Meskipun ini bukan kali pertama saya hadir di festival film namun ini menjadi kali pertama saya menghadiri Festival Film Bandung. Kesan yang saya tangkap pertama kali adalah penyelenggaraan event ini penuh dengan kesederhanaan.Â
Event ini murni event pemberian penghargaan sama seperti murninya penilaian baik nominasi maupun pemenang. Seperti yang dikatakan oleh Wakil Bupati Bandung yaitu Sahrul Gunawan yang pernah meraih predikat Aktor Terpuji FFB 2004 yang mengatakan bahwa FFB telah menjadi barometer prestasi bagi insan film nasional karena penilaiannya sangat murni.
Senang dan bangga bisa bertemu dengan sosok-sosok hebat para pendiri Festival Film Bandung seperti Eddy D. Iskandar dan Chand Parwez. Bisa bertemu kembali dengan mereka yang punya dedikasi luar biasa terhadap dunia sineas Indonesia. Aktor dan aktris yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya di bidang akting.
Senang juga akhirnya bisa bertemu dengan Prima Rusdi, penulis skenario maupun cerita beberapa film terbaik negeri ini yang film-filmnya seperti AADC, Eliana-Eliana, Banyu Biru, Garasi dan Yuni saya tonton filmnya.Â
Film Yuni akhirnya terpilih sebagai Film Bioskop Terpuji dan menyabet juga penghargaan Penulis Skenario Film Terpuji.
Semua yang terpilih entah itu sebagai nominasi maupun sebagai pemenang adalah mereka yang memang layak untuk terpilih, teruji dan terpuji kemampuannya. Seperti yang dikatakan oleh Laura Theux bahwa kemenangannya terjadi karena dia percaya apapun karyanya mau di televisi, bioskop apapun itu asal berkarya yang penting dari hatinya pastinya.
Mereka yang terpilih dan mereka yang terlibat dalam sineas Indonesia adalah mereka yang berkarya dengan hati dan penghargaan adalah pencapaian dari karya yang dilakukan dengan hati dan kerja keras tentunya.
Kerja keras panitia acara pun patut diapresiasi dan diberikan acungan jempol karena bisa menyelenggarakan acara dengan sangat baik dan lancar.
Selamat untuk para pemenang dan semoga tahun depan karya-karya dari para sineas film Indonesia semakin banyak, semakin berwarna dan semakin berkualitas lagi sehingga dunia per-filman kita semakin maju dan bisa menjadi barometer suksesnya film di Asia.