Matahari bersiap diri untuk menghias semesta Ranupani dengan sunset yang mempesona. Sayap-sayap malaikat menunggu tanah suku tengger ini dipijaki ulama kharismatik dari Ponpes Darun Najah Petahunan Lumajang. Betapa diujung hari itu burung-burung beterbangan dengan setiap detik nafas berhembus dengan bahagia. Semesta Ranupani tersentuh berita kehadiran abah yai untuk menuntun islam rahmatan lil alamin.Â
Sayyidina Ali Ibn Talib R.A berkata "Memandang wajah seorang ulama adalah ibadah. Lalu berpendar cahaya dalam pandangan itu dan terang cahaya di dalam hatinya. Ketika seorang ulama mengajarkan ilmu, maka satu tema berhadiah satu istana di surga."
Sepaket Bingkisan dan Sepaket amplop menjadi simbol kepedulian memulyakan kebersamaan cinta kasih sayang. Kegiatan berlangsung lancar, KH. Mohammad Khozin Barizi memberikan tausyiah tentang pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kerukunan di Desa Ranupani.Â
" Ucapan terimakasih kami atas kunjungan abah yai beserta keluarga Ponpes Darun Najah. Semua tentang kegiatan ini mudah-mudahan menjadi kisah yang membawa desa Ranupani menjadi lebih baik lagi. Pesan-pesan yang diberikan abah yai patut kita renungkan bersama. Saat kita memiliki sesuatu perbedaan, alangkah indah jika kita sikapi dengan cara islami." Ungkap Anabil Faizin.
Nasehat abah membuat hati kami terenyuh, memberikan teladan bagaimana langkah kami harus lebih membuka suara hati dan pikiran guna menjaga kerukunan dalam bermasyarakat.
Rasanya ingin lebih lama lagi, tetapi  tidak terasa waktu perpisahan harus terjadi. Terimakasih atas segala waktu dan kesempatan yang telah diberikan abah dan umi, insyaallah bekal nasehatnya akan membawa mentari generasi Ranupani berseri semakin indah. Maju Bersama Suku Tengger !!.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H