Jika ditanya, apa salah satu serial atau sinetron Indonesia yang legendaris dan tak lekang oleh waktu, masyarakat kita akan menyebutkan salah satu judul serial yaitu Si Doel Anak Sekolahan.
Lalu selain para pemain dan budaya Betawinya yang kental ada satu lagi yang selalu diingat oleh penonton serial si Doel yaitu Rumah Si Doel beserta cerita kehidupan sehari-hari di rumah tersebut.
Aktor sekaligus sutradara senior Indonesia yaitu H. Rano Karno di pertengahan bulan April 2021 memposting video di Channel Youtube miliknya dengan judul "Hari-Hari Akhir Rumah Si Doel".
Video ini bercerita tentang pembongkaran rumah Si Doel di bongkar. Sampai tulisan ini di buat, penonton konten tersebut sudah mencapai 1 juta penonton.
Rumah tersebut sebetulnya adalah replika dari rumah Si Doel yang lama. Rumah Si Doel yang lama kini lahannya sudah menjadi bagian dari rumah kediaman H. Rano Karno.
Namun karena rumah itu sudah tidak ada, untuk kebutuhan syuting Si Doel The Movie maka dibuat replika rumah Si Doel. Pembangungan Rumah Si Doel dibuat oleh H. Kasiman atau yang lebih dikenal dengan "Ahong" dalam Serial Si Doel dan pelaksanaanaan pembangunannya memerlukan waktu selama sebulan.
Lokasi rumah itu berada di daerah Lebak Bulus tepatnya di area Galeri Semesta. Kebetulan area galeri ini sangat luas dan masih satu daerah dengan kediaman H. Rano Karno sehingga memudahkan untuk melakukan proses syuting disana. H. Rano meminjam lahan tersebut pada tahun 2017 dan batas waktu peminjamannya berakhir di tahun ini.
Rumah si Doel terbuat dari besi dan triplek. Bahan tersebut dipilih karena tidak akan rusak ketika dibongkar dan nantinya bisa dipergunakan kembali jika membangun ulang rumah Si Doel. Replika Rumah Si Doel dibuat persis seperti rumah si Doel yang bisa kita lihat di serialnya. Entah itu sudut dalam rumahnya, terasnya, dapur maupun sumur serta kamar mandi luar di belakang rumah si Doel.
Dalam Video "Hari-Hari Akhir si Doel", H. Rano mengajak penonton untuk berkeliling ke area lingkungan rumah Si Doel baik itu di dalam rumah maupun di luar rumahnya. Ada Warung Mak Nyak, Kontrakan Mas Karyo dan diceritakan secara detail lengkap dengan segala kenangan yang terjadi di setiap area rumah tersebut.
Rumah Replika Si Doel meninggalkan kesan mendalam untuk saya pribadi. Bukan hanya H. Rano Karno dan para pemain lainnya, saya pun memiliki kenangan mendalam di rumah ini.
Dari dulu saya tidak pernah bermimpi untuk berkunjung ke lokasi syuting baik itu film maupun sinetron. Faktor jarak antara kota saya Purwakarta ke Jakarta dan belum punya penghasilan tetap menjadi alasannya mengapa saya tidak terlalu ingin mengunjungi lokasi syuting meski saya menyukai film atau sinetron tersebut.
Namun perkenalan saya dengan beberapa pemain Si Doel beberapa tahun silam tepatnya sebelum proses syuting si Doel The Movie membuat saya menjadi sering berkunjung ke Jakarta, sempat diperkenalkan pula dengan H. Rano Karno yang tidak hanya berperan sebagai tokoh Si Doel namun juga sekaligus sebagai produser, penulis cerita dan sutradara.
Setelahnya saya beberapa kali berkunjung sekaligus merasakan makanan Betawi di Warung Si Doel milik H. Rano Karno yang buka setiap hari Sabtu dan Minggu.
Itulah awal mula saya tahu keberadaan rumah Si Doel yang akan dijadikan sebagai lokasi syuting Si Doel The Movie dan membuat saya beberapa kali berkunjung ke rumah tersebut baik pada saat proses syuting Si Doel The Movie 1 ataupun Si Doel The Movie 2.
Saya ingat betul pertama kali saya berkunjung ke rumah Si Doel untuk melihat proses syutingnya di tanggal 13 Maret 2018 . Saat itu ke Jakarta sebetulnya dalam rangka mengikuti eventnya Kompasiana yaitu Ngobrol Bareng Menteri Perdagangan hanya karena kepagian tiba di Jakarta, saya pun sempatkan mampir dulu untuk melihat proses syuting Si Doel The Movie.
Dari Rumah Si Doel yang paling berkesan untuk saya pribadi adalah dari rumah itu selalu lahir ide tulisan yang kemudian saya tuangkan dalam tulisan di Kompasiana.
Hasilnya dua tulisan saya yang saya tulis sepulang berkunjung ke Rumah Si Doel kemudian menjadi headline di Kompasiana. Entah kenapa ketika berkunjung ke suasana dimana orang-orang kreatif itu bekerja, hasilnya juga menular ke kita sehingga timbulah kreatifitas sesuai dengan kemampuan saya tentunya yaitu lewat tulisan.
Dari Rumah Si Doel pula saya melihat bagaimana keseriusan film itu dibuat. Bagaimana mengatur setting lokasi agar sesuai aslinya dan sesuai dengan ceritanya termasuk menyiapkan properti syuting agar hasilnya terlihat bagus. Melihat para pemain yang bekerja keras mengatur mood mereka agar terlihat nyata ketika melakukan adegan sedih dan bagaimana mereka mengolah emosi maupun olah tubuhnya agar terlihat natural selama akting.
Dari Rumah Si Doel saya melihat langsung proses syuting. Aktivitas para kru maupun pemain dari mulai persiapan peralatan syuting maupun pada saat proses syutingnya. Dari pagi bahkan sampai tengah malam. Itu bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi banyak peralatan syuting yang besar dan sangat berat.
Tulisan "Masih Yakin Mau Membajak Film" yang saya tulis di Kompasiana tahun 2019 adalah hasil yang saya lihat dari kerja keras para kru dan sebagai bahan informasi untuk pembaca untuk tidak lagi membeli film yang bajakan atau tidak resmi demi menghargai kerja keras kru, pemain, sutradara maupun produser dari suatu film.
Dari Rumah Si Doel saya bertemu langsung dengan hampir semua pemainnya yang selama ini hanya bisa saya lihat dari layar kaca. Orang-orang hebat yang membuat serial ataupun filmnya terlihat natural dan disukai masyarakat Indonesia. Itu karena akting hebat dan keseriusan mereka dalam memerankan tokohnya.
Di kehidupan nyata, mereka para pemain serial tersebut dikenal sebagai sosok yang ramah dan sangat dekat dengan fansnya maupun dengan masyarakat. Itu pun kesan baik yang saya dapatkan ketika berkunjung ke rumah Aminah "Mak Nyak" Cendrakasih. Meski terbaring lemah dan tidak bisa melihat namun ketika dikunjungi oleh penggemar si Doel , mata yang tidak bisa melihat itu terganti oleh senyuman ramah dan sapaan hangat dari Mak Nyak.
Seperti foto-foto dibawah ini bersama beberapa pemain Si Doel yang saya temui pada saat proses syuting Si Doel The Movie 2
Sedih memang mendengar kabar ini. Selain rumah Si Doel harus dibongkar namun serial Si Doel tidak akan dibuat lagi. Namun sebagai penonton sekaligus penggemar, kita pun harus memahami dengan pilihan H. Rano Karno apalagi seperti H. Rano bilang bahwa pemain Si Doel usianya sudah tidak muda lagi.
Harapan saya pribadi berharap suatu saat H. Rano Karno membuat Replika Rumah Si Doel yang dijadikan sebagai museum yang bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Tidak hanya sebagai museum namun juga sebagai tempat untuk mengenal budaya Betawi mengingat rumah Si Doel adalah rumah khas masyarakat Betawi.
Sehingga, masyarakat selain bisa mengenang saat mereka menonton serial Si Doel Anak Sekolah namun juga bisa belajar tentang kebudayaan Betawi.
Karena bagaimanapun Serial Si Doel selain karena semua para pemain yang terlibat sudah melekat di hati penonton Indonesia dan akan selalu dikenang sebagai serial televisi terbaik sepanjang masa namun juga memiliki unsur yang lengkap mulai dari cerita masyarakatnya sehari-hari, budaya maupun keseniannya.Â
Selamat Tinggal Rumah Si Doel.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H