Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

15 Tahun Sokola Rimba: Merayakan Keberagaman Pendidikan dan Pelajaran Berharga dari Orang Rimba

27 September 2018   12:13 Diperbarui: 27 September 2018   12:44 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpanya hutan, orang rimba seperti masa depan karena disanalah anak cucu kami akan mengagantungkan masa hidup. Pasang Rikajang, pesan leluhur anak rimba yang mengibarkan hutan seperti tubuh manusia, pepohonannya seperti paru-paru yang menyaring udara, dedaunannya seperti mulut yang memanggil hujan.

Akarnya seperti kaki yang menahan air dan tanah. Dan sungainya seperti pagar menjadi yang membatasi wilayah. Hutan adalah hidup dan mati mereka. Benar-benar sarat makna.

Maudy Koesnaedi yang menceritakan tentang bagaimana orang rimba tentang adat istiadat ketika proses kelahiran orang rimba.  Tanah Peranaon adalah bagian dari hutan yang orang rimba jadikan tempat untuk sang ibu memberi kelahiran.

Di tanah ini bersemayam dewa-dewa yang akan menemani proses kelahiran.  Di tanah ini terdapat sumber air, sinar matahari yang baik, sumber makanan serta dedaunan dan pohon-pohon tertentu untuk menyambut kelahiran.

Handry Satriago dengan narasi tentang ritual adat orang rimba saat memaneh madu di pohon. Bahwa memanen madu adalah puncak keahlian lelaki rimba karena tidak semua lelaki rimba mampu melakukannya karena bukan pekerjaan mudah dan berbahaya. Sejak kecil orang rimba dilatih berburu dan menaklukan hutan setahap demi setahap.

Prisia Nasution dalam narasinya menceritakan tentang kedudukan kaum perempuan rimba yang mempunyai kemewahan. Adat yang melindung dan mengistimewaan kaum perempuan.

Bahwa perempuan hampir selalu dimenangkan dalam setiap perkara adat dengan laki-laki karena itu perempuan diumpamakan dengan  durian dan laki-laki dengan mentimun. Jarang sekali lelaki rimba memarahi istrinya. Hukum adat orang rimba menempatkan perempuan dibagian paling penting yang harus dilindungi.

Pelanggaran akan perlindungan perempuan akan mendapatkan hukuman berat yang tidak dapat ditawar. Perempuan rimba adalah benteng dan penjaga adat.

Reza Rahardian yang menceritakan tentang cara berkomunikasi orang rimba dengan alam antara bumi dengan surga savanna. Dan narasi-narasi lain yang dibacakan oleh para tokoh publik dan selebritis mengandung penuh makna dan sarat akan pelajaran yang bisa kita ambil dari orang rimba.

Buat saya pribadi yang bekerja di dunia pendidikan, acara ini sangat menginspirasi sekali. Bahwa adakalanya orang rimba lebih baik dari kita. Disaat orang rimba mempunyai semangat untuk belajar tapi disisi lain masih banyak pelajar di negeri ini yang menyepelekan pendidikan.

Sokola Rimba telah berjalan selama 15 tahun , dengan 60 relawan yang terlibat, 16 lokasi di 10 provinsi dengan 10.500 anak rimba yang mengikuti sekolah. Luar biasa banyak sekali orang rimba yang mau belajar. Sokola Rimba sendiri pernah dibuat dalam bentuk visual film tahun 2013 silam oleh Riri Riza dan Mira Lesmana dengan Prisia Nasution sebagai aktris yang memerankan sosok Butet Manurung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun