Higher Order Thinking Skill sebagai Modal Utama Membangun Generasi Emas Indonesia

(3) Pelaksanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru melaksanakan proses pembelajaran maupun praktikum sesuai dengan sintak pembelajaran PjBL yang termuat dalam RPP serta melakukan monitoring guna kelancaran kegitan pembelajaran; (4) Evaluasi kegiatan belajara mengajar, pada tahapan ini guru di bantu oleh teman sejawat untuk melakukan evaluasi menggunakan instrumen pembelajaran yang telah disiapkan; (5) Refleksi dan pengayaan, tahapan ini guru melakukan refleksi terhadap seluruh proses yang telah dilaksanakan guna dilakukan tindak lanjut.

Adapun dampak aksi penerapan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berbasis TPACK berbantuan modul dan LKPD interaktif, kemampuan kolaborasi, komunikasi dan Higher Order Thinking Skills peserta didik meningkat secara signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan aksi yang telah dilakukan efekif dalam meningkatkan Higher Order Thinking Skills dan 21st Century Skills. Sedangkan hasil pengamatan teman sejawat, peserta didik menunjukkan terjadinya peningkatan keaktifan dan semangat belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Adapun faktor-faktor yang dapat menentukan keberhasilan dari pelaksanaan penerapan pembelajaran dalam suatu aksi sebagai upaya untuk meningkatkan Higher Order Thinking Skills adalah kesiapan instrumen perencanaan pembelajaran, penguasaan teknologi yang mendukung dalam proses pengembangan pembelajaran TPACK dan media pembelajaran interaktif (Modul dan LKPD) serta validitas dari instrumen yang digunakan dalam mengevaluasi hasil dari kegiatan pembelajaran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam mempersiapkan dan merencanakan pembelajaran secara maksimal dengan kompetensi yang optimal akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kompetensi peserta didik. Hal tersebut mampu menjadi solusi percepatan pengembangan generasi emas Indonesia yang memiliki Higher Order Thinking Skills dan 21st Century Skills yang berdaya saing.