Di kala senja di Ranupani kabut tengger telah bersiap turun dari langitnya. Aktivitas masyarakat kian padat dengan kegiatan adat dan nuansa panggung hiburan rakyat. Para pemuda berkoordinasi lewat Handy-Talky guna menertibkan jalannya prosesi sadranan. Hari ini titik keramaian masyarakat suku tengger adalah di sepanjang jalan desa, alhasil jalan harus di tutup sementara sebelum penuh sesak tidak terkendali.
Seluruh lapisan masyarakat hadir dalam kegiatan sadranan. Hembusan angin yang biasanya dingin kali ini hangat dan mewangi dupa. Potret semangat masyarakat mengikuti kegiatan sadranan sungguh luar biasa, jalannya kegiatan dapat berlangsung dengan tertib dan rukun. Lewat sadranan masyarakat memaknai keterikatan leluhurnya dalam batin dan jiwa akan selalu tetap langgeng basuki.Â
Â
Masyarakat Suku Tengger di Ranupani merupakan masyarakat yang hidup di suatu wilayah berdasarkan kesamaan leluhur. Penulis menemukan fakta bahwa kedekatan antar tetangga pun selalu dilandasi dengan adanya tali sambung nasab (sedulur).Â
Jika kita menggali lebih dalam, masyarakat selalu memiliki sambung dulur walaupun itu berada dibeda dusun. Bagi warga masyarakat dusun besaran mereka memiliki banyak keluarga di dusun sidodadi. Pun sebaliknya, warga dusun sidodadi yang memiliki banyak keluarga di dusun besaran.Â
Kesempatan mengikuti kegiatan sadranan tahun ini oleh keluarga besar Madrasah Ibtidaiyah Thoriqul Huda (MIDA) Ranupani dipergunakan sekaligus dalam rangka kegiatan bakti sosial dan kegiatan bersih sampah peduli lingkungan. Kesadaran untuk ikut berperan memberikan sumbangsih dan bakti sosial kepada masyarakat suku tengger diwujudkan dalam berbagi minuman gratis kepada anak-anak dan mbah sepuh sepulang dari sadranan.
Seluruh lapisan masyarakat ikut hadir dalam kegiatan sadranan. Anak-anak berjalan dari rumahnya menuju makam bisa sampai 1 km. Ada pula orang tua yang menggendong anaknya. Dengan adanya bakti sosial ini semakin kuat tumbuh solidaritas kita kepada sesama.Â
Ada 7 karton teh minuman dan 1 galon air sirup rasa melon semut berenang dingin yang disediakan panitia baksos dalam kegiatan ini. Masyarakat menyambut dengan antusias kegiatan ini khususnya anak-anak. Diakhir kegiatan panitia membersihkan sampah dengan 8 tempat sampah yang sebelumnya disediakan diberbagai titik keramaian. Tentu upaya ini menjadi cara kita peduli terhadap kebersihan lingkungan.Â
Senyum cerita kegiatan ini menjadi jembatan dalam nuansa hari raya karo di tahun ini. Semoga madrasah semakin memberikan manfaat bagi masyarakat. Maju bersama suku tengger !!.
Salam kemajuan pendidikan di kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, jawatimur.
Berikut dokumentasi lainnya dalam kegiatan ini:
Dokumentasi Giat Bakti Sosial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H