Sebetulnya publik--dalam hal ini rombongan-- jika ingin mengunjungi area kuburan kereta bisa saja tetapi harus melalui prosedur dan izin yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola Stasiun Kereta Api. Dan beberapa kali pula area Stasiun Purwakarta dijadikan lokasi syuting untuk film maupun sinetron.
Dalam minggu ini tumpukan gerbong KRL yang biasa kita lihat di Stasiun Purwakarta sebagian besar tidak akan bisa kita lihat lagi. Karena gerbong-gerbong KRL tersebut sudah dilelang pada salah satu BUMN dan rencananya akan dilakukan perucatan (dipreteli)Â di minggu ini. Otomatis pula kuburan kereta yang selama ini menjadi daya tarik para traveller pun tak akan bisa kita lihat lagi sebanyak sebelumnya.
Dan untungnya beberapa hari sebelum tulisan ini saya muat di Kompasiana, saya dan seorang teman diberi kesempatan untuk melihat tumpukan gerbong-gerbong KRL itu dari dekat. Melihat gerbong-gerbong yang sudah ditandai untuk dirucati.
Jadi....
Selamat tinggal kuburan kereta yang melegenda.
Semoga akan datang lagi nanti gerbong-gerbong kereta tak terpakai berikutnya. Biarkan masyarakat kembali melihat tumpukan-tumpukan gerbong KRL tua itu dan telah menjadi ikon hits Stasiun Purwakarta.
Salam travelling
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H