Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menyambut HUT B2W-Indonesia: Cerita Pengalaman Bersepeda ke Kantor

27 Agustus 2021   21:09 Diperbarui: 28 Agustus 2021   06:30 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Ibu pesepeda" kata muridku. Foto : dokumentasi pribadi

Hidup ibarat mengayuh diatas sepeda. Selalu bergerak dinamis mulai dari titik nol. Dimulai dengan kayuhan pertama dan terus-terusan mengayuh tanpa henti hingga mencapai tempat tujuan yang telah ditargetkan.  Diatas sepeda, hati dan pikiran seluruh energi juga ambisi kita didamaikan. Agar satu sama lain bergerak selaras seiring dengan seni kayuhan yang mampu kita mainkan. Di atas sepeda, kita dilatih bijak, kapan harus mengerem diri dan kapan melonggarkan tekanan. Menjaga keseimbangan agar semua terkendali dan tak jatuh tersungkur.

Itulah bagian dari Cycle of Life  yang saya dapatkan dari Instagram Komunitas Bike to Work Indonesia. Bahwa hidup memang ibarat bersepeda tanpa banyak teori namun bisa membawa kita sampai ke tujuan kehidupan.

Komunitas Bike to Work Indonesia

Tanggal 27 Agustus adalah tanggal penting bagi Komunitas Sepeda Bike to Work (B2W) Indonesia karena tanggal tersebut adalah tanggal lahirnya komunitas ini.

B2W - Indonesia merupakan perkumpulan pesepeda yang menggunakan sepeda sebagai sarana transportasinya ke tempatnya bekerja. Mereka yang mendirikan komunitas ini awalnya adalah sekelompok penggemar kegiatan sepeda gunung namun mereka punya semangat gagasan, dan harapan ingin terwujudnya udara bersih di perkotaan yaitu melalui kegiatan bersepeda ke kantor.

Pada tanggal 27 Agustus 2005 kemudian dilakukan Deklarasi dan Pernyataan Bersama Komunitas Bike to Work Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta dan di tanggal tersebut ditetapkan sebagai lahirnya Komunitas B2W-Indonesia.

B2W-Indonesia memiliki slogan "Solusi Tanpa Polusi" bahwa dengan bersepeda tidak hanya bermanfaat untuk pesepeda itu sendiri namun juga bagi dunia karena bisa membantu mengurangi polusi, lebih ramah lingkungan sert amembantu mengurangi kemacetan khususunya di ibukota.

Visi Komunitas yaitu ingin menciptakan kualitas hidup yang lebih baik dengan bersepeda dan misinya adalah meningkatkan jumalh pengguna sepeda untuk beraktifitas sehari-hari.

Semakin tahun Komunitas B2w-Indonesia berkembang sangat pesat. Banyak sekali kegiatan yang sudah dilakukan oleh B2W Indonesia yang dilakukan secara sukarela bahkan tanpa dibayar agar setiap kota menjadi ramah lingkungan dan ramah dari polusi udara dengan bersepeda  dengan segala pilihan kegiatan yang dilakukan yaitu melalui edukasi, kampanye, advokasi dan misi sosial bersama semua penggiat sepeda. 

Lewat gerakan #Maribergerakkawan yang mengajak para pesepeda untuk terus bergerak tidak hanya sekedar hobi tapi juga terus bergerak untuk mengkamapanyekan gerakan bersepeda

Lalu gerakan #GowesMudik yang menjembatani bahkan membantu pesepeda yang melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman dengan bersepeda.

B2W Indonesia juga melalui Program Kebike-an dan dengan Rumah Sepeda melakukan donasi untuk membantu mereka yang ingin ataupun selalu bersepeda ke tempat kerja namun sepedanya tidak layak. Melakukan kegiatan kebaikan yang bermanfaat tidak hanya untuk pesepeda namun juga untuk masyarakat. Selama pandemi, B2W-Indonesia bekerjasama dengan beberapa instansi seperti mengadakan vaksinasi gratis, menjadi bagian dari Gugus Covid-19 di berbagai daerah dan turut mengkampanyekan 5M dan bersepeda yang aman disaat pandemi. Kegiatan-kegiatan B2W Indonesia bisa dilihat di akun media sosialnya khususnya Instagram @b2w_Indonesia.

B2W Indonesia juga turut membantu lahirnya jalur sepeda di beberapa kota dan membantu menjembatani antara pesepeda dengan pemangku kebijakan yang terkait dengan jalur sepeda maupun dengan keselamatan pesepeda.  Apalagi tingkat kecelakaan pesepeda di jalan raya dalam beberapa tahun ini tinggi jumlah korbannya. B2W Indonesia bekerjasama dengan PT. KAI Indonesia sehingga sekarang kita bisa membawa sepeda kita ke dalam kereta api karena kereta api menyediakan beberapa gerbong kereta untuk membawa sepeda.

Komunitas ini sekarang menyebar di berbagai daerah dengan hadirnya Korwil atau Koordinator Wilayah dan tentunya sering mengadakan kegiatan seperti bersepeda bareng ke kantor. Selain itu, B2W Indonesia kemudian melahirkan kampanye Bike to Campus (B2C) ataupun Bike to School (B2S) yaitu gerakan bersepeda bagi pelajar dan mahasiswa. Bahkan para pejabat seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo bahkan Presiden Jokowi dan beberapa selebritis seperti Nugie, Nirina Zubir turut serta membantun B2W-Indonesia dalam mengkampanyekan gerakan bersepeda. 

Saya mengenal komunitas B2w-Indonesia dari internet tahun 2013 awal. Saat itu saya tertarik untuk mengikuti Event Srikandi Inspirasi Bagi Negeri yaitu event sepeda untuk para perempuan dengan menjelajah Banda Aceh - Padang dengan bersepeda. Dan kemudian bersama Komunitas Rombongan Bekasi (Robek) saya kut bareng mereka ke tempat seleksi event tersebut mengingat saat itu saya belum bergabung di komunitas sepeda di kota saya dan saat itu belum tahu adanya B2W Purwakarta. Dan dari event tersebut saya jadi tahu bahwa kota saya sendiri Purwakarta, sudah memiliki Korwil B2W yang diketuai oleh Ibey Budiman atau Om Ibey. Setelah berkenalan di awal bulan April 2013, Om Ibey dan salah satu kawan pun mengajak untuk bersepeda ke salah satu event di pinggiran kota sekaligus untuk mengenalkan Komunitas B2W Purwakarta. B2W Purwakarta lahir di tanggal  10 Desember 2005 dan menurut Om Ibey yang juga aktif sebagai salah satu pengurus di B2W Indonesia, di Purwakarta sendiri sudah banyak yang bersepeda ke kantor hanya belum ada data pasti berapa jumlahnya. 

Pertama kali mengenal B2W Purwakarta. Foto : dokumentasi pribadu
Pertama kali mengenal B2W Purwakarta. Foto : dokumentasi pribadu

Pengalaman bersepeda ke kantor versi saya

Sedangkan untuk bersepeda ke kantor sendiri sudah saya lakukan sebelum tahun 2012 tepatnya di tahun 2011-an. Dan inilah cerita pengalaman bersepeda ke kantor versi saya.

Tahun 2011 saya mulai bersepeda. Karena awalnya belum punya sepeda maka saya meminjam sepeda milik paman saya. Tahun 2012 saya bersama dua teman kampus saya melakukan sepedahan keliling Purwakarta termasuk blusukan ke daerah-daerah yang belum kami ketahui. Saat itu saya sudah punya sepeda meskipun sepeda biasa Karena teman kampus saya sepedanya jarang dipake dan sering nganggur di kost-annya akhirnya sepedanya yang saat itu terbilang baru dititipkan ke saya, saya boleh memakainya dan saya pun pertama kali memakainya saat mencoba bersepeda ke kantor.

Total jarak rumah dan kantor saya saat itu adalah 11 km karena saat itu kantor saya atau tepatnya sekolah tempat saya mengabdi  berada di kecamatan lain. Dan ternyata kegiatan bersepeda ke kantor itu meskipun sendirian dan jauh namun ternyata menyenangkan apalagi jalur yang lewati bukan jalur yang ramai dan merupakan jalur alternatif sehingga pemandangan alam asri sering saya lewati. Sambil ke kantor sambil menghirup udara segar plus tidak mengeluarkan biaya transportasi.

Sejak saat itu saya pun memutuskan untuk bersepeda ke tempat kerja (Bike to Work) meskipun itu hanya seminggu 2 kali.

Ketika saya dipindah tugaskan ke sekolah yang dikota dengan jarak yang tidak terlalu jauh (hanya 4km) saya pun memutuskan untuk setiap hari bersepeda ke kantor. Namun ternyata bersepeda ke kantor yang terletak di kota tantangannya berbeda. Bukan lagi masalah jarak namun karena kendaraan saya (sepeda) harus berhadapan dengan ramainya jalanan kota. Bahkan saya sering kali mengalami kesulitan saat menyebrang jalan menuju ke kantor karena merupakan jalan provinsi dan banyak sekali kendaraan berlalu lalang dan tidak ingin mengalah atau berhenti sejenak demi memberikan kesempatan bagi saya pesepeda untuk menyebrang. Akhirnya saya pun lebih memilih untuk  menunggu jalan itu kosong.

Karena saat itu masih jarang yang bersepeda apalagi saya sering bersepeda dengan pakaian kerja, tidak jarang ketika lewat suatu jalan, ada saja yang meneriaki ataupun mencibir meski ada saja pujian yang dialamatkan. Ketika saya bersepeda ke kantor menggunakan kebaya ataupun berbatik, tak jarang ada yang bilang aneh tapi untungnya saya cuek dan terus mengendarai sepeda saya.

Saya dan sepeda kesayangan yang terparkir di parkiran kantor. Foto : dokumentasi pribadi
Saya dan sepeda kesayangan yang terparkir di parkiran kantor. Foto : dokumentasi pribadi

Tujuan saya bersepeda ke kantor karena selain untuk hemat transportasi, membantu mengurangi polusi, saya pun ingin mengkampanyekan bersepeda ke murid-murid saya untuk besepeda ke sekolah. Saya sampai dijuluki "Ibu Pesepeda" oleh beberapa murid saya.

"Ibu pesepeda" kata muridku. Foto : dokumentasi pribadi

Karena saya sering bersepeda ke kantor dalam hal ini sekolah maka ketika kota saya Purwakarta mengadakan program bersepeda ke sekolah di tahun 2015, saya pun diminta untuk membantu mengkampanyekan gerakan ini dengan mengawal beberapa siswa yang bersepeda ke sekolah ataupun mengkampanyekan gerakan siswa bersepeda di sekolah tempat saya mengabdi.

Moment ketika membantu kampanye Bike to School. Foto : dokumentasi pribadi
Moment ketika membantu kampanye Bike to School. Foto : dokumentasi pribadi

Beberapa kali juga saya mengikuti Kegiatan yang diselenggarakan oleh B2W pusat seperti ikut seleksi awal Kegiatan Srikandi Inspirasi Bagi Negeri Banda Aceh-Padang di tahun 2013. Lalu mengikuti Bike to Party tahun 2016 yang merupakan event bersepeda bareng B2w Indonesia, para pesepeda se-jabodetabek dengan Kedutaan Besar Skandinavia di Jakarta. 

Kegiatan Perempuan Indonesia Bersepeda yang merupakan event untuk pesepeda perempuan dalam rangka menyambut hari Ibu dan saat itu peserta diwajibkan memakai kebaya dan masih ada lagi beberapa event yang saya ikuti.

Bersama Founder B2W-Indonesia. Foto : dokumentasi pribadi
Bersama Founder B2W-Indonesia. Foto : dokumentasi pribadi

Sayangnya sejak tahun 2017 dikarenakan faktor kesehatan, saya saat itu harus berhenti total dari bersepeda termasuk bersepeda ke kantor. Dan baru di tahun 2020 saya mulai kembali bersepeda dan beberapa kali mencoba bersepeda ke kantor. Dan semenjak saya memilih jadi anak kost yang letakny tidak jauh dari kantor, saya pun kembali menjadikan sepeda kesayangan saya sebagai sarana transportasi ke kantor meskipun jaraknya dekat.

Karena sepeda bagian dari jati diri saya meskipun saya sudah mengurangi aktivitas bersepeda saya tapi saya akan tetap membantu dan mendukung gerakan bersepeda yang dilakukan oleh berbagai komunitas khususnya Komunitas B2W-Indonesia. Apalagi tujuan mereka sangatlah baik dan harus didukung oleh masyarakat bahkan digerakkan juga oleh masyarakat Indonesia.

Kerja keras mereka yang tergabung di B2W-Indonesia haruslah kita apresiasi dengan baik. Mereka berjuang bukan untuk diri mereka sendiri tapi untuk negerinya sendiri. Agar negeri ini bisa mengurangi Polusi dengan bersepeda sebagai solusinya.

Yuk kurangi polusi. Lakukan solusi agar negeri ini kembali hijau, udara negeri ini bersih dengan cara sederhana yang bisa kita lakukan yaitu bersepeda.

Salam sepeda satu juta sahabat.

Mira Habibah
Penggiat sepeda Purwakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun