Sejak awal Januari 2023 lalu saya resmi berpindah tempat tugas. Kali ini saya ditugaskan untuk mengelola portal berita milik instansi pendidikan. Tentunya saya bersyukur akhirnya saya bekerja sesuai dengan passion dan kemampuan yang saya miliki apalagi tentunya cita-cita saya sejak dulu adalah menjadi wartawan.
Karenanya ketika ditanya apakah cape dengan pekerjaan saya sekarang, tentunya saya jawab “tidak” karena menulis adalah passion saya dan sudah menjadi bagian dari jiwa sehingga saya menjalaninya dengan senang tanpa beban ketika meliput atau membuat berita.
Beruntungnya saya memiliki pimpinan yang menjadikan media sebagai sarana informasi utama bagi instansi yang dipimpinannya. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah.
Pada latar belakang tertulis bahwa diperlukan upaya-upaya kreatif (dalam hal ini media) untuk menyebarluaskan informasi dan kebijakan pemerintah sesuai dengan institusi/lembaga masing-masing kepada publik serta menampung kepercayaan publik guna menjaga citra dan reputasi pemerintah.
Instansi tempat saya bernaung memiliki tim media yang komplit seperti jurnalis portal berita, videografer untuk youtube, tim media sosial instagram dan tiktok serta tim editor video tentunya dengan pengawasan dari tim redaktur yang sudah dibentuk pimpinan.
Pemilihan media situs (website), media sosial (instagram, tiktok) dan juga youtube dikarenakan pertumbuhan pengguna internet semakin meningkat. Hampir seluruh masyarakat memiliki gawai (handphone) yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi tetapi juga untuk mendapatkan informasi.
Tak heran jika kebijakan pendidikan di kota saya sering kali mendapat apresiasi baik dari kementrian maupun lembaga yang lain dan itu tentunya ada peran media yang menyampaikan informasi tersebut.
Karena murni tugas saya adalah sebagai jurnalis portal media, maka tugas utama saya adalah memberikan informasi terkait berjalannya kebijakan-kebijakan dan sistem pendidikan yang dibuat tidak hanya oleh kementrian tetapi juga oleh instansi itu sendiri.
Selain itu tugas lainnya adalah meng-explore informasi yang bisa memberi dampak positif untuk masyarakat yang disampaikan secara akurat. Karenanya saya lebih memilih terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan berita yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan isi dari berita tersebut.
Setiap hari saya membuat berita tidak hanya kegiatan pimpinan ataupun kegiatan di kantor tetapi juga tentang aktivitas di sekolah. Jika tidak ada kegiatan di kantor yang harus saya beritakan, biasanya saya berkunjung ke sekolah-sekolah. Tidak hanya melihat kemudian memberitakan pembiasaan karakter di sekolah tersebut tetapi hal-hal menarik yang bisa saya angkat menjadi berita.
Jika tidak ditentukan topiknya biasanya saya mencari sendiri dengan cara berkomunikasi dengan kepala sekolah atau guru di sekolah serta berkeliling di sekolah tersebut. Dengan begitu saya bisa tahu topik yang akan saya tulis di media.
Terjun langsung ke lapangan memberikan saya kesempatan untuk menemukan ide dan kemudian mengembangkan ide tersebut menjadi berita ~ Mira Habibah
Pengalaman menulis belasan tahun sebagai blogger maupun kompasianer tentunya membantu saya dalam membuat tulisan berita meskipun dari sistematika berbeda antara menulis artikel dengan menulis berita sehingga saya masih harus terus belajar dan belajar tentang penulisan berita.
Tidak Hanya Sekedar Menulis
Bukan hanya sekedar berkunjung ke berbagai sekolah kemudian membuat berita tetapi juga banyak pengalaman dan moment berharga yang saya dapatkan.
Saya banyak berkunjung ke sekolah yang jaraknya sangat jauh dari kota dan daerahnya baru saya datangi. Kebanyakan anak-anaknya berjalan kaki ke sekolah. Panasnya cuaca dan faktor ekonomi tidak menghalangi mereka dalam mencari ilmu.
Saya masih melihat semangat mencari ilmu pada anak-anak masih tinggi. Terkadang saya mengikuti mereka pulang hanya ingin tahu seberapa jauh jarak dari sekolah ke rumahnya.
Saya juga melihat anak-anak semakin tahu dan menyukai beraneka macam permainan Sunda (Kaulinan Barudak) yang sudah lama jarang dimainkan namun kemudian menjadi aktivitas pembiasaan karakter di sekolah.
Saya banyak bertemu dengan kepala sekolah, guru maupun siswa yang kreatif dan inovatif sehingga proses pembelajaran tidak kaku dan terlalu serius bahkan menjadi menyenangkan.
Saya juga melihat banyak sekolah yang terus menjaga kebersihan dan itu tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan sekolah tetapi karena gotong royong antar semua warga sekolah sehingga sekolahnya tetap asri dan masih banyak lagi yang terlalu panjang untuk diceritakan. Selama 10 bulan ini total sudah lebih dari 40 sekolah (TK, SD dan SMP) dari 13 Kecamatan daerah saya yang di datangi dan membuat beritanya.
Selama masih ditugaskan mengelola media tentunya saya akan menjalankan profesi itu semaksimal mungkin. Akan terus menggali beragam macam hal menarik dan positif yang ada di sekolah maupun yang berhubungan dengan instansi tempat saya bernaung. Karena berita positif serta menarik bisa memberikan energi, manfaat dan contoh bagi para pembaca.
Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H