Mohon tunggu...
Miranda Jovita
Miranda Jovita Mohon Tunggu... -

Tertutup

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Pujian Turis Jerman Ke Ridwan Kamil Itu Hoax?

18 April 2015   10:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:57 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia netizen (twitter, path dll) sedang rame karena ada netizen bernama Achmad Iman yang mengunggah

Kata turis Jerman di Bandung: Your president is very handsome, cool and looks clever, wearing black tradition hat (kopeah) and eye glases...he look young...how old is he?...Aing teus bisa jawab. ngadon," begitu Achmad Iman menulis pengalamannya.

Kalau diperhatikan sebenarnya itu hanya sekedar klaim. Tidak ada bukti turis Jerman bicara seperti itu dan tidak ada foto atau akun medsos si turis Jerman. Bisa jadi itu sekedar pujian dari pendukung Ridwan Kamil sendiri yang mengatasnamakan turis Jerman.

Kejanggalannya antara lain :

1. Turis Jerman dan Eropa biasanya jarang di Bandung. Turis dari Eropa lebih memilih Bali itupun sekarang di Bali lebih banyak turis Asia dan Australia. Turis asing di Bandung dominan adalah orang Malaysia.

2. Kalaupun ada orang Jerman di Bandung biasanya terkait pendidikan seperti dosen atau mahasiswa. Sangat kecil kemungkinannya seorang Jerman terdidik bisa salah melihat presiden. Bukankah wajah presiden Jokowi sudah dimuat di banyak media asing. Mungkinkah misalnya seorang Indonesia terdidik salah membedakan wajah PM Singapura atau Presiden AS ? Apalagi ini Jerman negara yang sangat maju kok warganya bisa bodoh banget.

3. Orang Jerman tipikalnya kaku, sombong dan jarang memuji. Tapi di tulisan yang diunggah itu terlihat pujiannya sangat lebay dan berlebihan ini bukan tipikal orang Jerman. Apalagi orang Jerman jarang berbincang dengan bahasa Inggris. Meskipun mereka paham bahasa Inggris tapi mereka lebih suka bahasa Jerman kecuali untuk kepentingan tertentu seperti seminar atau rapat.

4. Ada kata "very handsome" padahal sangat jarang orang AS dan Eropa memakai kata Very (sangat) untuk menyebut ketampanan seseorang.

5. Ada kata "looks clever" ini juga rancu. Karena kata Clever (pandai) jarang digunakan. Orang AS dan Eropa lebih memilih menyebut kata Smart (pandai) untuk menyebut kepandaian seseorang itupun berdasarkan prestasi bukan penampilan.

6. Ada kata "wearing black tradition hat" harusnya yang benar "wearing traditional black hat" itupun orang AS Eropa juga jarang memuja seseorang karena memakai peci karena orang AS Eropa tak begitu tahu masalah topi tradisional Indonesia.

7.  Lebih lucu lagi si turis Jerman memuji kacamata dan bertanya usianya. Ini super lebay dan khas pemikiran orang Sunda. Artinya kemungkinan turis Jerman itu buatan atau hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun