Langit berwajah merona-nora, tidak pucat mendung kabut seperti biasanya. Suasana diperjalanan menyusuri Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) udaranya begitu segar. Saya berboncengan dengan Masyudi salah satu aktivis pendidikan di Desa Ranupani-Lumajang. Hari ini (22/07/21) akan dilaksanakan penyembelihan hewan qurban yang rencananya dilaksanakan bersama masyarakat. Ini momentum penting dalam memberikan pembelajaran tentang Idul Adha dan Keutamaan Bulan Dzulhijjah kepada Siswa-siswi MI Thoriqul Huda Ranupani. Setibanya di madrasah, senyuman siswa-siswi sudah menyambut dengan riangnya.
MI Thoriqul Huda Ranupani menjadi lembaga yang diamanahi kurbanan 1 Sapi oleh shohibul qurban keluarga besar kakek Bpk Abdul Rais (alm) dan nenek ibu Hj. Niamah (alm) bersama anak2nya Ibu Hj. Aliyah (alm) Bpk. H. Mustafa (alm) mendiang ibu bpk kandung pak Miftachul Munir, Bpk. H. Abdul salim (alm) dan istrinya ibu Hj. Siti Zaenab (alm) mendiang orang tua angkat pak Miftachul Munir, Bpk. Abdul Hadi dan ibu Hermin (alm), Beserta cucu2nya H. Miftachul Munir, Hj. Sri Jumiyati Parumpu ( istri ), Ahmad Miraj Ridwansyah ( anak ), Ahmad Ridho Rahmani ( anak ). Dan 15 Kambing oleh shohibul qurban yang telah dibagi dibeberapa tempat juga guna mengefesienkan waktu dan tenaga.
Kegiatan dimulai pukul 07:00 Wib dengan mempersiapan untuk tempat penyembelihan hewan kurban.
juga tempat penyembelihan hewan kurban kambingnya.
Di dalam pelaksaannya guna mempertahankan adat budaya yang ada di desa ranupani, MI Thoriqul Huda telah berkoordinasi dengan masyarakat desa agar menghadirkan Pak Dukun dalam mengawali berdoa untuk kelancaran prosesi qurban.
Antusias paguyuban walimurid MI Thoriqul Huda Ranupani berserta pengurus masjid di ranupani, remaja masjid, tokoh pemuda ranupani, beserta masyarakat yang hadir sangat terasa dari guyup rukunnya. Siswa-siswi MI Thoriqul Huda Ranupani berkumpul dalam satu barisan untuk mengumandangkan takbir. Wajah polos penuh kegembiraan dapat melihat langsung pembelajaran pentingnya Berkurban dan Keutamaan bulan dzulhijjah mereka dapatkan di pagi ini.
Melalui qurban ini madrasah mengadirkan gema takbir yang mengejar hati yang bersimpuh kepada Allah SWT. Satu hati yang terus diasah agar seluruh civitasnya semakin membumi dengan kodratnya sebagai pembelajar. MI Thoriqul Huda Ranupani adalah jalan batin untuk menumbuhkan kemampuan menampakkan jiwa agamis dan peduli pada adat istiadat suku tengger.
Desa Ranupani menjadi wilayah perbatasan kabupaten lumajang dengan kabupaten Malang. Masyarakatnya masyoritas adalah suku tengger. Kawasan desa Ranupani ada yang bilang sebagai "Surganya Pendaki Mahameru" karena keindahan alamnya, tanahnya yang subur, serta tempat pendakian Gunung Semeru 3676 Mpdl. Salah satu yang menjadi ikonik dari desa ini adalah budaya masyarakatnya yang sangat selaras dengan pelestarian alam di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Â
Rasanya semua begitu sedih untuk segera mengakhiri momen bahagia ini. Tetap dalam nuansa bulan dzulhijjah yang penuh berkah, MI Thoriqul Huda Ranupani terus berusaha agar dapat memiliki tempat yang bermanfaat bagi perkembangan sumberdaya manusia di desa Ranupani.Â
Turut serta pula menambah kesempurnaan bagi civitas MI Thoriqul Huda Ranupani adalah kehadiran Pengurus organisasi profesi PGMI Kabupaten Lumajang beserta jajarannya di lembaga kami.Â
Jarak Desa Ranupani menuju titik nol Kabupaten Lumajang adalah 44 km, cukup jauh jika harus menyusuri belantara TNBTS yang mencapai 17 km. Kegiatan Penyembelihan Hewan Qurban Ini menjadi agenda Tahunan MI Thoriqul Huda Ranupani yang alhamdulillah selalu mendapatkan kepercayaan dari shohibul kurban dari berbagai daerah.
Upaya untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas di Desa Ranupani melalui lembaga madrasah adalah upaya serius guna meningkatkan human development index di masa depan. Siswa-siswi MI Thoriqul Huda Ranupani dibentuk guna menjadi penopang peradaban desa yang unggul, berdaya saing, serta mencintai adat istiadat suku tengger.
Penyaluran Daging Kurban menjadi 130 bungkus yang masing-masing diberikan kepada para mualaf, janda, fakir miskin di 4 desa sekitar madrasah, masyarakat umum sekitar madrasah, anggota panitia, tokoh adat desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Semoga kegiatan ini semakin menguatkan pemahaman siswa-siswi madrasah akan pentingnya menjaga keutamaan dzulhijjah dan kurbanan.Â
Terimakasih kepada Shohibul Kurban, masyarakat Desa Ranupani, Paguyuban Walimurid, Panitia Kurban, Pengurus Takmir Masjid, Remus, dan segenap PGMI kabupaten Lumajang serta masyarakat dari desa lainnya yang turut membantu dalam kegiatan di madrasah. Mohon maaf jika ada tutur kata yang kurang berkenan dan Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat di dunia dan surga kelak. Aamiin.
Salam Kemajuan Pendidikan di Kaki Gunung Semeru, Ranupani - Lumajang, Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H