Kostum warna-warni dengan desain kekinian masih menjadi ciri khas dari pertunjukkan Teater Abnon yang justru membuat pemain menjadi semakin asyik dilihat oleh mata (selain kegantengan dan kecantikan mereka tentunya).
Saya tidak akan bercerita banyak tentang isi cerita maupun akting para pemain yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannnya karena mereka berlatih melalui proses latihan yang panjang.
Semua pemain dan seluruh yang terlibat dalam pementasan ini adalah “Jawara” yang menghidupkan pementasan ini seakan menjadi cerita nyata yang sedang dilihat penonton dalam kehidupan sehari-hari.
Yang selalu membuat salut dan angkat jempol bahwa melestarikan budaya Betawi tidak hanya dalam cerita pementasan tetapi juga di kehidupan nyata bagi produser, tim Teater Abnon maupun para pemain.
Di tengah kesibukan pekerjaan mereka namun masih punya komitmen untuk melestarikan dan menjaga budaya Betawi dengan apa yang mereka bisa dalam satu wadah yaitu Teater Abang None. Janji Soekma tidak sekedar janji Maudy 30 tahun lalu tetapi menjadi janji Abang None yang terus berkomitmen merawat kebudayaan Betawi.
Janji Soekma juga merupakan janji saya sejak pertama kali diberikan kesempatan oleh Maudy Koesnaedi untuk menonton pertunjukkan “Soekmadjaja” 10 tahun silam yang kemudian membuat saya jatuh cinta dengan sandiwara Betawi. Janji saya untuk terus mendukung dan hadir pada pementasan Teater Abnon tanpa peduli jarak maupun hal lainnya.
Selama 10 tahun saya selalu hadir pada pementasannya dan semoga tidak hanya 10 tahun tetapi selamanya.