Tersedianya potensi sumber daya alam yang bagus di Desa Ranupani harus diimbangi pula dengan percepatan pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Bakat dan Ketrampilan anak-anak desa ranupani harus mulai diberikan ruang yang luas agar dapat mengexplorasi kemampuan terbaiknya. Siswa-siswi MI Thoriqul Huda Ranupani untuk (tahun lalu ada di Mengisi Muharram 1442 H) kedua kalinya dapat ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan bulan muharram yang dilaksanakan di Masjid Al Barokah Desa Ranupani.
Suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebajikan hidup, hidup seimbang dengan alam, bahkan mentradisikan suatu momen khusus di bulan muharram ini menjadi pengalaman yang baik sebagai alat untuk mendapatkan nilai dan norma bermasyarakat yang pantas untuk dilestarikan secara turun-temurun.
Kearifan lokal merupakan suatu perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan lingkungan sekitarnya yang terbangun secara alamiah dari sumber interaksi sosial, adat istiadat, petuah nenek moyang, dan ajaran agama membutuhkan waktu untuk mendapatkan proses internalisasi yang panjang dan berlangsung secara turun temurun. Saat kita mulai mengajarkan kepada generasi anak-anak akan pentingnya agama islam, maka itulah nafas peradaban masa depan desa Ranupani yang madani.Â
Tradisi santunan anak yatim dan sedekah menentukan sebuah pijakan pedoman tindakan anak-anak dalam jiwa sosial dan budaya mereka ketika dewasa. Dalam beraktivitas sehari-hari akan tampak pemandangan alam yang menarik sekaligus pemandangan perilaku yang saling peduli antar sesama. Kegiatan ini melengkapi kearifan lokal Masyarakat Suku Tengger yang lain misalnya sanjan-sinanjan. Penulis merasakan dengan pengalaman sendiri bahwa masyarakat suku tengger sangat senang jika nilai kekerabatan diwujudkan dengan saling berkunjung ke rumahnya, dikunjungi tetangga, kerabat, dan didayohi (bertamu).
Terpeliharanya sanjan-sinanjan mempengaruhi perilaku masyarakat suku tengger yang tidak pelit kepada tamunya. Jika hubungan kita terjalin baik maka kita akan diberi oleh-oleh dari hasil berkebun mereka. Mulai dari Bawang Prei Tengger, Kubis, Kulupan Semen, Kentang Granola, Kentang Merah, dan Lombok Terong. Khusus fans pecinta pedas rasanya wajib mencoba sedapnya lombok ukuran jumbo dari tengger ini.Â
Penguatan nilai bermasyarakat pun selalu dipraktekkan di Madrasah dengan program belajar yang mendukung bakat dan minat mereka. Pengembangan ketrampilan menjadi MC (master ceremony), Pidato, dan juga Program Makan Sehat. Menciptakan belajar di Madrasah dengan suasana ramah anak menjadi jembatan untuk setia kepada tradisi masyarakat suku tengger. Temakasih kepada panitia penyelenggara kegiatan muharram yang telah menghadirkan kesempatan unjuk kreasi untuk siswa-siswi MI Thoriqul Huda Ranupani. Maju bersama suku tengger !.
Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, Jawatimur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H