Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Diskusi: Meneropong Ranupani 2030 Nanti

13 September 2021   03:20 Diperbarui: 13 September 2021   07:28 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan ruang diskusi ini dipilih atas pertimbangan bahwa Suku Tengger adalah subjek terpenting dalam potensi mengembangkan kawasan dataran tinggi sekitar bromo dan semeru utamanya untuk kawasan Desa Ranupani yang (sejak 2019)  telah didirikan madrasah ibtidaiyah Thoriqul Huda Ranupani di dusun besaran RT 2 RW 3 Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat seperti kenakalan remaja, judi, rendahnya minat baca buku, remaja putus sekolah, pencurian, dan lain sebagainya telah menjadi pergeseran perilaku sosial yang harus kita antisipasi sebagai tanggung jawab moral sebagai akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan aktivis peduli lingkungan. Terdapat hipotesis awal bahwa semua itu terjadi karena sumberdaya manusia yang relatif rendah, angka putus sekolah, pemahaman ajaran agama, dan keterbatasan fasilitas pendidikan, dan lain-lain.

Data statistik (BPS kab Lumajang tahun 2018)menunjukkan bahwa desa ranupani merupakan desa terluas ketiga di wilayah kecamatan senduro dengan luas 35,79 km2, namun menjadi kawasan dengan jumlah penduduk terendah yaitu berjumlah 1409 jiwa terdiri dari 446 rumah tangga. Kemudian kalau kita melihat generasi desa ranupani usia 5 - 14 tahun mencapai 274 jiwa dengan prosentasi 19 % dari jumlah penduduk. Dari 19 % itulah kelompok yang kelak menjadi penerus peradaban desa ranupani yang harus kita tanamkan nilai-nilai pendidikan dan adat istiadat desa. Kehadiran Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Huda Ranupani menambah fasilitas pendidikan yang ada di ranupani yang telah berjalan dan telah mempengarui berbagai sektor kehidupan masyarakat suku tengger. Dengan dipilihnya judul diatas merupakan syarat penting berkontribusi menjadi acuan pengembangan sumberdaya manusia desa, organisasi, leadership, managemen, visi, misi, dan stategi meneropong masa depan desa ranupani 2030 dengan kemajuan pendidikan untuk suku tengger yang kita cita-citakan bersama.

Sejarah mencatat, Jendral Thomas Stamford Raflles sangat mengagumi masyarakat suku tengger. Dalam bukunya The History Of java ia mengemukakan bahwa saat berkunjung ketempat sejuk itu ia melihat suku tengger yang hidup dalam suasana damai, teratur, tertib, jujur, rajin bekerja, dan selalu gembira. Mereka tidak mengenal judi dan candu. 

Masyarakat Suku Tengger kaya akan upacara adat. Kegiatan adat yang masih lestari di desa ranupani adalah karo, kasada,unan-unan, entas-entas, barikan, dan masih banyak lagi. Masyarakat suku tengger yang memiliki ciri khas tersendiri itu memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas. Munculnya rasionalisasi yang menjelaskan dunia harus menyatu dalam globalisasi tentu dalam aspek tertentu tidak bisa dipandang hanya dalam situasi positif. Globalisasi sangat besar pengaruhnya terhadap seluruh kehidupan suatu bangsa, suku, corak idelogi, lingkungan hidup, politik, ekonomi, bahkan sampai mempengaruhi kehidupan adat istiadat. Tiga hal yang mempengaruhi kecepatan arus globalisasi dikenal dengan 3T yaitu Tranportasi, Telekomunikasi, dan Turisme. Maka masyarakat Suku Tengger di desa ranupani diharuskan untuk meningkatkan pendidikan guna dapat menfilterisasi arus globalisasi yang kian dekat dengan ranah kehidupan masyarakat pedesaan dan adat istiadat.

Dengan memandang masa depan desa Ranupani 2030, maka upaya yang harus dilakukan secara sistematis, terarah, dan terkoordinasi oleh pihak pemerintah, swasta, pemuka agama, aktivis, LSM, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, dan lembaga pendidikan madrasah ibtidaiyah thoriqul huda ranupani yang diharapkan memberikan pengabdian kepada masyarakat, riset dan pengembangan data, dan pendidikan serta pengajaran berkwalitas bagi generasi desa ranupani. 

Apabila memperhatikan pemikiran itu maka menghadapi tahun 2030 mendatang, ruang diskusi ini memerlukan pemikiran bapak-ibu/saudara yang dapat mengelola perubahan masa depan dan yang dapat mengantisipasi hipotesis awal yang sudah dijelaskan diparagraf pertama. 

Kita telah memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai nilai dasar bermasyarakat dan bernegara, serta kita menyadari suku tengger di desa ranupani adalah bagian penting dari bangsa indonesia, maka kegiatan ini adalah tanggung jawab moral kita bersama sebagai rakyat indonesia. Semoga Bapak-ibu/saudara berkenan memberikan opini dalam diskusi ini. Demikian, atas perhatiannya dan kurangnya kata pengantar yang kami sampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Maju Bersama Suku Tengger !!. Wassalamualaikum Wr.Wb

Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, Jawatimur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun