Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Festival Makanan dan Minuman Sehat Antar Pelajar Purwakarta, Ajang Unjuk Kreasi dan Inovasi hasil Tatanen Pelajar SD dan SMP Purwakarta

27 Juli 2022   14:21 Diperbarui: 28 Juli 2022   07:38 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar kelas 1 SD dengan tampilan seperti koki. Foto: dokumentasi pribadi

Kabupaten Purwakarta di bulan Juli dan Agustus tahun 2022 sedang berpesta dalam rangka memperingati hari jadi Purwakarta yang ke-54 tahun dan Kabupaten Purwakarta ke-191 tahun. Pesta yang dimaksud adalah pemerintah menyenangkan rakyatnya dengan kegiatan-kegiatan menarik yang dapat dinikmati oleh masyarakat tidak hanya dari Purwakarta namun juga dari berbagai daerah yang hadir untuk berkunjung ke Purwakarta dan gratis.

Selain dibuka kembalinya pertunjukkan air mancur terbesar se-Asia Tenggara yaitu Air Mancur Sri Baduga pada tanggal 16 Juli 2022 lalu, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat bahkan melibatkan siswa-siswi sekolah. Salah satunya adalah Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang dinamakan Festival Makanan dan Minuman Sehat Pelajar Purwakarta.

Festival Makanan dan Minuman Sehat Antar Pelajar Purwakarta

Festival Makanan dan Minuman Antar Pelajar Purwakarta diadakan pada tanggal 23 Juli 2022 tepat di peringatan Hari Anak Nasional. Festival ini merupakan ajang selebrasi pelajar Purwakarta setelah dua tahun melaksanakan pembelajaran karakter Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Para pelajaran SD maupun SMP Se-Kabupaten Purwakarta diajak untuk berkreativitas membuat olahan makanan dan minuman dari bunga, sayuran ataupun buah yang ditanam di sekolah mereka.

Seperti di ulas di beberapa tulisan saya sebelumnya, TdBA adalah pembelajaran karakter yang Inovatif sebagai bagian dari menciptakan Pelajar Pancasila. Digagas oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yaitu Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd beserta Timnya yang menggabungkan berbagai unsur yaitu mencintai dan menjaga alam, gotong royong, cinta kasih dan masih banyak lagi yang bisa diterapkan di semua mata pelajaran. Selama pandemi, salah satu pembelajarannya adalah anak-anak belajar untuk menanam bunga,  sayuran atau buah-buahan serta mengelola sampah dengan baik agar tidak merusak alam kemudian mengolahnya hingga bisa digunakan entah itu oleh siswa itu sendiri, guru maupun masyarakat.

Tatanen di Bale Atikan adalah upaya menumbuhkan kreativitas siswa, kolaborasi, inovasi dan didorong kesadaran ekologi, kesadaran sosial dan spiritual. Mereka ditumbuhkan kesadaran lingkungan sebagai basis pembelajaran seperti lingkungan sekolah, lingkungan rumah, lingkungan masyarakat sebagai labolatorium pembelajaran. 

(~ Dr. H. Purwanto, M.Pd~ Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta)

Festival Makanan dan Sehat Antar Pelajar Purwakarta menghadirkan banyak inovasi maupun kreativitas olahan makanan siswa yang tentunya sehat karena tidak menggunakan  bahan pengawet.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Bapak H. Purwanto, di festival ini para pelajar SD maupun SMP se-Kabupaten Purwakarta bertransformasi untuk menghasilkan berbagai macam produk dari lingkungan sekolah ataupun lingkungan rumah. Masih menurut Bapak H. Purwanto, profil pelajar Pancasila atau Generasi Emas sangat ditentukan dari apa yang pelajar makan maupun minum. Karenanya para pelajar khususnya di Purwakarta makan maupun minum dari apa yang sudah mereka pelajari, mereka tanam kemudian diolahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purwakarya Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd. Foto: dokumentasi pribadi
Kepala Dinas Pendidikan Kab. Purwakarya Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd. Foto: dokumentasi pribadi

Pada Festival Makanan dan Minuman Sehat Antar Pelajar Purwakarta terdapat 599 produk yang didaftarkan namun setelah melalui proses Kurasi yang dilakukan oleh Tim TdBA Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta maka terpilih 385 produk yang ditampilkan oleh pelajar SD maupun SMP se-Kabupeten Purwakarta. Acara yang dibuka oleh Bupati Purwakarta, Ambu Anne Ratna Mustika menyediakan 13.243 porsi makanan yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Total 5ribu lebih pengunjung yang hadir pada saat festival di adakan. Menurut Bapak Purwanto, kegiatan ini nantinya akan menjadi agenda tahunan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. Setiap tahunnya pasti akan bertambah inovasi baru yang dihasilkan oleh para pelajar Purwakarta.

Inovasi olahan Makanan dan Minuman

Di festival ini kita akan melihat dan menikmati berbagai olahan makanan yang dibuat dari berbagai bunga, sayuran ataupun buah-buahan seperti dari Bunga Telang, Pakcoy, Jahe, Kulit Manggis maupun Kulit Pisang, Terong, Daun Kelor, Daun Sirih, Biji Hanjeli dan masih banyak lagi.

Bunga Telang ternyata tidak hanya sebagai minuman sehat di pagi hari tapi juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti yang dibuat oleh sekolah tempat saya mengabdi yaitu SMPN 8 Purwakarta yang berhasil membuat olahan Minuman Boba maupun Dadar Gulung yang terbuat dari Bunga Telang. Ada juga sekolah yang menampilkan Es Kuwut Telang maupun dibuat dalam bentuk kue dan pudding.

Dadar Gulung Bunga Telang karya SMPN 8 Purwakarta. Foto: dokumentasi pribadi
Dadar Gulung Bunga Telang karya SMPN 8 Purwakarta. Foto: dokumentasi pribadi

Selain itu ada sekolah yang membuat Daging burger yang terbuat dari berbagai macam sayuran, salad sayur yang kaya akan berbagai tanaman maupun bunga. Biji Hanjeli yang diolah menjadi Tape. Selai roti yang terbuat dari Bunga Rosela. Empek-Empek yang isinya terbuat dari Pepaya, manisan yang terbuat dari Terong, Cangkang Semangka dan lainnya. Minuman yang terbuat dari buah kecil Ceplukan (Cecenetan), dari bunga mawar, dari cangkang pisang dan masih banyak lagi

Aneka minuman sehat. Foto: dokumentasi pribadi
Aneka minuman sehat. Foto: dokumentasi pribadi

Olahan Makanan Sehat. Foto: dokumentasi pribadi
Olahan Makanan Sehat. Foto: dokumentasi pribadi

Inovasi Wirausaha TdBA

Selain ditampilkannnya produk makanan dan minuman hasil dari Program TdBA, di Kegiatan Festival Makanan dan Minuman Sehat Pelajar Purwakarta juga menampilkan produk wirausaha hasil olahan siswa maupun guru. Seperti kain batik Ecoprint SMPN 1 Bungursari yang terbuat dari ranting ataupun daun dari pohon di sekitar sekolah yang kemudian diolah dan dibentuk dalam selembar kain sehingga menjadi batik.

Batik Ecoprint. Foto: dokumentasi pribadi
Batik Ecoprint. Foto: dokumentasi pribadi

Lalu ada inovasi Diapers maupun pembalut buatan SMPN 8 Purwakarta yang terbuat dari kain perca, kain kaos, microfiber yang bisa dipakai beberapa kali sebagai solusi dari pengurangan limbah pembalut maupun diapers. 

Produk-produk wirausaha TdBA. Foto: dokumentasi pribadi
Produk-produk wirausaha TdBA. Foto: dokumentasi pribadi

Mug maupun tumbler Ecoprint, Vitamin tanaman yang terbuat dari sisa buah-buahan, hand sanitizer, pengharum ruangan maupun sabun cuci tangan yang terbuat dari tanaman di sekitar dan masih banyak lagi.

Pagelaran Permainan Anak (Kaulinan Barudak Lembur)

Festival Makanan dan Minuman Sehat Antar Pelajar Purwakarta menjadi kian menarik karena menghadirkan kegiatan permainan anak jaman dulu yang hampir punah dan jarang dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di perkotaan namun masih dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di perkampungan. Ada 28 permainan yang ditampilkan. Bupati Purwakarta, Kadis Pendidikan maupun pejabat instansi lainnya sempat mencoba permainan ini dan dijadikan sebagai ajang nostalgia ketika kecil.

Permainan Kolecer. Foto: dokumentasi pribadi
Permainan Kolecer. Foto: dokumentasi pribadi

Bupati Purwakarta, Ambu Anne Ratna Mustika melakukan permainan tradisional. Foto: dokumentasi pribadi
Bupati Purwakarta, Ambu Anne Ratna Mustika melakukan permainan tradisional. Foto: dokumentasi pribadi

Seru dan takjub sekali melihat dan merasakan tanaman sayuran maupun buah-buahan yang diolah se-menarik dan se-unik mungkin namun rasanya tetap enak dan tentunya sehat. Semua makanan dan minuman tersebut habis dalam waktu kurang lebih dua jam saja. Untuk bisa mencicipi berbagai olahan makanan maupun minuman. Pengunjung diberi tiket berupa kantong kecil dari karung goni yang berisi biji jagung yang memiliki filosofi bahwa satu biji jagung bisa ditanam dan dari sebutir jagung akan terus menumbuhkan kehidupan yang baru.

Biji jagung sebagai alat tukar saat Festival. Foto: dokumentasi pribadi
Biji jagung sebagai alat tukar saat Festival. Foto: dokumentasi pribadi

Para pelajar terlihat sangat antusias begitu juga dengan para pengunjung yang hadir.  Para pelajar cilik bahkan ada yang menggunakan pakaian koki dan melayani pengunjung dengan baik dan tentunya penuh senyum hangat dari mereka. Beberapa pengunjung festival yang sempat saya wawancara mengatakan bersyukur dan sangat senang diadakannya kegiatan ini karena selain bisa makan gratis tetapi juga bisa melihat karya kreatif dan inovatif dari pelajar Purwakarta. 

Pelajar kelas 1 SD dengan tampilan seperti koki. Foto: dokumentasi pribadi
Pelajar kelas 1 SD dengan tampilan seperti koki. Foto: dokumentasi pribadi

Festival ini memang layak untuk selalu diadakan apalagi di era teknologi yang semakin canggih dan anak-anak yang lebih banyak waktu dengan gadgetnya. Sudah saatnya anak-anak belajar meluangkan waktunya berinovasi dan berkreasi sejak dini dari hasil pembelajaran di sekolah yang mereka dapatkan sehingga  bisa menghasilkan sesuatu yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga lingkungan sekitarnya yang nantinya bisa dipraktekkan di masa yang akan datang. 

Salam pelajar Purwakarta yang kreatif dan inovatif. Maju terus anak-anak Indonesia

Note:

Mohon maaf tidak semua olahan di foto dikarenakan membludaknya pengunjung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun