Sepulangnya sekolah ada beberapa siswa yang masih ingin membantu gurunya berkemas dan membersihkan ruang kelas. Langit di Desa Ranupani tampak cerah, memungkinkan wajah untuk menatapnya dengan mendayu.Â
Keceriaan anak-anak menambah ruang rindu untuk dapat segera bertemu. Langkah-langkah yang bahagia dijemput orang tuanya, lelah belajar adalah pahala yang tiada tara.Â
Begitu tinggi derajat para pencari ilmu sehingga kemulyaannya dinaungi doa para malaikat yang berharap manusia dapat menjaga semesta. Selesai bersih-bersih, para guru sedang istirahat bercakap-cakap hangat di ruang kelas. Ketika angin sepoy berhembus mengisi obrolan itu, tiba-tiba terdengar suara "ting ting ting" mangkok yang dipukul menjadi suara khas abang jualan Bakso.Â
Sontak mata menjadi mengikuti gerak gerik mobil sejuta umat yang lewat di depan MI Thoriqul Huda Ranupani.
" Bang Bakso... Bakso.... Bakso..." sapa para guru yang ingin membeli bakso.
" Siap Bang..." sahut pak Edy Khoirul si abang jualan bakso yang memakai mobil itu.
Â
Di Desa Ranupani cukup banyak abang jualan bakso dari berbagai desa sekitar, misalnya dari Duwet Tumpang Malang, ada juga dari Burno Senduro Lumajang. Tetapi baru kali ini ada penjual yang memakai mobil sejuta umat untuk berjualan bakso di desa Ranupani. Nama Rombong baksonya "Upin".
Inovasi jualan memang perlu mengikuti zaman biar para pembeli bisa merasakan nuansa berbeda makan Bakso di belakang bagasi mobil. MI Thoriqul Huda Ranupani adalah madrasah yang berada di ketinggian 2100 mdpl.Â
Topografi tanah disini berbukit-bukit, sehingga akan tampak indah dengan pemandangan ikonik khas pedesaan yang masih lestari. Menikmati bakso upin yang pentolnya besar perporsi Rp.10.000,- saja itu sudah termasuk bonus tahu.
Pak Edy Koirul juga orangnya asyik diajak ngobrol tentang pengalaman hidupnya dalam berjualan bakso dan jenjang karir pengalaman pekerjaan yang pernah dia lalui.
" Hidup harus berjuang mas, apa saja kita kerjakan yang penting dapat nafkah dengan halal. " Kata pak edy sambil menawarkan soas dan kecap supaya tambah maknyuss menikmati baksonya.Â
" Rasanya enak mas, baksone sampean maknyuss, semoga laris manis jualannya." Sahut Hawin Fizi Balaghoni.
Dalam lelah mereka yang bekerja untuk menghidupi keluarganya sejatinya adalah sebuah ibadah. Sebagus-bagusnya profesi adalah yang halal. Kuncinya kita hidup untuk beribadah kepada Allah SWT. Berbeda-beda profesinya adalah rahmat dari Allah SWT agar kita dapat saling melengkapi kehidupan.
Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, Jawatimur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H