Mohon tunggu...
Mira Noveesha
Mira Noveesha Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

senang mengeluarkan uneg-uneg

Selanjutnya

Tutup

Money

Bukan Sekedar "Tagline" Saatnya Revolusi Desa Diwujudkan

19 November 2014   20:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:23 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku : Revolusi Dari Desa (Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat)

Penulis : Dr.Yansen TP., M.Si

Editor : Dodi Mawardi

Penerbit : PT Elex Media Komputindo

ISBN : 978-602-02-5099-1

Saat saya membaca buku ini, saya yang berasal dari pulau kalimantan juga tepatnya kalimantan tengah jadi paham banyak pemahaman pembangunan desa. melalui buku berjudul Revolusi Dari Desa yang ditulis oleh seorang kepala daerah Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara yang juga seorang birokrat ilmuwan Dr. Yansen TP., M.Si  yang lahir di  Pa'Upan,  Krayan Selatan,  14 Januari  1960, Ia ditetapkan sebagai Bupati Malinau terpilih untuk masa jabatan 2011-2016. buku ini di terbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo di Jakarta dengan jumlah Bab sebanyak 7 bab  dan lembar buku  sebanyak 224 halaman membawa saya untuk lebih kritik lagi terhadap pembangunan desa saya sendiri. semua orang mengetahui ataupun beliau sendiri memahami bagaimana kondisi desa itu memang sangat sulit untuk membuat kata "sejahtera" benar-benar terealisasi sedemikian rupa. masyarakat dan pemerintah jadi saling menyalahkan akibat pembangunan yang ala seadanya padahal unit-unit bagian pemerintahan yang bekerja sesuai tugasnya sudah mematuhi kebijakan yang diterapkan yang memang benar kata beliau karena semua terjadi akibat konsep yang kurang tepat dan kurang konsisten dari kepala daerah atau orang yang memiliki kekuasan untuk memerintah.

Buku Revolusi Dari Desa yang dijual dengan harga pasaran Rp.54.800 di toko Gramedia terdekat yang di masukkan dalam golongan  ekonomi, teknik, manajemen dan bisnis. di tulis dengan gaya bahasa yang mudah di pahami dan membuat orang yang membacanya cenderung merasa santai dan rasa ingin terus membaca keberhasilannya dalam memgembangkan konsep yang terbukti berhasil di jalankannya. dengan terbitnya buku ini di latar belakangi atas pengalamannya menjabat beberapa jabatan di pemerintahan mulai dari Camat hingga sekretaris semua daerah dan saat ini memimpin Kabupaten Malinau dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara kontekstual. buku ini juga menarik untuk di baca karena bisa menjadi paduan bagi pemangku kepentingan yang ingin mengelola pemerintahan bukan itu saja, Buku ini bukan hanya bercerita melainkan menunjukkan bukti keberhasilanya dalam memimpin kabupaten Malinau  yang menghantar Malinau sebagai satu-satunya kabupaten di Kalimantan yang meraih penghargaan dari Kemenkeu RI dalam bidang keuangan serta ekonomi. buku ini juga dibuka dengan kata pengantar serta prolog dari  Prof. Dr. Sadu Wasistiono, M.Si (Profesor dalam bidang Sistem Pemerintahan dan Otonomi Daerah pada IPDN) dan Prof. Dr. Soesilo Zauhar, MS.(Ketua Program Studi Program Doktor Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya)

Buku ini menyampaikan maksud dari Bupati Malinau Dr. Yansen TP dengan menawarkan gagasan untuk secara sungguh-sungguh membangun desa dengan memberi kepercayaan secara penuh pada masyarakat desa melalui revolusi paradigma dengan program Gerakan Desa Membangun (GERDEMA), Dr Yansen TP menulis membuat program yang bergerak dari desa, artinya desa sebagai sebuah entitas dan komunitas bertindak sebagai subjek utama di sertai dukungan dari Anggaran APBD Kabupaten Malinau.

disini di pahami dan di katakan untuk pemerintah agar membuang kebiasaan lama seperti model kebijakan yang berlaku untuk semua, termasuk dalam hal pembangunan masyarakat desa. Padahal, karakteristik, potensi, maupun masalah yang dihadapi masing-masing desa sangatlah berbeda. model dan strategi yang dijalankan pemerintah tidak mampu menyentuh aspek dasar seperti menempatkan masyarakat pada  pihak yang lemah memang benar, angka-angka menunjukkan keberhasilan, dilihat dari pertumbuhan ekonomi (GNP, GDP, atau pendapatan per kapita).Namun pada dasarnya, hal tersebut tidak terlalu menggeser esensi persoalan yang dihadapi. Isu utama pembangunan tetaplah pada topik yang sama yaitu masalah kemiskinan dan pengangguran, ditambah masalah infrastruktur, sumber daya manusia dan informasi Tapi  memandirikan masyarakat itu sendiri karena mereka memiliki kemampuan dan kehendak sebagai manusia yang merdeka.

Penulisan buku ini sangat terorganisasi karena revolusi dari desa adalah implementasi dari Undang-Undang Otonomi Daerah No. 32 tahun 2004 yang menyatakan agar pemerintah daerah menyusun program pembangunan untuk kesejahteraan rakyat di daerah masing-masing serta Kebijakan tersebut harus terus dikawal agar dana yang dialokasikan kepada desa melalui kebijakan tidak di manipulasi melalui berbagai program yang ditangani sebagai proyek yang mengakibatkan kegagalan pembangunan desa tersebut karena Masyarakat desa di motivasi dan diarahkan agar dapat berkreasi dan berinovasi untuk mewujudkan pemerintahan desa yang mandiri (local self government) dalam membangun. meningkatkan sumber daya manusia melalui  Mekanisme rekrutmen yang keliru, berlanjut pada penempatannya yang tidak tepat, dan pembinaan yang tidak terstruktur. Akibatnya, kinerja SDM jauh di bawah harapan itulah mengapa persoalan utama pemerintah terus berlanjut hingga sekarang. menurut Dr. Yansen TP kita cenderung fokus pada peningkatan kualitas birokrasi pemerintah, tetapi mengabaikan peningkatan kualitas di sektor swasta dan masyarakat. Seharusnya, kita berimbang dalam menyikapi kualitas SDM sehingga menjadi kekuatan besar untuk mewujudkan keberhasilan program pembangunan. Tidak berhenti sampai di sini, masyarakat desa bersama pemerintah desa dan pemerintah daerah juga diberikan kepercayaan untuk mewujudkan keberdayaannya (empower) dalam pembangunan melalui program-program pemberdayaan (empowerment program). Melalui langkah-langkah seperti inilah pembangunan di Kabupaten Malinau menemukan titik-titik terang keberhasilan. Sangat jelas di uraikan bahwa terwujudnya gerakan desa membangun (GERDEMA) merupakan satu kesatuan yang utuh saling berkaitan dan membutuhkan antara masyarakat dan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun