Dalam belajar siswa harus dilatih untuk merangsang koordinasi tangan dan mata agar tetap fokus menjalani pembelajaran. Biasanya aktivitas yang bersentuhan langsung dengan hal itu berupa latihan ketrampilan dasar. Misalnya menggunting kertas mengikuti pola yang telah ditentukan.
Tingkat kesulitannya harus bertahap dan konsep menggunting kertas agar lebih asyik memiliki tema kehidupan sehari-hari. Di MI Thoriqul Huda Ranupani awalnya siswa-siswi cukup tidak sabar hingga sering memiliki kesalahan dalam menggunting kertas. tetapi seiring waktu, konsentrasi siswa-siswi mulai terasah sehingga semakin mudah dalam menggunting kertas. Materi tentang motorik halus ini sangat penting untuk mendukung kreativitas siswa dalam membentuk kesabaran dan kepercayaan diri.
Dilihat dari sisi pengembangan fisik, siswa yang mampu memproyeksikan kemampuannya melawan rasa bosan maka akan memiliki ketangkasan lebih baik dari yang lain. Tangan, mata, otak yang dilatih untuk belajar fokus merangsang sensor gerak yang lebih optimal.
MI Thoriqul Huda Ranupani berkomitmen untuk memiliki suasana belajar ramah anak. Dalam proses pembelajaran para siswa selalu dihadirkan dengan inovasi-inovasi pembelajaran. Gerak halus yang dilakukan pada saat menggunting akan membantu siswa melemaskan otot-otot jemari sehingga dapat juga melatihnya untuk lebih tahan dalam menulis. Kecenderungannya siswa yang sudah tangkas dalam menggunting kertas akan memiliki kemampuan lebih baik dalam menyelesaikan tugas menulis arab.
Belajar haruslah menghasilkan kesan yang seru di hati siswa. Senyuman mereka memberi tahu kita bahwa kebutuhan akan pendidikan yang bermutu unggul adalah modal masa depan mereka yang lebih baik. Mungkin sebuah kegiatan yang baru dan unik akan membuat mereka merasakan sensasi belajar yang menggairahkan. Sebab lawan dari bosan adalah inovasi tiada henti. Maju bersama Suku Tengger !.
Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupane-Lumajang, Jawatimur.
