Â
[caption id="attachment_202777" align="aligncenter" width="440" caption="dok pribadi"][/caption] Sehabis Lebaran, teman-teman saya satu kantor -termasuk saya juga, pasti membawa oleh-oleh dari hasil mudik, ataupun mudok. Ini istilah saya untuk 'mudik ke kota'. Karena mudik mungkin berasal dari kata udik yang berarti desa. Jadi mudik adalah pergi ke desa, lalu kalau mudiknya ke kota bagaimana? Ya sudah saya beri nama mudok. Walaupun jadinya oksimoron. Nah, hari ini dan kemarin, kami yang sudah masuk kerja sehabis cuti, membawa makanan khas daerah masing-masing. Whoaah..menyenangkan! Kami biasanya saling mencicipi dan bercerita dan membahas bahan asal makanan tersebut dan cara pembuatannya. Coba saya rinci sebagian kecil dari makanan yang terhidang di tengah ruangan kantor kami saat ini: Mochi ketan hitam asal Semarang. Legit, lezat, manis dan kenyal. Siapa bilang mochi itu hanya oleh-oleh dari Cianjur dan Jepang?. Juga wingko babat dari bahan kelapa muda campur ketan. Waduh ini rasa kelapa dan ketan ini sangat  khas Indonesia sekali , kalau menurut saya. Lalu ada Brem khas Madiun yang terbuat dari sari tape ketan asli. Manis, kenyes-kenyes, dan melebur di lidah saat dikulum. Enak. Juga ada madu mongso dari ketan hitam, yang manis dan 'pelem', susah nih mencari padanan kata pelem dalam bahasa Indonesia. Mungkin bisa dibilang mirip dengan legit, tapi legit yang gimanaa..gitu. Bolu panggang nanas dari kota Ciamis. Nah ini sih saya yang bawa. Bolu panggang ini tidak mengandung mentega. Dibuatnya harus dikocok dengan tangan. Kalau pake mixer hasilnya gimana? Jelek. Bolu akan menjadi terlalu mengembang. Sementara Bolu panggang ini harus beremah seperti muffin. Ditengahnya diberi olesan selai nanas buatan sendiri. Asam manis segar berpadu dengan bolu ini enak sekali untuk teman minum teh hangat atau menikmati 'cikopi pait', alias kopi tanpa gula.
Â
[caption id="attachment_202778" align="aligncenter" width="440" caption="Gelamai. Dok Pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H