Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains butuh dikenalkan melalui cara-cara menyenangkan, tak selalu lewat buku pelajaran. Pakar berpendapat, mengenalkan sains justru bukan dalam bentuk mengerjakan rumus-rumus dan berhitung. Melainkan mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan minatnya terhadap pelajaran sains, seperti kimia, fisika dan biologi. Oleh karena itu sains sangat butuh eksperimen agar bisa memicu minat sejak dini.
5 Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) melakukan pengajaran Sains dengan menggunakan metode eksperimen yang menyenangkan pada anak-anak untuk memicu minat belajar sains sejak dini.
Para mahasiswa tersebut ialah Miranti Rahmadini, Ainul Millah, Nur Afifa Aulia, Adhe Pratama, dan Ahmad Najihan Fauzy yang merupakan Kelompok 22 dari Gelombang 11 PMM yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang Lailatul Mauludiyah, S.S., M.Pd.I.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 19 Oktober 2022 di lokasi TK Mawar Indah 02 Jl. Palem Raja No.27, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Kegiatan dimulai dengan pemberian materi tentang planet-planet di tata surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selanjutnya, anak-anak diajak untuk melakukan eksperimen sains sederhana tentang bencana alam yaitu gunung meletus.
Alat yang dibutuhkan untuk eksperimen mudah ditemukan di rumah, tahapan yang dilakukan juga sederhana. Kegiatan diawali dengan menjelaskan tentang bencana alam gunung meletus, baik pengertian, ciri-ciri, penyebab, dan cara melindungi diri ketika terjadi letusan gunung. Setelah penjelasan tersebut kemudian dilakukan percobaan eksperimennya agar anak-anak dapat memiliki gambaran nyata tentang gunung meletus.
Untuk melakukan eksperimen gunung meletus, bahan dan perlengkapan yang diperlukan yaitu botol kosong, kertas pembungkus makanan, nampan, selotip, soda kue, cuka, dan pewarna makanan merah.
Langkah pertama yang dilakukan ialah membuat replika gunung dengan kertas pembungkus makanan yang dibuat menjadi bentuk kerucut seperti gunung lalu direkatkan dengan selotip. Setelah itu memasukkan botol kosong ke dalam replika gunung yang sudah dibuat dan letakkan di atas nampan.
Langkah selanjutnya ialah membuat gunung meletus dengan memasukkan soda kue, pewarna makanan merah, dan cuka ke dalam botol. Campuran soda kue dan cuka akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang mana gas tersebut akan mendorong campuran keluar dan tampak seperti lava berwarna merah.
Anak-anak sangat bersemangat dengan eksperimen yang dilakukan, bahkan meminta untuk mengulangi lagi percobaan eksperimen gunung meletus tersebut karena saking bersemangat dan menyenangkannya. Para orang tua dan guru juga ikut menyaksikan keseruan eksperimen tersebut.
Terakhir, penutup dari pengenalan dan percobaan sains anak-anak menyanyikan lagu nama-nama planet dan lagu gunung meletus bersama-sama dengan riang gembira.
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk membangun minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam sejak dini. Kegiatan ini juga dapat mejadi salah satu alternatif kegiatan positif yang menyenangkan dan dapat dipraktekkan bersama orang tua di rumah.
Miranti Rahmadini yang merupakan koordinator kelompok 22 PMM tersebut juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diharapkan untuk membantu memberikan kesadaran akan pentingnya pelajaran sains dan membangun minat anak belajar sains sejak dini.
Mewakili kelompok 22 PMM UMM 2022, ia menyampaikan "Semoga dengan kegiatan ini dapat membantu para guru dan orang tua siswa TK Mawar Indah 02 dalam mengajarkan cara belajar sains yang menyenangkan pada anak sehingga dapat membantu menumbuhkan minat mereka untuk belajar sains lebih dalam lagi," jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H