Mohon tunggu...
Itsna Miranti Dina Suryani
Itsna Miranti Dina Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biasa dipanggil Dina

Nama saya Dina. Umur saya 19 tahun tinggal di Kab.Gresik dan saat ini saya seorang mahasiswi di prodi S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi dan Upaya Pencegahan DBD dan PHBS di Lingkungan SDN Jatimulyo 3 & Kelurahan Jatimulyo oleh Mahasiswa PMM Kelompok 23 Gelombang 8

25 Agustus 2024   12:35 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:37 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pengabdian pada masyarakat di berbagai wilayah. Salah satu kelompok yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini adalah Kelompok 23 Gelombang 8, yang melaksanakan kegiatan pengabdian di Kelurahan Jatimulyo. 

Dengan mengusung tema "Edukasi dan Upaya Pencegahan Demam Berdarah dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah Dasar Negeri Jatimulyo 3 dan Kelurahan Jatimulyo Lingkungan" kelompok ini merancang serangkaian program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga setempat.

Rangkaian Program Kerja

  1. Pembukaan dan Perkenalan

    Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pembukaan dan perkenalan dengan guru dan murid-murid SDN jatimulyo 3 serta pihak-pihak terkait di Kelurahan Jatimulyo. Ini merupakan langkah awal yang krusial untuk menjalin hubungan baik dan memahami lebih dalam kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat. Dalam perkenalan ini, anggota kelompok memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud serta tujuan dari program PMM yang akan dilaksanakan. Hal ini disambut dengan antusias oleh warga yang berharap adanya perubahan positif dari kegiatan ini.

  2. Survei dan Identifikasi Masalah

    Setelah perkenalan, kelompok melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi masalah-masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat di Kelurahan Jatimulyo. Survei ini mencakup wawancara dengan warga, observasi lingkungan, serta konsultasi dengan tokoh masyarakat dan pihak terkait. Dari hasil survei ini, diketahui bahwa salah satu masalah yang signifikan adalah tingginya risiko penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat banyaknya tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, ditemukan pula kurangnya kesadaran warga terhadap pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

    Edukasi DBD
    Edukasi DBD
  3. Edukasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Berdasarkan hasil survei, program kerja pertama yang dilakukan adalah edukasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi mengenai penyebab, gejala, serta cara pencegahan DBD kepada warga. Edukasi ini dilengkapi dengan penayangan video edukatif yang menjelaskan dengan sederhana dan jelas mengenai bahaya DBD dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Warga diajak untuk aktif dalam gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, dan Plus memantau lingkungan sekitar) untuk mengurangi risiko penyebaran DBD.

    Edukasi PHBS
    Edukasi PHBS
  4. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

    Selain edukasi tentang DBD, Kelompok 23 Gelombang 8 juga memberikan sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Edukasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pentingnya cuci tangan yang benar, cara menjaga kebersihan makanan, hingga pentingnya aktivitas fisik dan pola makan sehat. Kegiatan ini melibatkan berbagai metode interaktif, termasuk demonstrasi cara cuci tangan yang benar yang melibatkan anak-anak sekolah dasar dan warga sekitar. Tujuannya adalah untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.

    Sosialisasi kepada ibu pkk
    Sosialisasi kepada ibu pkk
  5. Sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar)

    Edukasi berikutnya yang dilaksanakan adalah sosialisasi mengenai DAGUSIBU, yang merupakan kampanye penggunaan obat yang baik dan benar. Dalam kegiatan ini, warga diajarkan cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar untuk menghindari penyalahgunaan obat dan dampak negatifnya terhadap kesehatan. Edukasi ini menjadi penting mengingat masih banyak warga yang belum memahami cara penggunaan obat yang sesuai anjuran, yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan warga lebih bijak dalam penggunaan obat-obatan dan lebih sadar akan pentingnya konsultasi medis sebelum mengonsumsi obat.

  6. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

    Salah satu program utama dan puncak dari rangkaian kegiatan PMM Kelompok 23 Gelombang 8 adalah penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kelurahan Jatimulyo. Program ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah untuk ditanami tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman yang ditanam dalam kegiatan ini meliputi sereh, rosemary, mint, dan seledri.

    1. Sereh (Cymbopogon citratus)

      • Manfaat Kesehatan:
        • Pencernaan: Sereh memiliki sifat carminative yang membantu meredakan masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan gangguan pencernaan.
        • Anti-inflamasi dan Antimikroba: Sereh mengandung senyawa anti-inflamasi dan antimikroba yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melawan infeksi.
        • Pengusir Nyamuk: Aroma sereh yang khas dikenal efektif dalam mengusir nyamuk dan serangga lainnya secara alami.
        • Relaksasi: Sereh sering digunakan dalam aromaterapi untuk meredakan stres dan memberikan efek relaksasi.
    2. Rosemary (Rosmarinus officinalis)

      • Manfaat Kesehatan:
        • Kesehatan Otak: Rosemary dikenal dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Senyawa aktifnya, seperti asam carnosic, melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
        • Antioksidan dan Anti-inflamasi: Mengandung antioksidan kuat yang membantu melawan peradangan dan mencegah kerusakan sel.
        • Sirkulasi Darah: Rosemary dapat meningkatkan sirkulasi darah, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan mengurangi kelelahan otot.
        • Sistem Pencernaan: Membantu meredakan gangguan pencernaan dan menstimulasi produksi empedu, yang penting untuk pencernaan lemak.
    3. Mint (Mentha)

      • Manfaat Kesehatan:
        • Pencernaan: Mint efektif dalam meredakan gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, dan gangguan pencernaan lainnya.
        • Sistem Pernapasan: Mint memiliki sifat dekongestan yang membantu meredakan hidung tersumbat dan masalah pernapasan.
        • Antibakteri dan Antiviral: Mengandung senyawa yang dapat melawan bakteri dan virus, menjadikannya berguna untuk kesehatan mulut dan pencegahan infeksi.
        • Relaksasi: Aroma mint yang segar dan menenangkan sering digunakan untuk mengurangi stres dan meningkatkan mood.
    4. Seledri (Apium graveolens)

      • Manfaat Kesehatan:
        • Antioksidan: Seledri kaya akan antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan peradangan.
        • Kesehatan Jantung: Kandungan senyawa seperti phthalides dalam seledri dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
        • Pencernaan: Serat yang tinggi dalam seledri membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
        • Detoksifikasi: Seledri memiliki sifat diuretik yang membantu tubuh mengeluarkan racun melalui urine, sehingga mendukung fungsi ginjal.
    • Tujuan Menanam Tanaman TOGA

      1. Kesehatan dan Pengobatan Alami:Menanam tanaman seperti sereh, rosemary, mint, dan seledri memungkinkan masyarakat untuk memiliki akses langsung ke bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat sehari-hari untuk berbagai masalah kesehatan. Ini mendukung kesehatan holistik yang lebih berfokus pada pencegahan penyakit dan perawatan diri yang alami.

      2. Ketahanan Pangan dan Gizi:Tanaman ini juga berfungsi sebagai bahan pangan yang kaya nutrisi, yang dapat menambah variasi dan nilai gizi pada makanan sehari-hari. Menanam tanaman ini di pekarangan sendiri dapat meningkatkan ketahanan pangan dan memastikan ketersediaan bahan makanan yang sehat dan bergizi.

      3. Pemberdayaan Ekonomi:Dengan menanam TOGA, masyarakat dapat mengurangi biaya untuk membeli obat dan bahan makanan tertentu. Selain itu, ada potensi untuk menjual hasil panen, baik segar maupun olahan, yang dapat menambah pendapatan keluarga.

      4. Penghijauan dan Pelestarian Lingkungan:Penanaman TOGA membantu meningkatkan penghijauan lingkungan sekitar, yang berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak lingkungan negatif seperti erosi tanah dan polusi udara.

      5. Pendidikan dan Kesadaran:Menanam dan merawat tanaman TOGA dapat menjadi sarana edukasi yang efektif, terutama bagi generasi muda, untuk belajar tentang pentingnya kesehatan, pemanfaatan sumber daya alam, dan menjaga kelestarian lingkungan.

  7. Penanaman TOGA ini bertujuan untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam tanaman yang dapat digunakan sebagai obat alami. Selain itu, penanaman sereh yang dapat mengusir nyamuk juga diharapkan dapat membantu upaya pencegahan DBD di Kelurahan Jatimulyo. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif warga yang dengan antusias turut serta dalam menanam dan merawat tanaman-tanaman tersebut. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus memelihara dan memanfaatkan tanaman obat keluarga dalam kehidupan sehari-hari.

  8. Senam Pagi dan Kerja Bakti Lingkungan

    Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan, kelompok ini juga mengadakan kegiatan senam pagi bersama warga. Senam pagi dipilih sebagai kegiatan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan fisik. Setelah senam, warga bersama anggota kelompok melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, termasuk membersihkan selokan, membuang sampah yang berserakan, dan merapikan tanaman di sekitar lingkungan.

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk DBD. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, diharapkan kualitas hidup masyarakat di Kelurahan Jatimulyo akan semakin baik.

  9. Penutupan dan Evaluasi

    Setelah semua program kerja selesai dilaksanakan, kegiatan PMM ini ditutup dengan acara penutupan dan evaluasi. Dalam acara ini, dilakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilaksanakan, serta pengumpulan feedback dari warga dan pihak terkait. Penutupan ini juga disertai dengan pemberian cinderamata sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan. Cinderamata ini diharapkan dapat menjadi kenang-kenangan yang mengingatkan warga akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun