Semarang, (31/2021) Pelaksanaan KKN Tim II UNDIP 2021 masih berlangsung daring dan mandiri seperti halnya dengan tahun sebelumnya semenjak pandemi COVID-19 mulai tersebar di Indonesia. Kebijakan dari pihak universitas didasari oleh semakin tingginya kasus penderita COVID-19 di Kota Semarang. KKN Tim II UNDIP ini dilaksanakan selama 43 hari mulai tanggal 30 Juni sampai dengan 11 Agustus 2021. Tema yang diangkat pada KKN ini yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs”.
Terdapat dua program kerja yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Pertama, progam kerja yang berkaitan dengan monodisiplin yaitu program kerja yang sesuai dengan bidang keilmuan tiap-tiap mahasiswa. Kedua, program kerja yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Program kerja yang pertama yaitu edukasi mengenai budidaya sayuran pakcoy rumah tangga guna menjaga ketahanan pangan. Edukasi kepada masyarakat mengenai budidaya pakcoy perlu dilakukan sehingga nantinya masyarakat turut membudidayakan sayuran sehat guna konsumsi sehari-hari sebagai asupan makanan bergizi. Selain itu, budidaya pakcoy skala rumah tangga ini nantinya mampu tercipta kemandirian masyarakat dalam menghasilkan produk pangan yang sehat.
Sawi Pakcoy merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat membantu meningkatkan imun tubuh karena kandungan gizinya yang lengkap. Sawi Pakcoy mengandung protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, 6 Vitamin B, dan Vitamin C. Sawi Pakcoy dapat bermanfaat sebagai obat untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan, selain itu biji Sawi Pakcoy dapat dimanfaatkan sebagai minyak serta pelezat makanan. Penanaman sayuran Sawi Pakcoy juga tergolong mudah dan tidak mebutuhkan lahan yang luas sehingga sangat mungkin dilakukan budidaya sayuran skala rumah tangga.
Pada tanggal 28 Juli 2021, salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Miranda Devi Permata Sari (20 tahun) dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Program Studi Agribisnis mencoba menerapkan cara praktis budidaya tanam sayur pakcoy di wilayah Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik.
Program edukasi budidaya pakcoy dilaksanakan secara online kepada warga RW 14 Kelurahan Srondol Wetan dengan membagikan e-book beserta poster mengenai budidaya sayur pakcoy melalui grup Whatsapp warga. Selain membagikan e-book, mahasiswa KKN UNDIP juga turut membagikan media tanam beserta benih guna memberikan pengetahuan tambahan dan menarik minat masyarakat untuk berbudidaya pakcoy.
Warga RW 14 menyambut baik dan terlihat antusias dengan program kerja KKN yang berlangsung. Hal tersebut dibuktikan dari aktifnya ibu-ibu PKK dari RW 14 pada saat sosialisasi budidaya pakcoy yang dilakukan melalui grup Whatsapp dengan bertanya seputar materi terkait. Ibu Vita, salah satu pengurus PKK RW 14 turut menyambut baik dengan adanya program edukasi ini. “Terima kasih banyak mbak, semoga semua program berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk warga RW 14,” ujar Bu Vita.
Program kerja yang kedua yaitu edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan. Mengingat pandemi COVID-19 yang semakin parah maka penting bagi masyarakat untuk memahami penerapan aturan protokol kesehatan yang tepat sehingga program untuk mengedukasi masyarakat mengenai kebiasaaan adaptasi baru perlu dilakukan.
Edukasi program mengenai penerapan protokol kesehatan ini diberikan melalui media poster dan e-book yang akan menunjukkan tata cara dan penjelasan penerapan protokol kesehatan supaya masyarakat menjadi lebih patuh dalam melaksanakan aturan sehingga Kelurahan Srondol Wetan menjadi kawasan yang aman bagi masyarakatnya.
Sebagian masyarakat belum memiliki kepatuhan terhadap aturan tentang bagaimana bertindak dalam setiap kegiatan sehari-hari, misalnya seperti penggunaan masker dengan benar, cara mencuci tangan yang efektif, serta sedia handsanitizer saat bepergian.
Hal inilah yang menjadi dasar dibentuknya program kerja KKN untuk dapat memberi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa new normal. Adanya pemahaman masyarakat mengenai implementasi aturan new normal ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi aturan protokol kesehatan sehingga COVID-19 tidak semakin menyebar.
Pada tanggal 28 Juli 2021, dilakukan edukasi mengenai penerapan prokes kepada masyarakat RW 14 Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Program edukasi penerapan protokol kesehatan pada masa sekarang dilaksanakan secara online kepada warga RW 14 Kelurahan Srondol Wetan dengan membagikan e-book beserta poster mengenai penerapan protokol kesehatan melalui grup Whatsapp warga.
Materi dalam ebook tersebut meliputi penjelasan terkait COVID-19, gejala awal penderita COVID-19, tips mencuci tangan yang benar dan penggunaan masker dengan tepat. Selain membagikan e-book, mahasiswa KKN UNDIP juga turut membagikan handsanitizer herbal beserta tutorial cara membuatnya sendiri di rumah guna memberikan pengetahuan tambahan dan menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan waktu luang pada saat pandemi.
Bapak Sakun, Ketua RW 14 Kelurahan Srondol Wetan turut menyambut baik dengan adanya program edukasi ini. “Terima kasih kontennya Sdr Miranda. InsyaAllah bermanfaat bagi masyarakat, khususnya wilayah RW XIV Kel Srondol Wetan,” ujar Pak Sakun.
Penulis : Miranda Devi Permata Sari
Editor : Lintang Dian Saraswati, SKM, M. Epid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H