepada orang terdekatnya.

Ikan bandeng presto memiliki targer pasar kepada konsumen yang bersifat konsumtif dimana ikan bandeng presto dipasarkan secara online. Ikan bandeng presto bisa dinikmati oleh kalangan anak-anak sampai dengan dewasa dan lansia. Ikan bandeng presto dibeli dengan pendapatan konsumen golongan menengah dan menengah keatas. Ikan Bandeng presto dapat pula dipasarkan di kota-kota besar seperti  Bandung, Jakarta,  Medan dan kota besar lainnya di Indonesia.

Subtitusi produk Ikan bandeng presto adalah perusahaan yang memasarkan produk presto dengan bahan dasar selain bandeng, ada dua produk substitusi yang telah ditemukan yaitu Ikan Mas presto dan ikan nila presto. Jumlah rival yang menjual Ikan bandeng presto kebanyakan berasal dari kabupaten pati dengan total jumlah perusahaan dan UKM sebanyak 34. Yang menjadi Pendatang baru produk presto ikan bandeng rata-rata adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di jawa barat dengan jumlah melebihi 10 usaha.

Bentuk pasar dari produk Ikan bandeng presto merupakan pasar persaingan sempurna dengan ciri utama terdapat banyak penjual dan pembeli serta pembeli maupun penjual mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar.  

Dasar persaingan pada ikan bandeng presto adalah diferensiasi produk dimana terdapat perbedaan dibanding produk lainnya yang berada dipasaran seperti jenis kemasan yang membuat tahan lama serta tambahan rempah yang membuat rasa bandeng berbeda sehingga menambah cita rasa. Bentuk persaingan nya adalah persaingan merk yaitu produk ikan bandeng presto yang dijual tidak memiliki perbedaan harga yang signifikan tetapi merk dari produk berbeda-beda. sehingga perusahaan pesaing tidak dapat memproduksi produk dengan cita rasa yang sama.

Ikan bandeng presto ini merupakan usaha rumahan yang masih sederhana, langkah awal dipasarkan secara door to door langsung memasarkan produk melalui lapak di pasar tradisional tepatnya di kota bandung selain itu ada pedagang sayur keliling menjadi resseler serta setor jual ke sesama penjual ikan yang lain di pasar dan memasarkan secara online Sehingga konsumen mudah untuk mendapatkan  produk tersebut

Produk ikan bandeng presto akan dikemas menggunakan plastik dengan memanfaatkan teknologi vacum. Pemanfaatan teknologi vacuum ini bertujuan untuk menjaga mutu dan cita rasa produk serta untuk mencegah terjadinya kerusakan nilai gizi. Selain memperhatikan fungsinya, aspek penting kemasan adalah desain dan informasi produk. 

Desain dari kemasan produk berupa visualisasi saran penyajian produk, logo perusahaan, identitas perusahaan, logo halal, dan nomor bpom.

Strategi penentuan harga produk menggunakan metode cost-plus pricing digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan laba dari produk yang dijual. Biaya pokok yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 Kg sebesar Rp.30.000,- dan laba yang diinginkan untuk setiap bungkus adalah Rp.10.000,-, maka harga jual produk untuk volume 1 kg adalah Rp.40.000,-

Kegiatan promosi memanfaatkan platform digital dan flyer ataupun selembaran yang dibagikan ataupun ditempel, sedangkan platfoarm digital  seperti sosial media, layanan iklan digital (contohnya instagram ads, facebook ads, youtube ads, google ads, dan radio), dan marketplace.

Sasaran utama dari kegiatan promosi ini adalah remaja hingga dewasa yang menggunakan platform digital serta semua kalangan kelas social dan masyarakat yang tidak mempunyai social media. Informasi yang disampaikan adalah keunggulan, cara memesan produk, harga produk, lokasi serta kontak perusahaan

DAFTAR PUSTKA

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2016. Data Pengolah Bandeng Presto di Kecamatan Juwana Tahun 2015. Pati.

Fandos, C. dan Flavian. 2006. Intrinsic and Extrinsic Quality Attributes, Loyalty and Buying Intention: An Analysis for a PDO Product. Journal of British Food. 108(8):646-662.

Hafsah, M.J. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Jurnal  Infokop Nomor 25 Tahun XX

Heruwati, E.S. 2002. Pengolahan Ikan Secara Tradisional: Prospek dan Peluang
Pengembangan. Jurnal litbang  pertanian. Vol. 21No. 3.

Jamshidi, Sajjadi, Habib. 2012. Swot Analysis  of Strategic Position of Cycling  Federation in Iran. International Journal  of Academic Research in Bussines dan  Social Sciences. Vol.2 No.5.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun