Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Media Sosial dan Peran Orang Baik, Dompet Hilang Bisa Ditemukan

23 Mei 2020   12:14 Diperbarui: 23 Mei 2020   20:35 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : dokumentasi pribadi

Hari kamis lalu saya kehilangan dompet saya di daerah Ubrug Jatilihur.

Siang itu saya sempat membeli ikan bakar di Warung KPO (cerita warung KPO akan saya buat di tulisan selanjutnya), setelah membayar saya pun menuju tempat parkir untuk kemudian pulang ke rumah.

Baru sampai belokan warung itu saya merasa jaket saya kok ringan, ternyata dompet tidak ada, jatuh sepertinya. Kemudian saya dan suami kembali lagi ke warung itu untuk mencari dompet saya tapi hasilnya nihil.

Menurut warga yang berada di warung itu, dia melihat setelah saya ada dua orang pemancing yang pulang. Hanya mereka yang bisa mengambil dompet saya yg jatuh karena setelah mereka tak ada lagi yang keluar dari warung itu.

Ukuran dompetnya agak besar warnanya pink. Dompetnya bertuliskan "Seoul" yang merupakan hadiah dari kawan saya yang berlibur ke Korea. Selain uang tunai yang jumlahnya 500ribuan, yang utama adalah kartu-kartu penting berikut buku nikah yang rencananya akan saya fotocopy untuk keperluan pindah tempat tinggal.

Sedih rasanya saat kehilangan dompet. Karena semua uang ada di dompet itu beserta atmnya. Yang lebih sedih lagi mengurus kartu-kartu beserta buku nikah prosesnya ribet dan panjang.

Saya dan pemilik warung KPO sempat berusaha menyusul pemancing itu tapi tidak bertemu. Kemudian saya langsung melapor ke Polsek setempat untuk membuat surat keterangan kehilangan. Petugas yang di Polsek itu sangat membantu sekali. Bahkan kata-kata yang diucapkannya setidaknya membuat saya tenang.

"Dompet kalau hilang, uangnya tidak akan kembali tapi kartu-kartunya pasti kembali"

Kalimat itu diucapkan oleh petugas Polsek yang diketahui bernama Aiptu Yudhi. Selain membuatkan Surat Kehilangan, Aiptu Yudhi juga menawari kami mengisi bensin motor kami tapi saya dan suami menolak. Dibantu membuat surat kehilangan juga itu sudah cukup bagi saya dan suami.

Saya pun kemudian meng-share kehilangan dompet saya ke media sosial pribadi saya, ke teman-teman Warga Kota dan beberapa komunitas juga meminta bantuan salah satu selegram kota saya. Alhamdulillahnya teman-tenan ikut meng-share di media sosial milik pribadi mereka maupun di platfrom media informasi kota saya.

Hari Jum'at berlalu belum ada satupun yang menghubungi saya. Namun sabtu subuh, ketika saya menyalakan handphone saya, banyak sekali pesan masuk yang mengabarkan bahwa ada yang menemukan dompet saya. Mereka melihatnya di halaman media informasi terkini kota saya di Facebook. 

Saya pun langsung menuju ke alamat yang tertera. Dibantu dan diantar oleh Pak Otang, pemilik Warung KPO yang memang lokasi ditemukannya dompet saya tak jauh dari warung KPO. 

Setelah bertanya pada warga sekitar saya pun akhirnya bertemu dengan Pak Ajat Sudrajat, orang yang memposting dompet saya. Pak Ajat tinggal di sebuah kontrakan di daerah Ciwaru, tak jauh dari Ubrug Jatiluhur.

Yang menemukan adalah kedua anaknya (Ranima dan Devan) serta anak tetangga mereka (Nurul) di hari Jum'at pagi. Saat itu mereka sedang jalan pagi di sekitar rumahnya dan tidak sengaja melihat dompet saya di tong sampah. Mereka pun membawa dompet itu dan diberikan ke orang tuanya yang kemudian dompet itu diposting oleh ayah mereka.

Foto : dokumentasi pribadi
Foto : dokumentasi pribadi
Bahagianya saya karena dompet dan kartu-kartu penting itu kembali lagi ke saya meskipun uangnya hilang. Dompet dan kartu-kartu itu masih rejeki saya, Allah masih sayang sama saya.

Dengan ditemukannya dompet itu, ada hikmah yang saya petik dan saya ambil dari kejadian ini. 

Selain agar saya lebih hati-hati lagi, ternyata pengaruh media sosial itu sangat besar di kehidupan kita saat ini. Tanpa media sosial, saya mungkin tidak akan bisa meng-share berita kehilangan. Tanpa media sosial, mungkin saya tidak akan bertemu dengan yang menemukan dompet saya.

Peran anak-anak dari Bapak Ajat juga sangatlah penting. Atas jalan dari Allah, merekalah yang menemukan dompet saya di tong sampah. Meski tinggal di kontrakan bahkan ketika saya berkunjung ke kontrakannya mereka tidur di luar kontrakan (karena kontrakannya sempit) tapi Pak Ajat, istri, anak-anaknya maupun keluarganya mempunyai hati yang mulia dan luar biasa. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mereka.

Dan hikmah yang terakhir adalah masih banyak orang baik, peduli dan berhati mulia yang membantu saya. Pak Otang dan istrinya yang pemilik warung KPO yang selalu mencari dompet saya, teman-teman saya di Warga Kota maupun komunitas lain  yang membantu memposting dompet saya yang hilang, dan semua pihak yang membantu sampai akhirnya dompet saya ditemukan. Mereka yang baik akan selalu ada di sekeliling kita.

Ini bulan baik dan menuju esok hari kemenangan bagi umat muslim setelah satu bulan berpuasa saya pun bertemu keluarga yang baik.

Selalu ada hikmah di setiap kejadian. Selalu ada hal baik di tengah musibah yang menimpa kita.

Tetaplah menjadi orang baik dan terus berbuat kebaikan pada sesama.

Salam kebaikan untuk kita semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun