Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ketika Liburan Tak Hanya Senang-senang Belaka

26 Juli 2019   08:44 Diperbarui: 26 Juli 2019   21:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumentasi Pribadi

Liburan di Malaysia menjadi ajang saya untuk belajar lagi tentang banyak hal. Di Malaysia ada etika tidak boleh makan di mobil apalagi di angkutan umum. Alasannya agar tidak ada sampah di mobil. Di mobil saja mereka menjaga kebersihan apalagi di tempat umum. Jarang sekali saya menemukan sampah yang dibuang sembarangan. Saya juga takjub akan pembangunan di negara Malaysia. 

Hotel saya menginap pun terletak di depan jalan utama Bukit Bintang. Dari kamar hotel saya bisa melihat suasana lalu lintas jalanan dan saya jarang melihat motor berlalu lalang.  Tak ada kebisingan dari knalpot motor maupun kendaraan yang selalu menerobos lampu merah meski lampu merah menyala. Jalanan begitu tertib. 

Begitu juga tidak ada tukang parkir atau pengamen yang ditemui ketika makan di restoran ataupun berada di tempat umum. Barang-barang di Malaysia termasuk lebih murah dari negeri kita (saya sempet kalap beli cokelat disana) dan itu akibat dari pajak barang di Malaysia yang sudah dihapuskan semenjak kepemimpinan Mahatir Muhamad.

Liburan di Malaysia menjadi pelajaran untuk saya betapa liburan itu tak selamanya senang-senang terus pulang membawa oleh-oleh barang. Proses di Imigrasi yang begitu sulit dan menghabiskan waktu lama membuat saya sadar selama ini kita lihat enaknya orang berpergian ke luar negeri sementara kita sering meminta oleh-oleh dari mereka. Padahal untuk masuk ke negara orang ada proses sulit dan lumayan lama untuk bisa masuk ke negara orang. 

Seperti kita tidak boleh membawa minuman melebihi 100 ml sementara setelah proses pemeriksaan barang, ada antrian imigrasi yang begitu panjang dan bahkan memakan waktu lebih dari satu jam. Melelahkan tanpa ada minuman.  Belum lagi harus mengurus visa dan perizinan lain. 

Semua itu menjadi pelajaran berharga dan lebih menghargai lagi teman yang ke luar negeri untuk tidak meminta oleh-oleh dari mereka. Wajar kalau teman yang berpergian ke luar negeri sering membuka jastip (jasa titipan) karena biaya nya tidak murah apalagi kalau kelebihan bagasi,  kita harus membayar lebih lagi dari ketentuan bagasi yang diterapkan oleh maskapai penerbangan.

Banyak yang bisa kita ambil selama liburan. Bahwa liburan tak selamanya senang-senang belaka lalu pulang membawa oleh-oleh barang untuk dibagikan tapi banyak yang kita bisa pelajari dan ambil hikmahnya entah itu disaat moment bareng partner liburan kita, belajar budaya maupun adat istiadat daerah yang kita kunjungi dan pastinya lebih menghargai dan bisa melihat ciptaan Tuhan yang maha luar biasa.

Selamat berlibur semuanya...

PS : Buat The Chacom Family, terima kasih untuk liburan serunya yang luar biasa. Semoga bisa liburan  bareng lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun