Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Delta Ecoprint dan Delta Kripik Sirih: Hasil Implementasi Pembelajaran TdBA SMPN 8 Purwakarta

11 Maret 2022   12:10 Diperbarui: 11 Maret 2022   15:33 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delta Ecoprint dan Delta Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi

Salah satu inovasi pembelajaran yang berhasil di terapkan dengan baik oleh dan kepada siswa di saat pandemi adalah Inovasi Pembelajaran yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang terangkum dalam lima bunga karakter Purwakarta yaitu Tujuh Poe Atikan Istimewa, Tatenen di Bale Atikan (TdBA), Sekolah Ramah Anak, Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Keagamaan dan Pendalaman Kitab.

Salah satu inovasi tersebut bahkan menjadi contoh bagi daerah lainnya di luar Kabupaten Purwakarta yaitu Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang merupakan inovasi pembelajaran yang diciptakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang dipimpin oleh sosok hebat di bidang pendidikan Purwakarta yaitu Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd. 

Beliau bersama Tim TDBA berhasil menciptakan inovasi pembelajaran yang tidak hanya ramah lingkungan dan agar siswanya mencintai bumi dan alam sekitar namun juga agar pendidik maupun siswanya mampu menciptakan kreativitas dan inovasi dari kekayaan alam yang kemudian hasilnya bisa digunakan tidak hanya untuk siswa itu sendiri namun juga  bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Sekolah tidak hanya menyediakan area untuk menanam sayuran ataupun bunga yang menjadi sarana praktek anak-anak,  mengumpulkan sampah bungkus kopi, detergent untuk kemudian dibuat menjadi Ecobrick dan kegiatan tatanen lainnya namun juga harus mengimplementasikan pembelajaran TdBA tersebut yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat banyak. Sudah banyak sekolah di Kabupaten Purwakarta yang sudah mengimplementasikan TdBA tersebut salah satunya di sekolah tempat saya bekerja.

Sekolah tempat saya bekerja yaitu SMPN 8 Purwakarta dibawah pimpinan Ibu Rd. Ati Sudiyahati, M.Pd mengimplementasikan pembelajaran TdBA tersebut dengan menghasilkan dua produk unggulan yaitu produk Ecoprint dan produk makanan berupa Kripik Daun Sirih. Kedua bahannya sangat mudah didapat dan bisa dipraktekan langsung oleh siswa di rumah.

Delta Ecoprint dan Delta Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi
Delta Ecoprint dan Delta Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi
 
Tujuan membuat produk sendiri adalah agar siswa mampu memanfaatkan waktu luangnya selama pembelajaran daring untuk berkreativitas dan menghasilkan produk yang kelak bisa diperjualbelikan kepada masyarakat dan menghasilkan pendapatan untuk siswa tentunya.

Delta Ecoprint

Produk yang dihasilkan oleh SMPN 8 Purwakarta atau biasa disingkat Delta yaitu produk Delta Ecoprint menggunakan Mug maupun Tumbler sebagai pilihan medianya. Alasannya menurut Ibu Rika Muliani selaku penangggung jawab Kegiatan Delta Ecoprint karena Mug maupun tumbler mudah didapatkan dan harganya cenderung murah dan terjangkau oleh siswa. Mug yang digunakan adalah Mug Coating yang merupakan mug yang bisa direkatkan gambar pada mugnya.

Proses Pembuatan Ecoprint. Foto : dokumentasi pribadi
Proses Pembuatan Ecoprint. Foto : dokumentasi pribadi

Selain Mug Coating, Tumbler stainless steel, bahan lain yang diperlukan adalah Daun Jati dan Daun Miyana. Bahan lainnya adalah kertas hvs putih, lakban kertas, Tawas, plastik dan Tali Rapia.

Bahannya setelah direkatkan pada mug kemudian mengalami proses pengukusan selama satu jam (untuk tumbler) dan satu setengah jam untuk Mug Coating. Setelah didiamkan sampai dingin selama dua belas jam maka hasilnya akan terlihat dan Mug serta Tumbler pun terlihat cantik setelah di Ecoprint.

Proses pembuatan Delta Ecoprint. Foto : dokumentasi pribadi
Proses pembuatan Delta Ecoprint. Foto : dokumentasi pribadi

Delta Kripik Sirih (Krispi)

Pemilihan Sirih sebagai bahan implementasi pembelajaran karena di kebun sekolah terdapat banyak daun sirih selain itu Daun Sirih banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia bahkan sering dijadikan obat untuk menyembuhkan sakit.

Menurut Penanggung Jawab pembuatan Delta Kripik Sirih, Ibu Novianti Garnita mengatakan sekolah ingin membuat sesuatu dari yang tidak suka menjadi suka apalagi seperti diketahui banyak orang yang enggan memakan daun sirih karena rasanya yang "pahang' . 

Dengan dibuat menjadi keripik dan pengolahan yang tepat, daun sirih pun ketika dibuat dalam bentuk krispi rasa pahangnya pun menjadi tidak terasa bahkan kata seorang teman rasanya mirip keripik daun bayam.

Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi
Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi

Penulis dan Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi
Penulis dan Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi

Bahan-bahan yang diperlukan pun sangat sederhana yaitu daun sirih, tepung beras, beberapa bumbu dan tentunya minyak goreng.

Proses Pembuatan Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi
Proses Pembuatan Kripik Sirih. Foto : dokumentasi pribadi

Kedua produk yang dihasilkan oleh SMPN 8 Purwakarta rencana kedepannya akan dijual ke masyarakat dan hasil penjualannya akan dimanfaatkan kembali untuk kegiatan Tatanen di Bale Atikan.

Kedua produk yang dihasilkan oleh SMPN 8 Purwakarta dan tentunya produk-produk lain yang dihasilkan oleh sekolah-sekolah di Purwakarta menjadi bukti bahwa pendidikan di Purwakarta berhasil mewujudkan profil pelajar Pancasila yang  mampu memodifiksi dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat.

Salam Jaya Pendidikan Indonesia. Salam Tatanen di Bale Atikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun