Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pembelajaran Literasi Digital Melalui Menonton Film di Bioskop

7 Februari 2023   14:03 Diperbarui: 12 Februari 2023   13:30 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajakan menonton film yang menawarkan harga tiket promo bisa berubah menjadi ide mengajak siswa menonton film bahkan dijadikan kegiatan pembelajaran siswa.

Kok bisa?

Dan  itu benar terjadi ketika saya mengajak kakak saya untuk menonton salah satu film di bioskop yang kebetulan tiket nontonnya hanya 20 ribu rupiah tapi oleh kakak saya yang juga seorang kepala sekolah, ajakan itu justru menjadi ide untuk mengajak siswa di sekolahnya untuk melakukan pembelajaran literasi di Bioskop.

Seperti diketahui salah satu kelebihan dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah guru diberi kekuasaan untuk membuat konsep pembelajaran yang membuat siswa lebih mendalami konsep dan dalam rangka menguatkan kompetensi itu sendiri. Guru diberi keleluasaan untuk memilih cara agar pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat peserta didik dan kebutuhan belajar itu sendiri.

Salah satu capaian keberhasilan dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah kemampuan literasi dari peserta didik. Aspek literasi meliputi kegiatan mendengar, membaca, diskusi, beragumentasi, praktik menulis, melaporkan informasi, mengevaluasi dan merefleksi.

Literasi Dasar sendiri ada beberapa yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Karena adanya Kurikulum Merdeka tersebut maka guru maupun sekolah bisa membuat sendiri pembelajarannya seperti outing class yaitu siswa tidak hanya belajar di kelas tapi juga di luar ruang kelas, pembelajaran literasi digital ataupun literasi budaya.

Pembelajaran Literasi Digital di Bioskop

Pemilihan literasi digital yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Cibatu Purwakarta yaitu Zaleha Andhika Ratu dengan mengajak siswa melakukan pembelajaran literasi merupakan bagian dari proses kreativitas yang dilakukan oleh guru kepada siswa agar tidak bosan dalam untuk terus menerima pembelajaran di dalam kelas. 

Apalagi 80 % siswanya belum pernah ke bioskop termasuk menonton film mengingat sekolah mereka yang jauh dari perkotaan dan terletak di sekitar area perkebunan karet dengan mata pencaharian orang tua sebagai petani maupun pengambil getah karet. Dan untungnya semua guru maupun siswa merespon kegiatan literasi digital di bioskop.

Dengan harga tiket yang murah yaitu 20 ribu rupiah tentunya membuat siswa menjadi tertarik untuk mengikuti outing class pembelajaran literasi digital ini. Saking tertariknya akan kegiatan outing class sekaligus pembelajaran literasi Digital di bioskop, 270 siswa mengikuti kegiatan tersebut pada hari Kamis, tanggal 2 Februari 2023 dan memenuhi 2 studio bioskop.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh BIoskop CGV STS Purwakarta yang men-support kegiatan ini. Dari mulai saya berkomunikasi intens dengan Pihak CGV STS untuk mempersiapkan kegiatan ini hingga kegiatan literasi digital ini berlangsung. Kapasitas saya sebagai penghubung antara pihak CGV STS dengan pihak sekolah kebetulan saya beberapa kali diajak bekerjasama dengan CGV STS.

Pihak CGV STS Sadang memberikan kesempatan kepada siswa sekolah untuk melakukan pembelajaran dengan menonton film di bioskop dan tentunya film tersebut sarat akan unsur pembelajaran hidup yang bisa diambil dan sangat layak menjadi tontonan siswa SMP. Film tersebut adalah Miracle in Cell No. 7 yang kembali ditayangkan khusus untuk pembelajaran siswa sekolah.

Foto: Dokumentasi SMPN 1 Cibatu Purwakarta
Foto: Dokumentasi SMPN 1 Cibatu Purwakarta

Pihak CGV STS Sadang juga sangat merespon dengan baik dengan mengizinkan siswa membawa bekal makanan dari rumah sesuai pembiasaan rutin yang dilakukan di sekolah. Meski membawa bekal tapi banyak juga yang membeli makanan yang bisa dibeli di bioskop.

Foto: dokumentasi SMPN 1 Cibatu Purwakarta
Foto: dokumentasi SMPN 1 Cibatu Purwakarta

Selama di bioskop siswa diajarkan tentang aturan-aturan selama di bioskop maupun saat menonton film. Siswa diajarkan penggunaan toilet duduk karena seperti sudah ditulis diatas, mereka berasal dari daerah yang jauh dari kota atau maaf dari kampung. 

Kemudian setelah menonton film siswa diminta bercerita tentang pengalaman menonton film dan yang utama siswa ditugaskan untuk membuat teks review dari film yang mereka tonton. 

Dan ini sesuai dengan pembelajaran Kurikulum Merdeka yaitu membuat siswa lebih kreatif dan interaktif dalam menyampaikan pendapat mereka dari apa yang mereka lihat.

Menonton Film Miracle In Cell No. 7

Pemilihan Film Miracle In Cell No. 7 yang direkomendasikan oleh pihak CGV STS Purwakarta dirasa tepat mengingat begitu banyak pembelajaran kehidupan yang dapat diambil oleh siswa. Film ini sarat akan tuntunan yang bisa diambil hikmahnya oleh siswa

Meski saya terlambat hadir karena ada tugas luar dari kantor namun saya menyaksikan bagaimana anak-anak menangis setelah menonton film tersebut. Bahkan menurut beberapa anak yang di minta bercerita setelah menonton film tersebut, mereka mengambil hikmah betapa besarnya pengorbanan orang tua untuk anaknya meskipun orang tua tersebut mempunyai kekurangan. Seru mendengarkan cerita beberapa murid.

Foto: dokumentasi SMPN 1 Cibatu Purwakarta
Foto: dokumentasi SMPN 1 Cibatu Purwakarta

Harapan ke depan

Kegiatan Pembelajaran literasi digital yang dilakukan oleh SMPN 1 Cibatu juga disuppor oleh Dinas Pendidikan. Pada saat kegiatan diwakilkan oleh Sekretaris Dinas (Sekdis) yang ditengah kesibukannya yang padat namun semangat untuk hadir melihat langsung kegiatan meski di akhir film.

Kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi sekolah dengan pihak luar termasuk bioskop yang ternyata bisa dijadikan tempat pembelajaran. Harapannya tentunya pihak pembuat film  bisa merespon positif kegiatan ini agar anak-anak lebih semangat lagi dalam mendapatkan pembelajaran dari film. Apalagi ini pertama kali bagi pembelajaran di sekolah Purwakarta. Beberapa hari sebelum kegiatan saya sempat menghubungi lewat DM maupun koment baik ke sutradara maupun PH pembuat film Miracle in Cell No. 7 namun ternyata tidak ada respon.

Bioskop dan film bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi siswa karena banyak cerita-cerita film yang terinspirasi dari kehidupan nyata. Sebagai pembelajaran juga bagi siswa sekolah untuk memulai proses kreatifitas dengan melihat karya orang lain. Siapa tahu suatu saat mereka ingin juga membuat karya mereka sendiri.

Salam Merdeka Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun