Mohon tunggu...
Mira Marsellia
Mira Marsellia Mohon Tunggu... Administrasi - penulis kala senggang dan waktu sedang luang

You could find me at: http://miramarsellia.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sage Si Bijak yang Wangi

2 Desember 2012   06:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:19 6199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda seorang filsuf dan sage, menurut Plato bukan dari wanginya. Namun dalam satu simposium Plato mengungkapkan bahwa seorang filsuf atau philosopher adalah seorang yang mencintai dan mencari kebijaksanaan, sedangkan sage adalah seseorang yang sudah memiliki kebijaksanaan itu. Cicero bahkan lebih ekstrim dengan mengatakan, "every non-sage is mad." Dalam cerita legenda contoh seorang sage misalnya adalah Merlin dalam kisah King Arthur, juga Gandalf dalam cerita Lord of The Rings ciptaan JRR Tolkien.

Sage sebagai tanaman dengan nama latin Salvia Officinalis dikenal sejak jaman dulu sebagai penangkal sihir dan kekuatan jahat. Sudah berabad-abad lalu sage juga ditanam orang untuk bahan bumbu masakan dan pengobatan. Untuk menghiasi halaman, daun sage yang berwarna hijau kadang keperakan ini juga cantik sebagai penghias. Tanaman yang berasal dari Mediterania ini kerap dihubungkan dengan kekuatan magis. Sebagai obat tradisional, sage dikenal untuk obat gigitan ular, penyubur bagi wanita, dan zat diuretic alami. Sage putih atau white sage juga adalah bahan utama untuk dupa berbentuk batang kecil (hio), seringkali digunakan sebagai pengusir aura negatif. Sage dikenal banyak ditanam di biara-biara sejak dulu kala. Sebagai bumbu masakan, sage yang wangi dan segar ini adalah bumbu untuk berbagai macam unggas, karena menghilangkan bau anyir. Ikan dan juga makanan hasil laut lain. Untuk bumbu sosis, sage kerap digunakan. Gravy atau saus kental untuk daging panggang juga dibumbui sage sebagai penguat cita rasa. Saya sendiri senang meremas daun sage dan menghirup baunya, wanginya sangat segar. Menghilangkan duka dan mengangkat beban berat dari pikiran. Itu kata saya ya.. Biji sage berwarna hitam kecoklatan, lebih kecil sedikit dari biji merica. Untuk menanamnya, biasa direndam dulu agar kulitnya melunak dan memudahkan berkecambah. Tidak banyak perawatan yang dibutuhkan, sebagaimana semua herbs yang saya tanam, rata-rata herbs tidak rewel. Hanya air yang cukup, sinar yang cukup dan udara segar yang mengalir yang dibutuhkan tanaman tersebut. Bahkan tidak perlu pupuk. Sesekali pemberian kompos diberikan agar daunnya tetap lebat alami. Selama ini saya tidak menemukan serangga pengganggu bagi sage. Siput pun tidak suka sepertinya. Namun ada tambahan bila ingin menanam tanaman sage, dan ini berlaku bagi semua tanaman. Entah benar atau tidak, namun saya menemukan bahwa tanaman yang sering saya dendangkan lagu dan disetelkan musik, tumbuh lebih subur dan bagus dibanding tanaman saya yang saya tanam dekat jalan depan dan tidak pernah saya nyanyikan lagu. Mau coba? Nyanyikanlah lagu pada tanaman anda sambil menyiramnya. Tanaman dan anda berdua akan sama-sama merasa gembira. Foto sage menyusul segera, saya akan foto dulu di kebun belakang. ciao!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun