Miranda Adam
11 PH 1
Resensi Cerpen
Oleh Miranda Adam
Identitas Cerpen
- Judul Buku: Muadzin Pertama di Luar Angkasa
- Nama Pengarang : Kiki Sulistyo
- Penyunting : Avifah Ve
- Tata Sampul : Igapotos
- Tata Isi : Vitrya
- Pracetak: Antini, Dwi, Wardi
- Tahun Terbit : Desember 2021
- Tahun Cetak : Cetakan Pertama, Desember 2021
- Ketebalan Buku : 140 Halaman
- Penerbit : Diva Press (Anggota IKAPI)
- Bahasa : Indonesia
- Harga Buku : Rp. 55,000,00
- Ukuran Buku : 140 halaman. 1319 cm
Sinopsis
      Baginya, suara adzan bisa menembus pori-pori, menyusup dalam tulang, bergerak dalam darah. Ia berpikir bahwa suara adzan itulah yang membuatnya hidup; mendenyutkan nadinya, mendegupkan jantungnya, memompa paru-parunya. Baginya, menjadi muazin di angkasa adalah cita-citanya. Meski mustahil keinginannya yang sederhana, dengan lingkungan yang mendukung, hidup di negara mayoritas muslim Itu tak mungkin tidak menjadi nyata
       Sedari dia kecil, ia selalu mengungkapkan dan memberitahu semua orang bahwa cita-citanya adalah menjadi seorang Muadzin, meski dia tidak tahu bagaimana harus memulai, ia hanya bisa mengumandangkan adzan dengan suara lirih di dalam kamarnya. Namun, setiap ia melakukan hal itu, matanya berlinang dan terasa seperti tetesan air yang demikian sejuk membasahi kedalaman dadanya. Bahkan, Ibunya sekali-dua kali mengetuk pintu kamarku dan menengok ke dalam, ia hanya berpura-pura sedang tidak melakukan apa-apa. Orang Tua ia mulai khawatir dan membawanya ke psikolog. Baik Orang Tua, Guru dan teman-temannya menganggap bahwa cita-citanya sebuah angan belaka, mustahil dan tidak nyata.Â
         Bahkan, sampai ia beranjak Kuliah, ia  tetap dalam pendirian ia untuk menjadi seorang muadzin, bahkan ia semakin bertekad menjadi muadzin ketika  ia membaca satu artikel bahwa sepanjang waktu di dunia ini azan tak pernah berhenti dikumandangkan, Setiap hari ia memutar rekaman azan di kamarnya dan menjadikan lantunan adzan sebagai nada dering telepon genggamnya.Â
          Sayang sekali,  Sesungguhnya kematian akan selalu membuat sebuah cerita terasa klise. Tetapi mau bagaimana lagi, ia tidak berumur panjang. Apakah ia berhasil menggapau cita-citanya?
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
1. "Mungkin saat aku lahir Ibu  ingin sekali membisikkan azan di  telingaku, tapi itu tak mungkin,  Jadi pasti Ayah yang  melakukannya. Tahu kan,  sepanjang hidupnya Ibu hanya  ingin menjadi muazin. la bahkan ingin menjadi muazin di luar angkasa," Kegigihan Tokoh untuk menggapai cita-cita. Amanat yang sangat sempurna untuk para pembaca anak-anak maupun remaja. Cita-cita boleh apa saja, selagi itu positif. Kegigihan kita perlu untuk menggapai cita-cita Kita. Kita tidak boleh menyerah dan putus asa walaupun terasa berat, mustahil dan hanya menjadi angan-angan belaka. Tetaplah bekerja keras seperti Tokoh di dalam Cerpen ini, Jangan menyerah sampai suatu saat nanti, kamu tersenyum karena kamu telah berhasil.Â
2. Pengakhiran cerita yang menarik, dan mengharukan. Sang penulis mampu membawakan inti dari buku ini dengan bahasa yang tidak sulit untuk dipahami.Â
3. Penulis menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum, dan membuat para pembaca lebih terinpirasi. Kata-kata yang dituliskan sangat anggun dan sangat puitis.
Kekurangan :Â
1. Cerita cukup menarik, walaupun sedikit klise didalamnya. Namun, masih dapat di enjoy oleh pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H