Salah satu inovasi pembelajaran yang berhasil di terapkan dengan baik oleh dan kepada siswa di saat pandemi adalah Inovasi Pembelajaran yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang terangkum dalam lima bunga karakter Purwakarta yaitu Tujuh Poe Atikan Istimewa, Tatenen di Bale Atikan (TdBA), Sekolah Ramah Anak, Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Keagamaan dan Pendalaman Kitab.
Salah satu inovasi tersebut bahkan menjadi contoh bagi daerah lainnya di luar Kabupaten Purwakarta yaitu Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang merupakan inovasi pembelajaran yang diciptakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang dipimpin oleh sosok hebat di bidang pendidikan Purwakarta yaitu Bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd.Â
Beliau bersama Tim TDBA berhasil menciptakan inovasi pembelajaran yang tidak hanya ramah lingkungan dan agar siswanya mencintai bumi dan alam sekitar namun juga agar pendidik maupun siswanya mampu menciptakan kreativitas dan inovasi dari kekayaan alam yang kemudian hasilnya bisa digunakan tidak hanya untuk siswa itu sendiri namun juga  bermanfaat untuk masyarakat banyak.
Sekolah tidak hanya menyediakan area untuk menanam sayuran ataupun bunga yang menjadi sarana praktek anak-anak, Â mengumpulkan sampah bungkus kopi, detergent untuk kemudian dibuat menjadi Ecobrick dan kegiatan tatanen lainnya namun juga harus mengimplementasikan pembelajaran TdBA tersebut yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat banyak. Sudah banyak sekolah di Kabupaten Purwakarta yang sudah mengimplementasikan TdBA tersebut salah satunya di sekolah tempat saya bekerja.
Sekolah tempat saya bekerja yaitu SMPN 8 Purwakarta dibawah pimpinan Ibu Rd. Ati Sudiyahati, M.Pd mengimplementasikan pembelajaran TdBA tersebut dengan menghasilkan dua produk unggulan yaitu produk Ecoprint dan produk makanan berupa Kripik Daun Sirih. Kedua bahannya sangat mudah didapat dan bisa dipraktekan langsung oleh siswa di rumah.
Tujuan membuat produk sendiri adalah agar siswa mampu memanfaatkan waktu luangnya selama pembelajaran daring untuk berkreativitas dan menghasilkan produk yang kelak bisa diperjualbelikan kepada masyarakat dan menghasilkan pendapatan untuk siswa tentunya.
Delta Ecoprint
Produk yang dihasilkan oleh SMPN 8 Purwakarta atau biasa disingkat Delta yaitu produk Delta Ecoprint menggunakan Mug maupun Tumbler sebagai pilihan medianya. Alasannya menurut Ibu Rika Muliani selaku penangggung jawab Kegiatan Delta Ecoprint karena Mug maupun tumbler mudah didapatkan dan harganya cenderung murah dan terjangkau oleh siswa. Mug yang digunakan adalah Mug Coating yang merupakan mug yang bisa direkatkan gambar pada mugnya.
Selain Mug Coating, Tumbler stainless steel, bahan lain yang diperlukan adalah Daun Jati dan Daun Miyana. Bahan lainnya adalah kertas hvs putih, lakban kertas, Tawas, plastik dan Tali Rapia.