(a) Karena dalam tata budaya Indonesia peran pria lebih dominan daripada wanita, seorang pria dapat menceraikan atau menikahi seorang wanita. Sebaliknya, seorang wanita umumnya hanya dapat minta cerai dari suaminya atau menikah dengan seorang pria, dan bukan menceraikan atau menikahi.
(b) Dalam tata budaya Indonesia, peran pria lebih dominan daripada wanita. Oleh karena itu, seorang pria dapat menceraikan atau menikahi seorang wanita. Sebaliknya, seorang wanita umumnya hanya dapat minta cerai atau menikah dengan, dan bukan menceraikan atau menikahi.
 Sedangkan pada buku Seri Terampil Bahasa Indonesia : Kosakata oleh penulis yang sama dikatakan bahwa pada zaman sekarang, menulis bukan sekadar keterampilan bahasa atau komunikasi, tetapi bagian penting kecakapan literasi. Bersama membaca, menulis menjadi fondasi penting kecakapan berpikir kritis dan kreatif, yang merupakan inti literasi, yang sangat dibutuhkan pada zaman Revolusi Industri 4.0. Dengan menulis - selain membaca - dapat diasah, dilatih, dan ditingkatkan kecakapan berpikir yang logis dan etis untuk memperkuat kekritisan dan kekreatifan tiap individu. Untuk menguatkan, menajamkan, atau meningkatkan keterampilan menulis bahasa Indonesia, seseorang perlu menguasai seluk beluk kosakata bahasa Indonesia. Kekayaan dan keberagaman kosakata bahasa Indonesia menggambarkan keluasan, kedalaman, bahkan ketinggian pikiran dan perasaan seseorang.
Untuk itu, saat literasi sudah menjadi salah satu hak asasi dan sendi peri kehidupan masa kini dan masa depan, secara memadai setiap orang perlu menguasai kosakata suatu bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Penguasaan itu bisa dan perlu dipelajari, baik secara mandiri maupun melalui pelajaran, bukan terberi secara alamiah melalui kebiasaan bercakap-cakap saja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H