Selalu ada cerita menarik dalam setiap perjalanan
Itulah yang selalu saya dan pastinya pembaca mengalami juga ketika melakukan perjalanan trip akan ada cerita menarik dalam setiap perjalanannya.
Begitupun yang dialami pada trip dalam kota kemarin di tanggal 13 Juli 2022.
Di hari itu saya menemani sahabat rasa kakak untuk trip di Purwakarta ditemani salah satu teman kerjanya seorang guru IPA di sekolahnya yaitu di SMPN 37 Kota Bekasi. Tujuan utama adalah mengunjungi sekolah yang dipimpin oleh sahabat kami berdua. Kebetulan kami pernah bekerja di tempat yang sama namun kemudian terpisah karena pindah tugas maupun pindah ke luar kota. Bisa dibilang ini adalah trip reuni.
Trip ini benar-benar rasa reuni karena selain bertemu dengan rekan kerja ternyata saya pun bertemu dengan partner sepeda dan juga partner travelling yang sudah lama tidak bertemu. Dipertemukan karena sahabat saya membutuhkan sopir untuk perjalanan dari Bekasi ke Purwakarta.Â
Kemudian saya mengontak partner sepeda saya yang tinggal di Bekasi dan untungnya di hari itu dia sedang tidak ada pekerjaan. Menjadi ajang reuni juga bagi sahabat rasa kakak karena kembali bertemu dengan teman kuliahnya yang bekerja di sekolah yang kami kunjungi.Â
Karena tujuan utama kami adalah kunjungan ke sekolah sahabat kami yaitu ke SMPN 2 Cibatu Purwakarta maka siang itu setelah saya bekerja, kami pun berangkat menuju sekolah tersebut.
SMPN 2 Cibatu terletak di Jln. Ds. Cibukamanah, Cibukamanah, Kec. Cibatu, Kab. Purwakarta Prov. Jawa Barat. Merupakan sekolah negeri yang terletak di wilayah Kecamatan Cibatu dan berjarak kurang lebih 12 Km dari kota Purwakarta. Sekolah yang memiliki izin operasional di tahun 2005 memiliki luas 7.892 meter persegi.Â
Saat ini sekolahnya dipimpin oleh Ibu Zaleha Andhika Ratu yang juga salah satu kawan lama saya. Beliau menjabat sebagai kepala sekolah SMPN 2 Cibatu sejak Agustus 2021.Untuk tahun pembelajaran 2021/2022 Â siswa SMPN 2 Cibatu berjumlah 200 anak dan 6 ruang belajar. Sedikitnya jumlah siswa dipengaruhi oleh faktor lingkungan wilayah sekitar sekolah yang terletak di pinggiran dan sedikit jauh dari lingkungan tempat tinggal warga.Â
Perjalanan menuju sekolah sangatlah seru karena sepanjang jalan kami melewati jalan dengan pemandangan hamparan sawah, hutan jati maupun perkebunan. Meskipun terletak di jauh dari pusat kota namun jalan yang dilalui sangat bagus hanya di beberapa lokasi saja yang masih terdapat jalan yang rusak. Sejukanya udara kemarin membuat perjalanan semakin menyenangkan.
Ketika sampai di sekolah, saya dan rombongan begitu takjub dengan pemandangan yang didapat dari sekolah yang memang terletak di ketinggian 240 mdpl tersebut. Hamparan sawah dan bukit terlihat sangat indah dari halaman depan sekolahnya. Bahkan menurut Ibu Zaleha sekolah ini seperti berada di negeri atas awan karena jika udaranya  bagus, setiap pagi kita bisa melihat hamparan awan putih yang indah.
TdbA di SMPN 2 Cibatu Purwakarta
Seperti diketahui sistem pendidikan di Kabupaten Purwakarta di bawah pimpinan Bapak H. Purwanto selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta sejak dua tahun lalu tengah menjadi sorotan masyarakat karena membuat sistem pendidikan yang inovatif menggabungkan berbagai unsur dari mulai mencintai dan menjaga alam, gotong royong, cinta kasih dan lainnya yang bisa diterapakan di semua mata pelajaran.Â
Sistem pendidikan tersebut diterapkan di semua sekolah baik SD maupun SMP di Purwakarta.
Tatanen di Bale Atikan (TdBA), Beas Kaheman dan beberapa tulisan saya terkait pendidikan di Purwakarta terpilih sebagai Artikel Utama bahkan tulisan Beas Kaheman terpilih sebagai artikel Featured di Kompasiana.Â
Bagus dan inovatifnya sistem pendidikan di Purwakarta membuat beberapa daerah banyak yang ingin belajar ataupun mengadakan kunjungan ke beberapa sekolah maupun ke kantor dinasnya langsung.Â
Termasuk yang dilakukan oleh sahabat rasa kakak yang bekerja di salah satu sekolah di kota Bekasi dan kemudian berkunjung ke SMPN 2 Cibatu Purwakarta untuk mendapatkan infromasi dan melihat hasil dari Tatanen di Bale Atikan.
Sistem pendidikan TdBA diterapkan dengan sangat baik di SMPN 2 Cibatu. Sekolah ini meskipun bangunannya tidak luas tapi memiliki lahan yang luas dan subur sehingga tumbuhan baik itu sayur, buah maupun tumbuhan lain tumbuh sangat baik di sekolah ini. Bahkan tanah yang dimiliki tidak hanya dimanfaatkan untuk perkebunan tetapi juga untuk peternakan ayam.
Karena sistem pembelajaran TdBA adalah dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa maka  siswa berperan sangat penting dalam kelancaran dan berhasilnya proses TdBA. Setelah guru memberikan materi kemudian dipraktekkan oleh siswa.Â
Hasilnya di SMPN 2 Cibatu sudah beberapa kali panen sayuran maupun buah-buahan yang hasilnya tidak hanya untuk siswa maupun civitas sekolah tetapi juga untuk masyarakat sekitar sekolah. Tentunya sangat membantu apalagi mengingat harga beberapa jenis sayuran sering mengalami kenaikan harga.Â
Beberapa bulan lalu pun menurut Ibu Zaleha, Bapak Camat Cibatu ikut berkolaborasi dengan menanam Jagung hibrida di tanah belakang sekolah.
Ketika saya dan kawan-kawan saya berkunjung ke SMPN 2 Cibatu, sayuran tomat, cabe rawit, cabe hijau, terong tumbuh subur dan beberapa diantaranya sudah bisa dipetik. Bahkan saya melihat satu varian cabe yang baru pertama kali saya lihat yaitu cabai hitam. Halaman depan sekolah sangat luas sehingga bisa ditanami beberapa sayuran. terdapat juga sayuran labu yang tumbuh baik di sekolah tersebut.Â
Selain itu di halaman depan terdapat pohon mangga dan tempat duduk berbentuk seperti akar pohon sehingga kita bisa duduk sambil menikmati keindahan dan melihat hasil tanam di depan sekolah.Â
Kami disambut di ruang kepala sekolah yang meskipun tidak terlalu luas namun sangat bersih. Yang menarik di ruang kepala sekolah tidak terdapat sofa tamu melainkan kursi dan meja besar bekas yang ditutupi oleh tali jerami yang bisa dijadikan sebagai tempat duduk.Â
Sungguh menarik dan kreatif. Terdapat pula beberapa hiasan dari kain perca dan lukisan buatan salah satu guru. Di koridor sekolah terpadat pula kursi duduk yang terbuat dari hasil ecobrik yang ditutupi kain. Selain itu pula terdapat hasil dari TdBA seperti pupuk cair, hand sanitizer, minyak gosok dan hasil lainnya.
Kemudian saya dan rombongan diajak berkeliling sekolah dan kami sangat takjub dengan sekolah yang meskipun tidak terlalu luas bangunannya namun bersih. Kami diajak melihat area pinggir ruang kelas yang digunakan untuk menanam padi.Â
Terdapat pula tungku dari batu-bata yang digunakan untuk membakar jagung ataupun ayam hasil peternakan. Lalu kami diajak berkunjung ke belakang sekolah dimana terdapat rumah ayam yang tidak terlalu besar namun hasil dari perternakan tersebut sudah menghasilkan banyak telur maupun menambah ayam lagi. Ayam yang dipelihara oleh SMPN 2 Cibatu tentunya rutin mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari Dinas Peternakan setempat.
Kami pun diperlihatkan kebun singkong yang singkongnya ternyata berukuran besar dan masih banyak lagi hasilnya. Sungguh kunjungan yang menyenangkan dan memberi banyak manfaat karena bisa melihat langsung hasil dari pembelajaran yang diterapkan untuk siswa.
Sebelum pulang kami diizinkan memetik beberapa sayuran yang sudah bisa dipetik untuk kemudian dibawa pulang. Kunjungan yang tidak menghasilkan silaturahmi, ilmu yang bermanfaat khususnya bagi kedua teman yang berasal dari Kota Bekasi yang mempunyai harapan metode pembelajaran ini bisa diterapkan di sekolah mereka.Â
Selain itu kami yang berkunjung bisa merasakan hasil dari kolaborasi civitas sekolah maupun siswa di SMPN 2 Cibatu melalui hasil panen yang mereka hasilkan walau tidak banyak.Â
Sekolah di Purwakarta seperti SMPN 2 Cibatu Purwakarta, sekolah tempat saya mengabdi SMPN 8 Purwakarta maupun semua sekolah SD dan SMP memang akan terus melaksanakan pembelajaran TdBA apalagi hasilnya bermanfaat tidak hanya untuk menjaga dan melestarikan alam dan lingkungannya namun juga memberi banyak manfaat untuk siswa, civitas sekolah maupun masyarakat.Â
Bahkan hasil inovasi makanan buatan anak sekolah yang dibuat dari sayuran ataupun tumbuhan lain akan ditampilkan nanti di perayaan Hari Jadi Kota Purwakarta tepatnya di Festival Makanan Sehat antar pelajar yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2022.Â
SMPN 2 Cibatu Purwakarta meskipun lokasinya terletak di pinggiran kota maupun kecamatan bisa membuktikan bahwa meskipun siswa & civitas sekolahnya tidak banyak tapi mereka mampu produktif apalagi memiliki pimpinan sekolah yang memang benar-benar membuat sekolah menjadi produktif, kreatif dan inovatif tidak hanya dalam pembelajaran tapi dalam berbagai hal di sekolahnya.Â
Jaya terus pendidikan di Purwakarta dan jaya terus pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H