Berhubung semua pekerjaan itu hanya bisa dilakukan di sekolah dan saat kondisi normal, otomatis ketika harus kerja di rumah, semua pekerjaan itu tidak bisa saya lakukan. Ketika harus mengisi laporan kinerja harian pun saya kebingungan tentang apa yang harus saya isi dari laporan itu. Tak mungkin saya membuat surat ataupun melegalisir ijazah di rumah. Begitu pula mengisi media sosial sekolah yang biasanya diisi kalau anak-anak punya kegiatan di sekolah.
Akhirnya tunjangan kerja saya berkurang karena tak banyak yang saya isi laporan itu kecuali ketika saya piket seminggu sekali.
Lalu suka dan dukanya selain itu selama di rumah apa lagi?
Kalau saya karena dari dulu berharap banyak tanggal merah agar bisa travelling tapi kali ini banyak tanggal merah tapi harus di rumah aja. Sukanya jadi punya banyak waktu istirahat, banyak waktu bikin tulisan, jadi punya banyak waktu untuk membereskan rumah, membaca buku lagi dan dan badan bisa sering diajak berjemur.
Dukanya jadi tidak bisa jalan-jalan lagi. Terus sering ada rasa takut atau parno jiika sekarang demam atau batuk. Sering ngalamin kesepian karena suami tetap bekerja dan membuat jaga jarak sementara dengan suami di rumah jika pulang kerja karena suami kerjanya berhubungan dengan costumer.Â
Lalu tidak bisa bertemu dan ngumpul dengan sahabat tercinta. Sehingga komunikasi selalu via telepon. Banyak acara keluarga yang tertunda pula. Dan yang utama pengeluaran semakin membengkak karena harga bahan pokok dan sayuran naik. Belum lagi pemakaian kuota internet naik 2-3x lipat karena banyak digunakan untuk nonton drama korea dan melakukan video call.
Hikmah buat saya pribadi, moment ini menjadi pembelajaran buat diri pribadi dan menjadi ajang agar lebih taat lagi beribadah. Saya yang dulunya jarang solat sunah dan ibadah-ibadah lainnya, kini semakin rajin. Moment ini menjadi refleksi diri bahwa tempat kita bergantung dan pasrah seutuhnya adalah pada sang maha Pencipta.
Semoga Virus ini segera musnah. Kondisi kembali normal lagi. Bisa beribadah, bekerja dan menjalankan aktivitas lain seperti biasanya. *Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H