Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Hari Kemerdekaan, Allah-lah yang Maha Merdeka!

14 Agustus 2021   11:56 Diperbarui: 14 Agustus 2021   12:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami untuk memelihara kesadaran berbangsa dan bernegara indonesia dalam porsi pendidikan menjadi hal yang penting. Suguhan media massa tentang era politik menjelang pemilihan presiden 2024 nampaknya harus dikontrol dengan historiografi dan memori kolektif bangsa dalam mewujudkan cita-cita negeri ini. Ketika sekelompok elite politik dan masyarakat tertentu mulai membayangkan untuk tidak lagi menjadi bagian dari "NKRI", maka cita-cita indonesia sebagai negara kesatuan bangsa merdeka mulai terancam.

Andai saja baliho- baliho politisi itu diganti dengan wajah para pejuang kemerdekaan indonesia 1945, mungkin pendidikan untuk mengenalkan patriotisme akan sangat mudah dicerna oleh siswa. Maka dunia anak sekolah akan lebih cermat dalam belajar, setidaknya bukan hanya sekedar pose kepal tangan dan senyuman manis para tokoh politisi masa kini.

Dokpri
Dokpri
Pendidikan tidak hanya punya peran mengungkapkan realitas, tetapi juga mampu menghadirkan pendidikan holistik bagi siswa. Satu-satunya aktivitas yang tidak bisa dihilangkan dari setiap manusia adalah berfikir. oleh karena itu pada kodratnya kemerdekaan mendasar yang harus didapatkan oleh manusia adalah kemerdekaan belajar. Manusia yang mampu belajar akan menemukan dimana titik optimal kemampuannya dan kemana kemerdekaan ini akan dibawa dalam hidupnya.

" Allah... Allah.... Allah... saya selalu mengajarkan pada mereka untuk meletakkan tangannya di dada dengan mengucapkan Allah. Setiap siswa satu persatu mempraktekkan itu sebelum pulang sekolah. Kemerdekaan kita hidup di dunia adalah perjuangan ketika akhir hayat kita (sakarotul maut) dapat mengucapkan La illa ha illallah. sebab Allah lah yang maha Merdeka." Kata Hawin Fizi Balaghoni, SP.d selaku kepala madrasah.

Dokpri
Dokpri

Generasi yang diharapkan dalam mengisi kemerdekaan mereka yang senang sujud kepada Allah SWT. Dengan itu kita akan menjemput gerbang baru yang lebih baik di masa depan. Madrasah menjadi ruang ekspresi kemerdekaan berfikir bagi anak-anak. Mari saling mengisi kebaikkan dengan fastabiqul khoirot menuju ridho Allah SWT. Maju Bersama Suku Tengger !.

Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, Jawatimur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun