Hidup selalu butuh ruang tidak hanya untuk mencari nafkah ataupun untuk menyendiri tapi juga untuk berinteraksi dengan banyak orang. Butuh healing dengan cara yang dipilih entah itu menulis, berolahraga, bermusik, travelling bahkan menggabungkan keduanya. Dan healing saya adalah menulis dan travelling. Sering kali saya selalu menuliskan cerita perjalanan saya entah itu di Kompasiana ataupun di diary online yang ada di gawai saya.
Kompasiana tidak hanya sekedar Platform menulis online tapi juga “sekolah” bagi mereka yang ingin belajar tentang dunia penulisan melalui “guru-guru” yang sudah banyak pengalaman di dalam kepenulisan dengan banyak pilihan jenis penulisan. Selain itu Kompasiana bisa sebagai “rumah” bagi mereka yang ingin menyalurkan dan mengembangkan bakat dan kemampuan menulisnya. Di Kompasiana kita akan bertemu dengan teman-teman yang satu jiwa yang kemudian tidak hanya membaca karya mereka namun juga berinteraksi langsung dengan mereka. Kompasiana juga bagaikan "diary" bagi mereka mencurahkan apa yang kompasianer rasakan atau alami dalam bentuk cerita atau artikel.
Kompasiana selalu membuat kegiatan entah itu offline ataupun online yang kemudian mempertemukan para penulis di Kompasiana atau yang biasa disebut dengan Kompasianer agar lebih saling mengenal satu sama lain. Salah satunya adalah kegiatan Kumpul bareng Komunitas dan Kompasianer sore-sore atau biasa disingkat KURSOR. Kursor akhirnya kembali diadakan setelah off selama 2 tahun akibat pandemi Covid 19.
Dan Kursor menjadi ajang kembali saya ke Jakarta untuk ke-2x nya di tahun ini dan menjadi pengalaman pertama saya mengikuti Kegiatan Kursor.
Awal bulan juni tepatnya tanggal 4 Juni 2022, ketua Kompasiana Purwakarta atau Warga Kota memberi informasi di group Pengurus bahwa Kompasiana akan mengadakan Halal Bihalal Komunitas dan Kompasianer di Jakarta. Kompasiana mengundang admin komunitas untuk hadir namun terbatas hanya untuk 30 orang peserta. Kegiatan tersebut tidak hanya sekedar halal bihalal namun juga diskusi terkait program Kompasiana.
Karena ketua dan pengurus satu lagi tidak bisa ikut, akhirnya Kompasiana Purwakarta diwakilkan oleh saya dan satu kawan saya yaitu Tita Devita. Tita Devita sendiri punya peran penting bagi Kompasiana Purwakarta karena tahun lalu yaitu di tahun 2021, Kompasiana Purwakarta khususnya saya banyak berinteraksi dengan Tita dalam kegiatan Kelas Menulis yang diselenggarakan oleh Bidang Kepemudaan Disporaparbud Purwakarta bekerjasama dengan Kompasiana Purwakarta. Saat itu Tita masih bekerja di bidang kepemudaan Disporaparbud Purwakarta. Pada saat liputan mudik lebaran Kompasiana tahun ini, Tita pun ikut membantu Kompasiana Purwakarta sebagai reporter.
Kembali Ke Jakarta
Meskipun ada kegiatan di Jakarta tapi sebagai pekerja saya tetap harus melaksanakan terlebih dahulu tugas utama saya sebagai seorang PNS sekolah lalu kemudian meminta izin setengah hari untuk hadir di kegiatan KURSOR. Untungnya Tita berhasil mendapatkan travel dengan jam keberangkatan siang hari maka tepat jam 10.30 WIB saya dan Tita berangkat ke Jakarta dan tiba jam 12.30 WIB. Berhubung waktunya masih lama, kami memutuskan untuk makan siang di salah satu mall yang dulu sering saya singgahi ketika di Jakarta.
Dan tepat di Jam 15.30 WIB kami berdua tiba di lokasi kegiatan Kursor berlangsung tepatnya di The H Tower, HA-KA Resto Function Hall Lantai 21 Kuningan Jakarta Selatan. Dan akhirnya saya menghadiri kegiatan Kursor dan ini pertama kalinya untuk saya ikut serta selama 5 tahun bergabung di Kompasiana.
Di kegiatan Kursor, saya bertemu Pengelola Kompasiana seperti COO Kompasiana, Mas Nurulloh lalu ada Mas Kevin A. Legionardo, Kang Hafiz dan lainnya. Bertemu dengan rekan-rekan Kompasianer yang beberapa diantaranya sering saya baca tulisannya. Ada juga beberapa Kompasianer yang pernah saya temui ketika Event KomiK di Museum Penerangan bulan Maret lalu. Dan akhirnya saya bertemu dengan Mas Ony Jamhari selaku Ketua Komunitas Traveller Kompasiana (Koteka) yang sudah dua kali berkolaborasi dengan Kompasiana Purwakarta.
Acara serius tapi santai diawali dengan sambutan dari panitia kegiatan yang kemudian dilanjutkan dengan perkenalan peserta termasuk dengan sedikit menambahkan cerita pengalaman kawan-kawan kompasianer selama menulis di Kompasiana. Setelah itu baru kami menyimak penjelasan tentang program Kompasiana ataupun produk dari Harian Kompas.
New World
New World adalah program terbaru Kompasiana. Menurut Widha Karina Head Content Kompasiana, dalam dua tahun kemarin selama pandemi digitalisasi begitu cepat berkembang dan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Kompasiana pun harus mengikuti perkembangan teknologi baru yang kemudian dibuatlah program New World atau Dunia Baru. Dunia baru yang bisa mengakomodasi beberapa teknologi terbaru yaitu Cryptocurrency, NFT dan Metaverse.
Di program New World, Kompasianer mendapatkan ruang untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang investasi di Block Chain, teknologi metaverse dan ruang digital futuristik. Jika pembaca ingin mengetahui tentang teknologi-teknologi tersebut bisa dibaca di ruang New World.
Klas Miting atau Ruang Kelas
Program ini dilatarbelakangi karena beberapa tahun ini halaman Kompasiana dibanjiri oleh artikel-artikel tugas sekolah atau tugas kuliah namun tulisannya melanggar syarat dan standar dari Kompasiana terutama tentang ke-originalitasnya. Karena itulah Kompasiana seperti dipaparkan oleh Ibu Widha mengumpulkan artikel-artikel tugas sekolah atau tugas kuliah tanpa mengganggu artikel-artikel yang lain di satu ruang. Selain itu karena dua tahun lalu disaat pelajar harus melakukan pembelajaran online, google menjadi pilihan wajin untuk mencari bahan pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa, guru ataupun dosen.
Kompasiana memberi apresiasi sebesar-besarnya kepada Gen Z maupun Generasi Milenial yang memilih membuat konten tugas sekolah melalui Konten Teks. Semakin mereka membuat konten di Kompasiana semakin semangat pengelola Kompasiana untuk memberikan ruang khusus utnuk Gen Z maupun Generasi Milenial melalui Ruang Klas Miting
Di ruang Klas Miting para pelajar ataupun mahasiswa termasuk pelajar SD bisa menyalurkan hobi menulis mereka. Bahkan untuk pelajar SD, Kompasiana bisa seperti diary dan menjadi awal untuk masuk ke literasi digital sehingga kemampuan mereka bisa dipupuk sampai mereka dewasa.
Klas Miting memberikan ruang bagi pelajar untuk belajar, berbagi ilmu, asah keterampilan ataupun berkompetensi.
Pelajar atau Mahasiswa bisa mencari kata kunci dari tugas yang sedang mereka kerjakan ataupun materi yang mereka butuhkan. Sedangkan bagi guru ataupun dosen bisa membuat konten pembelajaran yang tidak hanya berguna untuk anak didiknya namun juga untuk pelajar lainnya.
Klas Miting memberi ruang bagi pelajar, mahasiswa, guru maupun dosen untuk berlomba sembari berbagi ilmu. Untuk menunjukkan kemampuan membuat konten berkualitas dan mengedukasi dan tentunya pemenang dari lomba tersebut akan mendapatkan uang saku. Di Ruang Klas Miting tersedia beberapa fitur antara lain Video Edukasi, Obrolan Terhangat, Kenalan dan Kompetensi.
Program-Program Baru Komunitas Kompasiana
Kevin A. Legionardo selaku Community Lead Kompasiana menjelaskan bahwa acara Kursor ini menjadi ajang meminta masukan atau pendapat terkait komunitas yang ada di kompasiana terkait program-program baru Kompasiana. Selain itu karena banyak sekali kompasianer baru yang kesulitan bergabung di Komunitas Kompasiana karena tidak adanya indeks komunitas di Kompasiana. Alasan-alasan tersebut kemudian menjadi masukan pengelola untuk membuat sesuatu yang baru bagi Komunitas Kompasiana. Banyak Kompasianer yang tidak mengetahui bahwa Kompasiana memiliki beberapa komunitas entah itu komunitas minat ataupun komunitas daerah. Karena kurangnya anggota sehingga beberapa komunitas banyak yang vakum melakukan kegiatan.
Kompasiana mengajak komunitas baik itu pengelola maupun anggota untuk memberikan masukan seputar Group Komunitas di Kompasiana dan harapannya agar event komunitas berjalan, semakin banyak dan tidak fasif.
Kehadiran Group Komunitas di Kompasiana nantinya berdampak positif bagi komunitas itu sendiri. Karena Komunitas di Kompasiana mempunyai halaman khusus yang bisa menjadi “rumah” bagi komunitas tersebut yang bisa dijadikan sebagai ajang diskusi maupun ajang menampilkan event-event komunitas itu sendiri. Komunitas jdapat membuat indeks file yang bisa menjadi panduan komunitas dan media seperti foto maupun video bisa disharing dengan member lainnya. Komunitas bisa memodifikasi "rumah" virtualnya agar memiliki daya tarik ketika pengunjung masuk. Komunitas bisa meletakkan banner untuk pengumuman event atau partnership dan program-program lainnya.
NFT Harian Kompas
Helman Taofani selaku Commercial Development Manager Harian Kompas mengatakan bahwa tahun ini Harian Kompas merilis Produk baru yaitu NFT yang merupakan kepanjangan dari Narasi Fakta Terkurasi. NFT merupakan eksebisi peristiwa-peristiwa penting yang terekam Harian Kompas dengan narasi pengiring yang bisa dikoleksi publik dalam produk NFT. Persis seperti Kliping hanya kini arsip kumpulan beritanya disesuaikan dengan teknologi sekarang yaitu melalui NFT.
Seperti diketahui Kompas telah menjadi saksi perkembangan sejarah negeri ini selama 57 tahun. Harian Kompas menjadi pilihan pembaca dalam mendapatkan berita yang akurat. Kerena itu koleksi arsipnya menjadi salah satu kekuatan bagi Harian Kompas itu sendiri apabila dibandingkan dengan media lain.
Produk Harian Kompas berupa koran juga memiliki siginifikan kurasi konten. Kompas telah mengurasi isu-isu yang dianggap penting bagi rakyat Indonesia melalui pemilihan berita yang mempunyai sifat terbatas. Selain itu Harian Kompas memiliki signifikansi momentum yang merupakan kolaborasi antara konten teksual dan visual.
Kelebihan NFT Kompas dibanding NFT lainnya adalah berupa olahan arsip Harian Kompas, terbit Berkala dengan teman tertentu (menyesuaikan momentum), mempunyai nilai guna (utilitas) yang memberi manfaat bagi pemiliknya dan mempunyai nilai kembang (investasi) yang memiliki peran dalam rencana-rencana jangka panjang project.
Pada tanggal 28 Juni 2022, Harian Kompas akan merilis Content Exhibiton atau pameran konten yang bertajuk Indonesia dalam 57 peristiwa. Pameran tersebut akan berisikan 57 peristiwa paling penting yang terjadi tiap tahun selama Kompas berdiri tepatnya dari tahun 1965 – 2022.
NFT yang diluncurkan oleh Harian Kompas layak jadi pilihan untuk masyarakat yang selain untuk investasi juga agar kita mengingat dan mengetahui tentang peristiwa penting yang terjadi bahkan jika kita atau bagian dari keluarga kita pernah terlibat di peristiwa tersebut.
Kegiatan Kursor pun ditutup dengan sesi foto bersama dan tentunya disediakan makan malam dan souvenir sangat menarik bagi peserta.
Sebagai pengelola komunitas daerah di Kompasiana, kegiatan ini tentunya sangat penting bagi keberlangsungan komunitas kami selanjutnya. Agar penulis di daerah kami mengetahui bahwa ada komunitas Kompasiana yang tentunya menjadi “rumah” bagi penulis Kompasiana dari daerah kami. Bahwa komunitas-komunitas di Kompasiana benar-benar di apresiasi dan menjadi salah satu bagian penting dari Kompasiana sehingga Kompasiana membuat suatu program untuk komunitas-komunitas agar terus berjalan, berkembang dan tidak berhenti ditengah jalan.
Pengelola Kompasiana juga selalu menerima dengan tangan terbuka untuk menerima saran maupun masukan baik dari Komunitas, pengelola komunitas dan juga Kompasianer demi keberlangsungan Kompasiana ke depannya apalagi di era Zilenial dan teknologi yang semakin jauh berkembang pesat.
Bagi saya pribadi kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan mengenal dengan para kompasianer-kompasianer yang sudah lebih berpengalaman di banding saya. Dan bersilaturahmi juga dengan mereka-mereka yang berada di balik layar Kompasiana, Harian Kompas dan Kompas Group. Agar kegiatan ini terus berjalan setiap tahun selain Kompasianival yang semoga bisa saya ikuti juga di tahun ini.
Sukses selalu Kompasiana, Harian Kompas, Gramedia dan Kompas Group
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI