Tak bisa ku pungkiri bahwa aku merindukanmu...
Sungguh suatu hal yang sulit bagiku bila diminta untuk melupakanmu.
Mungkin karena kau terlalu memberiku sifat manja karena engkau selalu menjadikanku yang utama dalam segalanya.
Terlalu banyak kenangan yang kau bangun selama 18 tahun ini untukku
Untukmu aku berjuang di jogja kota pelajar
Untukmu aku rela jauh dari kehangatan rumah
Kau bilang ingin melihatku sukses bapak
Bapak kenapa engkau tidak bersabar untuk sekadar tetap ada hingga aku bisa meujudkan impianmu
Peluk aku lagi pak,
rangkul aku lagi.
Aku rindu
Sangat rindu
Jaga aku, jadilah wali untukku
Berikan aku jalan ke surge dengan berbakti kepadamu
Aku ingin mencium tanganmu
Aku ingin melihat mata dan senyummu pak
Siapa lagi laki-laki yang bisa tulus mencintaiku selain dirimu?
Bapak
Bapak
Bapak
Nanda rindu
Tak bisa ku pungkiri bahwa aku merindukanmu...
Sungguh suatu hal yang sulit bagiku bila diminta untuk melupakanmu.
Mungkin karena kau terlalu memberiku sifat manja karena engkau selalu menjadikanku yang utama dalam segalanya.
Terlalu banyak kenangan yang kau bangun selama 18 tahun ini untukku
Untukmu aku berjuang di jogja kota pelajar
Untukmu aku rela jauh dari kehangatan rumah
Kau bilang ingin melihatku sukses bapak
Bapak kenapa engkau tidak bersabar untuk sekadar tetap ada hingga aku bisa meujudkan impianmu
Peluk aku lagi pak,
rangkul aku lagi.
Aku rindu
Sangat rindu
Jaga aku, jadilah wali untukku
Berikan aku jalan ke surga dengan berbakti kepadamu
Aku ingin mencium tanganmu
Aku ingin melihat mata dan senyummu pak
Siapa lagi laki-laki yang bisa tulus mencintaiku selain dirimu?
Bapak
Bapak
Bapak
Nanda rindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H