Ranupani 27/10/22 -Â Setelah terjadinya banjir pada bulan oktober 2022 seketika keindahan alam raya desa Ranupani mengalami perubahan yang sangat sulit untuk dijelaskan.Â
Begitu banyak peristiwa baru dalam situasi pasca banjir, misalnya  perasaan rasa trauma ketika hujan lebat turun, kondisi pendangkalan selokan yang semakin parah, kondisi jalan yang sering kotor, dan recovery bangunan yang rusak yang tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.Â
Hal itu membuat Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Huda Ranupani mengambil peran penting untuk mempelopori  gerakan tanam 1000 pohon di desa Ranupani bersama 26 komunitas/lembaga yaitu IHave , Baitul Maal At-Taubah, Corre, BBTNBTS, ACA Peduli, LFU Surabaya, PGMI Lumajang, Moutaineer, Lazismu Lumajang, Lumajang Mengaji, Kopis Industri, Dharma  Wanita Lumajang, Lumajang Jimny Community, MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang, Semut Peduli Lumajang, Sahabat UT Lumajang, F-KOl, Pafofa SMAN 1 Lumajang, Mega Semeru, PMI Lumajang, DLH Kabupaten Lumajang, Pemdes Ranupani, PSHT Ranting Senduro, dan GTI TC Lumajang.
Menjalankan Perintah Nabi Muhammad SAW untuk  menanam PohonÂ
"Dari sahabat Anas RA , Rasulullah SAW bersabda yang artinya tiada seorang muslim yang menanam pohon atau menebar bibit tanaman, lalu (hasilnya) dimakan oleh burung atau manusia , melainkan ia akan bernilai sedeka bagi penanamnya. " (HR. Bukhari, Muslim, dan At- Tirmidzi).
Pada prinsipnya kegiatan gerakan tanam 1000 pohon di desa Ranupani diawali untuk menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dukungan dari komunitas meliputi dukungan donasi, dukungan partisipasi penanaman bibit, dan juga partisipasi video kampanye pentingnya menanam pohon.Â
Melestarikan Keanekaragaman Hayati di Desa RanupaniÂ
Desa ranupani tergolong sebagai desa enklave  dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS). Wilayah pemukiman warga masyarakat dikelilingi oleh lahan pertanian dan berbatasan langsung hutan.Â
Mata pencaharian masyarakatnya mayoritas adalah petani. Keberadaan Hewan yang dulu sering ditemui diladang warga masyarakat mulai jarang ditemui, misalnya kicau burung-burung, kijang, dll.Â
Desa Ranupani berada dalam ketinggian 2100-2200 mdpl merupakan daerah yang sangat dingin dan selalu berkabut. Keberadaan pohon cemara gunung akan dapat menjadi sumbe daya hayati yang menyerap zat pencemaran udara, menjaga keseimbangan ekositem, dan iklim.
Mencegah Tanah Longsor dan Banjir di Masa Depan
Fungsi dari tanaman pertanian sangatlah strategis dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Namun fungsi pepohonan besar seperti pohon cemara gunung haruslah tetap menjadi prioritas dalam menjaga erosi di area ladang masyarakat.Â
Air hujan yang tidak dapat diserap maksimal oleh tanah yang gembur menyebabkan pengikisan tanah terjadi berulangkali. Pohon Cemara Gunung dapat beradaptasi dengan baik sebagai spesies yang tahan kekeringan dan baik bagi perintis di tanah yang rawan bencana longsor.
Prosesi Upacara Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Ranupani dilaksanakan mulai pukul 08:00 WIB hingga pukul 11:15 WIB. Sebelumnya Komunitas yang hadir diwajibkan untuk mengisi daftar hadir. Rangkaian upacara yaitu Sambutan Ketua Panitia kegiatan ini yaitu Kepala Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Huda Ranupani  memasuki lapangan upacara
"Kita dipertemukan dalam rasa persaudaraan dan juga kepedulian menjaga kemegahan desa Ranupani. Kita bagian yang selalu ingin sebuah tragedi banjir da n longor tidak terulang kembali, dan kita ingin mengukir cerita untuk anak cucu bahwa kita pernah menanam 1000 pohon di tahap satu ini karena Nabi Muhammad SAW mengajari kita untuk menanam pohon." Ujar Pak Hawin Fizi Balaghoni, SP.d
Selanjutnya  pembukaan kegiatan dilaksanakan oleh Kadis DLH Kabupaten Lumajang yaitu Ibu Hertutik M.Si, beliau sekaligus memberikan motivasi demi lancarnya kegiatan ini dan Selayang pandang tentang program-program DLH Kabupaten Lumajang.
Selanjutnya seluruh peserta upacara menyanyikan Lagu indonesia Raya, dan Hong Ulun Basuki Langgeng. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 302 orang. Masing-masing dari peserta upacara mendapatkan 1 bibit yang akan ditanam di ladang warga masyarakat.Â
Panitia menyediakan 1000 bibit pohon cemara gunung yang akan ditanam secara bertahap di titik 34 ladang warga masyarakat dengan rata-rata penyebaran bibit 10 sampai 50 bibit per KK. Ketua panitia memberikan arahan secara teknis dalam prosesi penanaman di kebun warga masyarakat. Selanjutnya, dilaksanakan orasi kebangsaan oleh ketua komunitas/perwakilannya dalam tema pentingnya Gerakan Tanam 1000 Pohon di Desa Ranupani.Â
Â
Kemudian seluruh peserta dibagi dalam beberapa kelompok guna memudahkan prosesi tanam di kebun warga masyarakat. Pemilik kebun hadir untuk menunjukkan  tempat tanam.Â
Ada juga pemilik kebun yang memfasilitasi peserta upacara dengan mobil tragasa agar memudahkan sampai di kebun. Sesuai SOP Penanaman bahwa setiap peserta ang ingin menanam diwajibkan untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing dan setelah itu diwajibkan menyanyikan lagu Padamu Negeri di kebun masyarakat. Do'a dan penutup kegiatan dilaksanakan bersama pemilik kebun.Â
Catatan lainnya:
1. Ucapan terimakasih warga masyarakat kepada komunitas yang memberikan peralatan tanamnya pada saat selesai acara penanaman.
2. Telah disepakati bersama bahwa monitoring perkembangan bibit akan dilaksanakan selama 6 bulan terhitung setelah hari penanaman.
3. Kegiatan ini berkelanjutan dengan penyempurnaan konsep pelaksaanaan di tahap berikutnya.
4. Panitia akan melaporkan secara kondisional guna memastikan bibit dapat terdata dengan detail; bibit hidup dan bibit mati.
5. Ucapan terimakasih panitia kepada seluruh peserta undangan dan mohon maaf jika dalam pelaksanaan ada kekurangannya.
Salam Lestari, Selamatkan Alam Selamatkan Peradaban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H