Meski saya terlambat hadir karena ada tugas luar dari kantor namun saya menyaksikan bagaimana anak-anak menangis setelah menonton film tersebut. Bahkan menurut beberapa anak yang di minta bercerita setelah menonton film tersebut, mereka mengambil hikmah betapa besarnya pengorbanan orang tua untuk anaknya meskipun orang tua tersebut mempunyai kekurangan. Seru mendengarkan cerita beberapa murid.
Harapan ke depan
Kegiatan Pembelajaran literasi digital yang dilakukan oleh SMPN 1 Cibatu juga disuppor oleh Dinas Pendidikan. Pada saat kegiatan diwakilkan oleh Sekretaris Dinas (Sekdis) yang ditengah kesibukannya yang padat namun semangat untuk hadir melihat langsung kegiatan meski di akhir film.
Kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi sekolah dengan pihak luar termasuk bioskop yang ternyata bisa dijadikan tempat pembelajaran. Harapannya tentunya pihak pembuat film  bisa merespon positif kegiatan ini agar anak-anak lebih semangat lagi dalam mendapatkan pembelajaran dari film. Apalagi ini pertama kali bagi pembelajaran di sekolah Purwakarta. Beberapa hari sebelum kegiatan saya sempat menghubungi lewat DM maupun koment baik ke sutradara maupun PH pembuat film Miracle in Cell No. 7 namun ternyata tidak ada respon.
Bioskop dan film bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi siswa karena banyak cerita-cerita film yang terinspirasi dari kehidupan nyata. Sebagai pembelajaran juga bagi siswa sekolah untuk memulai proses kreatifitas dengan melihat karya orang lain. Siapa tahu suatu saat mereka ingin juga membuat karya mereka sendiri.
Salam Merdeka Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H