Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Datang Abah, Mentari Ranupani Berseri Indah, Ponpes Darun Najah Lumajang

5 September 2021   12:09 Diperbarui: 5 September 2021   12:12 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari bersiap diri untuk menghias semesta Ranupani dengan sunset yang mempesona. Sayap-sayap malaikat menunggu tanah suku tengger ini dipijaki ulama kharismatik dari Ponpes Darun Najah Petahunan Lumajang. Betapa diujung hari itu burung-burung beterbangan dengan setiap detik nafas berhembus dengan bahagia. Semesta Ranupani tersentuh berita kehadiran abah yai untuk menuntun islam rahmatan lil alamin. 

Sayyidina Ali Ibn Talib R.A berkata "Memandang wajah seorang ulama adalah ibadah. Lalu berpendar cahaya dalam pandangan itu dan terang cahaya di dalam hatinya. Ketika seorang ulama mengajarkan ilmu, maka satu tema berhadiah satu istana di surga."

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Untuk menjadikan hari yang indah menjadi semakin indah kedatangan Ponpes Darun Najah Petahunan di Ranupani dalam rangka kegiatan memberikan santunan anak yatim dan dhuafa yang berjumlah 50 orang.  

Sepaket Bingkisan dan Sepaket amplop menjadi simbol kepedulian memulyakan kebersamaan cinta kasih sayang. Kegiatan berlangsung lancar, KH. Mohammad Khozin Barizi memberikan tausyiah tentang pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kerukunan di Desa Ranupani. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ulama adalah pewaris para nabi, duduk berdekatan dengan ulama adalah anugerah kehidupan. Meninggalkan cerita yang dapat membuat beliau bahagia singgah di ranupani menjadi tugas penting kita. 

" Ucapan terimakasih kami atas kunjungan abah yai beserta keluarga Ponpes Darun Najah. Semua tentang kegiatan ini mudah-mudahan menjadi kisah yang membawa desa Ranupani menjadi lebih baik lagi. Pesan-pesan yang diberikan abah yai patut kita renungkan bersama. Saat kita memiliki sesuatu perbedaan, alangkah indah jika kita sikapi dengan cara islami." Ungkap Anabil Faizin.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kerendahan hati abah beserta umi juga sangat terasa ketika dengan senang hati singgah di rumah kami. Di depan tumang hangatnya bara arang sembari membicarakan tentang pentingnya peran pendidikan islam di ranupani dalam membangun sumberdaya manusia yang lebih baik. 

Nasehat abah membuat hati kami terenyuh, memberikan teladan bagaimana langkah kami harus lebih membuka suara hati dan pikiran guna menjaga kerukunan dalam bermasyarakat.

Rasanya ingin lebih lama lagi, tetapi  tidak terasa waktu perpisahan harus terjadi. Terimakasih atas segala waktu dan kesempatan yang telah diberikan abah dan umi, insyaallah bekal nasehatnya akan membawa mentari generasi Ranupani berseri semakin indah. Maju Bersama Suku Tengger !!. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun