Mohon tunggu...
Miranda Mokosolang
Miranda Mokosolang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Sapi Menjadi Biogas di Desa Pandanarum

16 Juli 2024   20:22 Diperbarui: 16 Juli 2024   20:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandanarum, Miranda Kordelia Zefanya Mokosolang 2024

Program pengabdian menjadi syarat dalam pemenuhan kelulusan yang diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Sub Kelompok 8 meluncurkan program biogas berbasis kotoran sapi di Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah ternak sapi menjadi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Program biogas ini adalah inisiatif yang kami terapkan untuk mengubah kotoran sapi menjadi gas metana. Gas metana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak dan kebutuhan energi rumah tangga lainnya. Teknologi ini tidak hanya mengurangi limbah ternak tetapi juga memberikan solusi energi yang lebih murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat desa.

Kami selaku mahasiswa KKN dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kami bekerja sama dengan masyarakat Desa Pandanarum dan mendapatkan dukungan penuh dari perangkat desa. Tim kami terdiri dari mahasiswa prodi Teknik Eloktro, Teknik Industri dan Ilmu Hukum yang memiliki tujuan sama untuk memajukan desa melalui inovasi energi terbarukan.

Program ini secara resmi diterapkan pada Selasa, 16 Juli 2024. Pelaksanaan program dijadwalkan berlangsung selama masa pengabdian hingga Minggu, 21 Juli 2024. Namun kami berharap masyarakat desa dapat melanjutkan dan mengembangkan program ini setelah kami selesai.

Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dipilih sebagai lokasi utama program ini. Desa ini memiliki populasi ternak sapi yang cukup besar, sehingga menyediakan bahan baku yang melimpah untuk produksi biogas. Selain itu, peternak, masyarakat desa dan perangkat desa yang sangat antusias dan terbuka terhadap inovasi menjadi faktor pendukung keberhasilan program ini.

Kami melihat limbah ternak sapi yang melimpah di Desa Pandanarum sebagai tantangan sekaligus peluang besar. Pengelolaan limbah ternak yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan. Dengan memanfaatkan teknologi biogas, kami tidak hanya mengatasi masalah limbah tetapi juga menyediakan sumber energi alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

Pelaksanaan program ini melibatkan beberapa tahap penting:

  1. Kami memberikan pelatihan kepada perangkat desa dan peternak tentang cara membuat dan memelihara biogas. Pelatihan ini meliputi penjelasan teori dasar biogas, langkah-langkah pembuatan, serta perawatan dan pemeliharaan agar biogas dapat berfungsi optimal.
  2. Bersama dengan perangkat desa dan peternak, kami membuat  biogas di balaidesa dan peternakan sebagai proyek percontohan. Biogas ini didesain agar mudah dioperasikan dan dirawat oleh masyarakat.
  3. Kami melakukan pemantauan rutin dan evaluasi terhadap kinerja biogas untuk memastikan keberhasilannya. Jika terdapat masalah, kami segera memberikan solusi dan perbaikan.
  4. Kami bekerja sama dengan perangkat desa dan peternak untuk memastikan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Perangkat Desa memberikan dukungan teknis dan membantu dalam hal regulasi serta pengembangan lebih lanjut.

Ketua Sub Kelompok 8 KKN R25 Desa Pandanarum, Muhammad Amsyaril Hariz, menjelaskan, "Kami berharap program biogas ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan limbah ternak dan memenuhi kebutuhan energi di desa. Selain itu, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan."

Kami berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam pengembangan program biogas ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal dan berkelanjutan. Kami berharap Desa Pandanarum dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun