SEMARANG (9/8) - Universitas Diponegoro menerjunkan ribuan mahasiswanya dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring terhitung mulai tanggal 30 Juni 2021 hingga 12 Agustus 2021 yang merupakan kelompok KKN Tim 2 tahun akademik 2020/2021. Pada periode ini Undip mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui Kuliah Kerja Nyata. KKN ini berbeda dengan biasanya karena dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19. Â Mahasiswa melaksanakan KKN mandiri di domisili masing-masing. Mira Oktafiana, salah satu peserta KKN Undip dari Jurusan Matematika melaksanakan KKN di tempat tinggalnya, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Mahasiswa KKN diwajibkan membuat dua program kerja utama berdasarkan permasalahan yang ada di lokasi. Mira membentuk suatu program kerja pendampingan belajar Matematika melalui aplikasi android. Alasan Mira membentuk program kerja tersebut yaitu kurangnya pendampingan dari orangtua yang sibuk bekerja. Di samping itu, anak-anak lebih senang bermain game online daripada membuka materi pembelajaran dari smartphone-nya. Oleh karena itu, adanya program ini diharapkan anak-anak dapat memanfaatkan smartphone dengan baik di masa pembelajaran daring.
Tiga belas anak terdata dan bergabung dalam grup pendampingan. Mira mengenalkan aplikasi android yang mempunyai cara unik untuk operasi perkalian, yaitu Napier Abacus. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis melalui playstore, memiliki cara kerja yang cukup mudah, yaitu hanya dengan mengetik bilangan yang dikalikan lalu akan muncul Batang Napier di slide berikutnya. Kemudian, dengan melihat set batang bilangan yang dikalikan dan batang indeks pengali lalu menjumlahkan diagonalnya, hasil perkalian akan ditemukan.
Mira membuat penjelasan cara kerja Napier Abacus berupa video yang diunggah melalui Channel Youtube. Kemudian, membagikan linknya ke WhatsApp Grup pada hari Minggu, 25 Juli 2021. Hal ini dilakukan agar video dapat disimpan dalam jangka waktu panjang dan dapat ditonton berulang-ulang. Untuk lebih mudah memahami, Mira juga menyertakan contoh soal perkalian yang dihitung dengan aplikasi Napier Abacus. Fitri, salah satu anak kelas empat mengatakan bahwa video yang dibagikan membantu dalam belajar perkalian. "Videonya bagus, Mbak. Sangat membantu dan mudah dipahami", ungkapnya.
Sebagai program kerja kedua, Mira memilih sasaran kepada perangkat Kelurahan. Mira, melakukan wawancara singkat terhadap Kelurahan Kaligawe mengenai masalah kependudukan, terutama proyeksi jumlah penduduk (2/7). Saroso, selaku Sekretaris Kelurahan mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah dilakukan penghitungan proyeksi jumlah penduduk di Kelurahan Kaligawe. "Kami hanya mengumpulkan data aktual secara berkala setiap bulan, triwulan, dan semester", ungkapnya.
Oleh karena itu, melalui KKN Pulang Kampung, Mira mengadakan suatu program penghitungan proyeksi jumlah penduduk Kelurahan Kaligawe dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan terutama perencanaan pembangunan dalam jangka panjang. Mira melakukan penghitungan proyeksi untuk memprediksi jumlah penduduk Kelurahan Kaligawe pada tahun 2026, 2031, dan 2036.
Hasil penghitungan proyeksi tersebut disajikan dalam sebuah poster agar mudah dibaca dan dipahami. Pada poster tersebut memuat profil Kelurahan Kaligawe, data dasar jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin, proyeksi kelahiran bayi, hasil proyeksi jumlah penduduk, sebab meningkatnya jumlah penduduk Kaligawe, dan manfaat proyeksi penduduk. Mira juga membuat rumus otomatis penghitungan proyeksi di Microsoft Excel dan modul sebagai panduan penghitungan yang bisa digunakan perangkat kelurahan untuk menghitung proyeksi secara mandiri di periode berikutnya.
Senin, 2 Agustus 2021 Mira melakukan penyerahan poster dan modul secara langsung kepada Lurah Kaligawe. Hal ini diterima secara baik oleh Kelurahan. "Baik ini saya terima, semoga bisa bermanfaat bagi kami kedepannya", ungkapnya. Kemudian, setelah mendapatkan izin Mira menempelkan poster di mading Kelurahan agar bisa dibaca oleh seluruh perangkat kelurahan dan masyarakat yang berkunjung.
