Mohon tunggu...
Muhammad Ali
Muhammad Ali Mohon Tunggu... Lainnya - Berdaulat Atas Diri Sendiri

AKU MENULIS, MAKA AKU ADA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Secangkir Kopi untuk SDM Berkualitas

20 November 2024   14:14 Diperbarui: 21 November 2024   11:22 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun jumlah tenaga kerja yang besar, banyak di antaranya yang belum memiliki kompetensi atau kemampuan yang memadai untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks. Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas dan daya saing nasional.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan berbagai lembaga riset, tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah menjadi salah satu hambatan utama dalam menciptakan SDM berkualitas di Indonesia.

Banyak sektor pekerjaan yang masih mengandalkan keterampilan manual, dan kurangnya pelatihan berkelanjutan menyebabkan banyak pekerja tidak siap menghadapi tantangan zaman.

Selain itu, budaya kerja yang kurang efisien dan banyaknya pengangguran terdidik menunjukkan bahwa ada kesenjangan besar antara potensi yang ada dengan kemampuan untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Ini menjadi alasan mengapa SDM berkualitas sangat mendesak untuk dikembangkan. Tanpa adanya peningkatan kualitas, Indonesia akan kesulitan untuk bersaing di pasar global, terutama dalam menghadapi era digital dan otomatisasi yang semakin pesat.

Seperti yang diungkapkan oleh banyak pakar, untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan, Indonesia membutuhkan individu yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif.

Kopi, dalam konteks ini, dapat menjadi simbol sebuah rutinitas untuk memulai upaya pengembangan diri, namun kita juga harus menyadari bahwa pengembangan SDM yang berkualitas membutuhkan usaha yang jauh lebih besar daripada sekadar memulai hari dengan semangat.

Hal ini mencakup pelatihan keterampilan, pembentukan karakter yang kuat, serta pendekatan yang holistik terhadap kesejahteraan fisik, mental, dan emosional.

Peningkatan kualitas SDM di Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan saja, tetapi juga setiap individu.

Menciptakan budaya kerja yang produktif, belajar terus-menerus, dan mengasah potensi diri melalui pendekatan yang seimbang adalah langkah-langkah konkret yang perlu diterapkan.

Filsafat dan Pengembangan SDM

Sekarang, mari kita kaitkan filosofi dalam mengembangkan SDM yang berkualitas. Salah satu filsuf terkenal yang konsepnya dapat membantu kita dalam hal ini adalah Aristoteles, dengan pemikirannya tentang "eudaimonia" atau kebahagiaan yang tercapai melalui pengembangan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun