Beberapa bulan lalu pun menurut Ibu Zaleha, Bapak Camat Cibatu ikut berkolaborasi dengan menanam Jagung hibrida di tanah belakang sekolah.
Ketika saya dan kawan-kawan saya berkunjung ke SMPN 2 Cibatu, sayuran tomat, cabe rawit, cabe hijau, terong tumbuh subur dan beberapa diantaranya sudah bisa dipetik. Bahkan saya melihat satu varian cabe yang baru pertama kali saya lihat yaitu cabai hitam. Halaman depan sekolah sangat luas sehingga bisa ditanami beberapa sayuran. terdapat juga sayuran labu yang tumbuh baik di sekolah tersebut.Â
Selain itu di halaman depan terdapat pohon mangga dan tempat duduk berbentuk seperti akar pohon sehingga kita bisa duduk sambil menikmati keindahan dan melihat hasil tanam di depan sekolah.Â
Kami disambut di ruang kepala sekolah yang meskipun tidak terlalu luas namun sangat bersih. Yang menarik di ruang kepala sekolah tidak terdapat sofa tamu melainkan kursi dan meja besar bekas yang ditutupi oleh tali jerami yang bisa dijadikan sebagai tempat duduk.Â
Sungguh menarik dan kreatif. Terdapat pula beberapa hiasan dari kain perca dan lukisan buatan salah satu guru. Di koridor sekolah terpadat pula kursi duduk yang terbuat dari hasil ecobrik yang ditutupi kain. Selain itu pula terdapat hasil dari TdBA seperti pupuk cair, hand sanitizer, minyak gosok dan hasil lainnya.
Kemudian saya dan rombongan diajak berkeliling sekolah dan kami sangat takjub dengan sekolah yang meskipun tidak terlalu luas bangunannya namun bersih. Kami diajak melihat area pinggir ruang kelas yang digunakan untuk menanam padi.Â
Terdapat pula tungku dari batu-bata yang digunakan untuk membakar jagung ataupun ayam hasil peternakan. Lalu kami diajak berkunjung ke belakang sekolah dimana terdapat rumah ayam yang tidak terlalu besar namun hasil dari perternakan tersebut sudah menghasilkan banyak telur maupun menambah ayam lagi. Ayam yang dipelihara oleh SMPN 2 Cibatu tentunya rutin mendapatkan pemeriksaan kesehatan dari Dinas Peternakan setempat.